October
27
2023
     09:35

Aksi Nyata Kolaborasi Pengusaha dan Akademisi Dukung Pemerintah Turunkan Stunting

Aksi Nyata Kolaborasi Pengusaha dan Akademisi Dukung Pemerintah Turunkan Stunting
ILUSTRASI. Ki-Ka: Ketua Umum AIPGI Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS., Ketua Umum APINDO Shinta Widjaja Kamdani, Menteri KesehatanRepublik Indonesia Budi Gunadi Sadikin dan Koordinator SBN Indonesia Axton Salim memberikan intervensi pangan kepadaperwakilan penerima manfaat.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - . Upaya mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia menjadi sebesar 14% pada tahun 2024 sesuai dengan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, membutuhkan tidak hanya program intervensi gizi namun juga upaya-upaya prevensi atau pencegahan.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa penanganan stunting harus dilakukan, bahkan dimulai sejak ibu sebelum hamil, pada saat hamil, dan setelah melahirkan guna memastikan anakanak sehat dan tidak kekurangan gizi. Bagaimana cara mengatasinya? Ketika berat badan balita tidak naik, harus intervensi dengan memberi makanan kaya protein hewani, seperti telur, ikan dan ayam.

Untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul menghadapi bonus demografi dan menuju Indonesia Emas 2045, pemerintah memandang sangat penting untuk melakukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha dalam mempercepat pencapaian RPJMN.

Axton Salim, Koordinator Scaling Up Nutrition Business Network (SBN) Indonesia yang sekaligus Ketua Kelompok Kerja Stunting APINDO dan Ketua Bidang Pembangunan Berkelanjutan/SDGs mengatakan, “Bicara mengenai SDM unggul tidak terlepas dari pemenuhan gizi.

Ada tiga prioritas SBN Indonesia terhadap percepatan perbaikan gizi di Indonesia yaitu intervensi dan edukasi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) & remaja, gizi seimbang serta sanitasi dan higienitas. Oleh karena itu, diperlukan upaya prevensi dan intervensi untuk mengatasi isu gizi termasuk stunting. Prevensi kami lakukan dengan memberikan edukasi kepada remaja, ibu hamil dan menyusui agar memiliki pengetahuan gizi dan kesehatan yang baik.

Tidak hanya itu, upaya intervensi juga kami lakukan dengan memberikan makanan bergizi sesuai pedoman dari Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI. Namun, kami menyadari untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia perlu dukungan dunia usaha untuk saling bersinergi.”

“SBN Indonesia bersama dengan APINDO melakukan kampanye Gerakan Anak Sehat (GAS) – Kolaborasi Inklusif Pengusaha Indonesia Atasi Stunting (KIPAS) APINDO, gerakan ini merupakan integrasi antara prevensi dan intervensi pangan dengan target kepada sekitar 3.600 peserta yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui dan bayi dari usia 6-24 bulan di tiga lokasi yakni Kabupaten Bogor, Kota Serang dan Kabupaten Purbalingga,” tambah Axton.

“APINDO berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting. Dunia usaha juga menyebut jika terdapat korelasi antara stunting dengan investasi. Stunting harus kita perangi bersama dengan pendekatan yang ilmiah dan berbasis sains untuk mewujudkan generasi yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global,” kata Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani pada aktifitas program GAS-KIPAS di Kota Serang (17/10) yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Axton Salim, Ketua Umum Asosiasi Intitusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI), Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS., dan ratusan perwakilan penerima manfaat.

Program GAS-KIPAS adalah gerakan yang diinisiasi oleh SBN Indonesia bersama APINDO, Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI), Institut Pertanian Bogor, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Universitas Jenderal Soedirman sebagai kontribusi nyata mengatasi masalah stunting. Program GAS-KIPAS diimplementasikan dengan mengikuti pedoman teknis dari Kemkes.

Axton Salim yang juga aktif sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk menjelaskan bahwa dalam mengatasi 3 isu gizi nasional yaitu gizi kurang, obesitas dan defisiensi mikronutrien Indofood juga sudah melakukan beragam upaya intervensi dan prevensi antara lain bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia untuk memberikan edukasi kepada para tenaga kesehatan dan kader serta mengedukasi remaja putri baik melalui platform online maupun offline.

Indofood juga mendukung fortifikasi wajib untuk mengatasi masalah micronutrient deficiency dengan menghadirkan produk-produk yang sudah terfortifikasi dan menyediakan lebih dari 30 Stock Keeping Unit (SKU) dengan “Pilihan Lebih Sehat”.

“Kami berharap akan semakin banyak pengusaha yang berkontribusi dalam program GAS-KIPAS APINDO agar target intervensi 1.000 Posyandu dapat segera tercapai. Sehingga pada tahun 2024 target prevalensi stunting sebesar 14% bisa kita wujudkan bersama,” tutup Axton Salim.

Tentang PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Indofood merupakan sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (”Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut:

 Produk Konsumen Bermerek (“CBP”)
Dengan didukung oleh kekuatan merek-merek produknya, Grup CBP memproduksi beragam produk konsumen bermerek antara lain
mi instan, produk dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, dan minuman.
• Bogasari
Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.
• Agribisnis
Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pembudidayaan dan pengolahan tebu dan karet serta tanaman lainnya.
• Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.

Baca Juga: Indofood Sukses Makmur (INDF) Dapat Berkah Penurunan Harga Gandum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini

Kenali Lebih Dalam Resistansi AMR

22 NOVEMBER 2024 / 14:03 WIB

2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved