March
31
2023
     19:11

ALDO Bukukan Penjualan Rp1,40 trilliun, Laba Bersih Rp 65,76 miliar Saat Biaya Naik

ALDO Bukukan Penjualan Rp1,40 trilliun, Laba Bersih Rp 65,76 miliar Saat Biaya Naik
ILUSTRASI. PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), emiten yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia yang terintegrasi berhasil mencatatkan penjualan Rp1,40 triliun & laba bersih Rp65,76 miliar di tengah kenaikan biaya pada 2022.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - PT Alkindo Naratama Tbk (“ALDO”), emiten yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia yang terintegrasi berhasil mencatatkan penjualan Rp1,40 triliun dan laba bersih Rp65,76 miliar di tengah kenaikan biaya-biaya yang terjadi di tahun 2022.

Kenaikan biaya itu terjadi antara lain terkait pembelian mesin baru, dimana beban bunga pinjaman pembelian sudah mulai mulai di tanggung di 2022, dan adanya penambahan tenaga kerja di 2022 untuk pemasangan mesin baru di Eco Paper sehingga biaya karyawan juga naik, sedangkan mesin baru mulai beroperasi bulan Februari 2023.

“Kita telah melakukan efisiensi di berbagai bidang untuk menekan biaya. Akan tetapi, sehubungan dengan pemasangan mesin pengolahan kertas coklat daur ulang yang baru, maka terjadi peningkatan pengeluaran yang berasal dari beban bunga dan biaya pemasangan termasuk di dalamnya tambahan biaya tenaga kerja.

Di sisi lain, turunnya harga bahan baku kertas kardus bekas (OCC) juga telah berpengaruh terhadap penjualan dan profitabilitas,” kata Direktur Utama ALDO, H. Sutanto.

Di samping itu, perang Rusia-Ukraina yang pecah sejak awal tahun 2022 telah berdampak pada kenaikan harga bahan bakar minyak dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang juga menaikkan biaya-biaya yang harus ditanggung Perseroan.

Sebagai antisipasi, ALDO sebenarnya telah melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga dapat menurunkan beban pokok penjualan sebesar 1,5%, serta beban penjualan umum dan administrasi sebesar 1%. Beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp1,15 triliun turun dari Rp1,16 trilliun pada periode sebelumnya.

Beban penjualan umum dan administrasi tercatat sebesar Rp154,15 miliar turun dari Rp155,36 miliar pada tahun sebelumnya. Namun, beban operasi lainnya yang melonjak 218% dan beban keuangan yang naik 22% membuat langkah efisiensi tersebut tidak cukup untuk menjaga pertumbuhan perolehan laba bersih.

Di sisi lain, situasi ekonomi yang masih bergejolak serta penurunan harga jual kertas produk dari Perseroan telah memengaruhi total turn over dan profitabilitas. Nilai penjualan Perseroan yang sempat meningkat 6% pada kuartal ke III, akhirnya harus turun di akhir tahun, sehingga total nilai penjualan pada tahun 2022 sebesar Rp1,40 triliun, dibandingkan tahun 2021 yang Rp1,46 triliun.

Oleh karena itu, Perseroan membukukan laba bersih Rp65,76 miliar pada tahun 2022, dibandingkan Rp100,77 miliar pada tahun 2021. Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp65,30 miliar, dibandingkan Rp75,86 miliar pada tahun sebelumnya.

Meskipun situasi ekonomi masih diwarnai ketidakmenentuan, Perseroan tetap berkomitmen penuh untuk terus mengembangkan green product melalui green process dalam bisnisnya yang digeluti. Dalam hal ini ALDO menggunakan kertas daur ulang yang diproduksi anak perusahaan PT Eco Paper Indonesia untuk menghasilkan berbagai macam produk kertas coklat seperti kraft liner, eco board, dan core board.

Sementara itu, telah beroperasinya mesinmesin baru pengolahan kertas coklat daur ulang yang lebih canggih sehingga lebih efisien, lebih cepat dan akurat sejak bulan Februari lalu, membuat Perseroan optimis akan dapat mendongkrak penjualan secara signifikan.

Dengan pengoperasian mesinmesin baru tersebut, kapasitas produksi kertas coklat berbahan daur ulang ALDO telah meningkat menjadi 220.000 ton per tahun, dari kapasitas produksi sebelumnya yang sekitar 80.000 ton per tahun, atau kemampuan Perseroan untuk mengolah kertas coklat bekas meningkat 2,75 kali. Oleh karena itu Perseroan optimis bisa mendongkrak penjualan tahun 2023 ini hingga mendekati dua kali lipat.

Tentang PT Alkindo Naratama Tbk

PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) emiten yang bergerak pada bidang integrasi kertas dan bahan kimia melalui sinergi dengan tiga anak perusahaannya, yaitu PT Swisstex Naratama Indonesia (Swisstex) sebagai distributor Pewarna dan Bahan Kimia Tekstil (sejak 2011), PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA) sebagai produsen Water-based Polimer (sejak 2013), dan PT Eco Paper Indonesia (ECO) sebagai produsen Recycled Brown Paper (sejak 2019). Dimulai sebagai perusahaan konversi kertas coklat pada tahun 1989 dengan memproduksi paper tube sebagai lini produksi utama, ALDO telah melakukan inovasi berbagai produk yang berasal dari kertas coklat seperti Paper core.

Selain itu, melihat meningkatnya tren belanja online serta food delivery yang mendorong penggunaan packaging yang lebih sustainable. Perseroan melakukan strategi pengembangan usaha masuk ke pasar tas berbahan baku kertas atau paper bag serta paper box ke sektor FMCG, food and beverages (F&B) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Baca Juga: Kinerja Alkindo Naratama (ALDO) Kurang Memuaskan di Tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved