September
09
2024
     19:29

Festival Literasi Digital: Generasi Muda di Magelang Bijak&Tanggung Jawab di Internet

Festival Literasi Digital: Generasi Muda di Magelang Bijak&Tanggung Jawab di Internet
ILUSTRASI. Festival Literasi Digital bertajuk ?Etika Pelajar di Dunia Digital? di GOR Samapta, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (05/09/2024).

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Generasi muda di Magelang ditekankan untuk bijak dan bertanggung jawab di internet dengan menerapkan empat pilar literasi digital. Kemudahan akses internet wajib diimbangi dengan pemahaman mengenai dunia digital itu sendiri, salah satunya dengan etika digital.

“Salah satu empat pilar literasi digital adalah Digital Ethics, yaitu etika saat di ruang digital yang tidak berbeda dengan etika di dunia nyata, hanya karena tidak bertatap muka secara langsung kalian harus tetap sopan santun dengan orang lain dan tidak sembarangan dalam meng-update status,” ujar Bambang Tri Santoso selaku Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan pada Festival Literasi Digital bertajuk “Etika Pelajar di Dunia Digital” di GOR Samapta, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (05/09/2024).

Bambang menyampaikan, di samping pilar etika digital, tiga pilar literasi digital lainnya juga wajib diketahui agar senantiasa aman di ruang digital.

Sejalan dengan penuturan Bambang mengenai urgensi etika digital, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Imam Baihaqi menekankan pentingnya moral dalam interaksi sosial, termasuk di dunia digital.

“Moral seharusnya menjadi dasar yang sangat penting dalam kehidupan, guna tercapainya suatu tatanan masyarakat yang mampu menjaga hubungan sosial dengan baik, namun malah seakan diabaikan. Padahal moral menjamin harkat dan martabat pada diri seseorang demi terjalin rasa hormat antar sesama manusia,” jelasnya.

Imam melanjutkan, meski teknologi telah membuat pandangan mengenai moral turut berevolusi, peserta harus memahami bahwa moral masih menjadi hal yang penting di ruang digital.

“Saat ini terdapat banyak kegelisahan terkait dengan problematika moral di era digital. Banyak permasalahan muncul yang disebabkan oleh adanya penyalahgunaan media digital, contohnya seperti cyberbullying,” tekan Imam.

Menurutnya, moral dan etika di dunia digital lah yang dapat menjadi batasan agar tidak terjadi situasi-situasi yang tidak diinginkan.

Sepaham dengan itu, Aktivis Pendidikan Alternatif & Kontributor Islami.co, Ubaidillah Fatawi, M.Pd, mempertegas adanya konsekuensi moral di dunia digital dapat menjadi jebakan bagi para generasi muda di masa depan.

“Jejak digital, apapun yang kita posting di media sosial, itu akan direkam oleh platform tersebut. Kalau kalian posting yang baik-baik, kalian akan dikenal baik, begitupun juga sebaliknya. Risiko jangka panjang jika kalian mem-posting hal yang buruk adalah kesulitan mencari kerja. Di zaman yang semakin canggih ini, para HR akan melakukan background checking dari akun media sosial kalian,” tegasnya.

Menurut Ubaidillah, etika digital erat kaitannya dengan keamanan digital. Oleh sebab itu, selain wajib bermoral, harus berhati-hati dalam membagikan data diri.

“Hati-hati juga untuk mem-posting data pribadi kalian di internet, karena data tadi bisa disalahgunakan untuk membobol akun kalian, meliputi nama ayah, nama ibu, tanggal lahir, dan alamat,” tutupnya.

Festival Literasi Digital “Etika Pelajar Di Dunia Digital” di GOR Samapta, merupakan salah satu rangkaian kegiatan Makin Cakap Digital 2024 yang dihadiri 13 Sekolah Menengah Pertama di Kota Magelang.

Baca Juga: Literasi Digital Bekali Generasi Muda dalam Menjaga Keamanan Privasi Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved