GMF Gandeng Pelaku Industri Tanah Air untuk Perkuat Ekosistem Aviasi Nasional
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) turut serta dalam ajang pameran pertahanan terbesar di Asia Tenggara, Indo Defence Expo & Forum 2022 di JiExpo Kemayoran (02-05/11). Pameran yang diikuti oleh 905 perusahaan dari 59 negara ini menjadi kesempatan bagi GMF untuk memperluas penetrasi pada pasar pertahanan yang menjadi salah satu strategi diversifikasi bisnis yang dikedepankan untuk mewujudkan pemulihan berkelanjutan.
Pada hari pertama penyelenggaraan, GMF berhasil mengantongi beberapa kerja sama dengan pelaku industri tanah air yang datang dari beberapa sektor, seperti PT Ateja Multi Industri (Ateja) yang merupakan perusahaan manufaktur kain standar internasional, PT Indonesia Polyurethane Industry (IPI) yang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang polymer-based component, PT PUDAK Scientific (PUDAK) yang bergerak di bidang manufaktur part dan komponen, dan PT MuladaTU (MuladaTU) yakni stasiun perbaikan yang disertifikasi oleh Federal Aviation Administration (FAA), Amerika Serikat, untuk spare part pesawat, wheel, brake, dan landing gear.
Langkah GMF menggandeng pelaku industri tanah air dari berbagai bidang ini menjadi sebuah bentuk kontribusi GMF untuk mewujudkan ekosistem aviasi nasional yang memanfaatkan secara maksimal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, menyampaikan bahwa GMF berkeinginan untuk dapat menjadi tulang punggung dari peningkatan kualitas yang menyeluruh dari ekosistem industri aviasi Indonesia. “Ekosistem industri aviasi tak hanya terdiri dari airlines, MRO, regulator, otoritas, tetapi banyak industri lintas sektor yang dapat menopang pengembangannya, GMF percaya elemen-elemen pendukung tersebut dapat menjadi akselerator pengembangan ekosistem aviasi ke depannya,” ucap Andi.
Dengan tetap mengedepankan standar kualitas, GMF berharap berbagai komponen dan part yang selama ini mengandalkan pasokan dari luar negeri dapat secara bertahap diproduksi dan disediakan oleh perusahaan manufaktur lokal. Dalam gelaran Indo Defence, GMF dan IPI menyepakati kerja sama dalam produksi Part Manufacturer Approval (PMA) plastic dan rubber part. Selanjutnya dengan Ateja, GMF menyepakati kerja sama dalam hal modifikasi, desain, dan produksi bahan kain yang dipergunakan sebagai seat cover pada pesawat terbang serta curtain.
Adapun kerja sama dengan PUDAK Scientific akan meliputi pembuatan PMA parts, contraworks electroplating & anodizing, pemanfaatan laboratorium kalibrasi GMF, dan pembuatan tools & IMTE. Sedangkan dengan MuladaTU, GMF akan berkolaborasi untuk operasional MRO dan peningkatan in-house shop, pengembangan produk dan kemampuan untuk pemeliharaan komponen dan landing gear, dan berbagi sumber daya untuk komponen, technical publications, dan pemeliharaan landing gear hingga layanan overhaul item terkait lainnya.
Andi menambahkan bahwa banyak manfaat yang mungkin didapatkan dengan memanfaatkan kemandirian bangsa dalam memproduksi berbagai kebutuhan lintas industri. “Kolaborasi menjadi kunci bagi setiap pelaku industri tanah air untuk dapat bertahan dan bangkit menuju masa yang semakin menantang.
Pemanfaatan industri dalam negeri selain dapat meningkatkan serapan TKDN dapat juga menjadi solusi yang lebih efisien bagi MRO domestik untuk menghadapi kondisi ekonomi dunia di tahun depan,” tambah Andi.
Perawatan Pesawat Komersial Tetap Berjalan
Selain menggencarkan penetrasi pada sektor pertahanan, GMF tetap tidak melupakan sektor layanan perawatan pesawat komersial yang menjadi lini bisnis inti yang telah digarap lebih dari 20 tahun. GMF berhasil menggandeng PT Tri M.G. Intra Asia Airlines (Tri MG) yang merupakan maskapai cargo dan charter pada hari pertama perhelatan Indo Defence. Kerja sama meliputi perawatan base maintenance, line maintenance, dan component maintenance. Di hari kedua, GMF pun meneken komitmen kerja sama dengan Indonesia Air Asia untuk pelayanan line maintenance di 12 station dan Indopelita Aircraft Services dalam hal kolaborasi penggunaan hanggar.
“Kami percaya, kerja sama dengan pemain inti industri aviasi adalah langkah paling krusial untuk mewujudkan ekosistem aviasi nasional yang memiliki daya saing. Sehingga kami mengucapkan terima kasih banyak untuk seluruh pihak yang memberikan kepercayaannya kepada GMF,” tutup Andi.
Baca Juga: Garuda Maintenance Facility (GMFI) Bidik Pendapatan US$ 52 Juta pada Tahun 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News