September
11
2017
     07:48

Waspada Karhutla, Tingkatkan Sinergi dan Deteksi Dini

Waspada Karhutla, Tingkatkan Sinergi dan Deteksi Dini

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Minggu, 10 September 2017. Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus diupayakan oleh Brigade Dalkarhutla KLHK – Manggala Agni. Kebakaran seluas ± 2 Ha di Desa Toman, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin berhasil ditanggulangi Manggala Agni Daops Banyuasin, Sabtu (9/9/2017). Mereka juga melakukan groundcheck hotspot di Kelurahan Rimba Asam, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin. Ditemukan sekitar ± 65 Ha lahan terbakar, dan segera dilakukan upaya pemadaman.

Di Kalimantan Tengah, Manggala Agni berhasil melakukan pemadaman karhutla di tiga lokasi yaitu: Desa Taruna Jaya (Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau) dengan luas yang terbakar ±1 Ha; Kelurahan Palangka (Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya) dengan luas terbakar ± 5 Ha; Desa Sebuai Timur (Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat) dengan luas lahan yang terbakar ± 30 Ha.

Upaya pemadaman di Kalimantan Selatan dilakukan oleh Manggala Agni di lima lokasi, meliputi Kabupaten Balangan, Kabupaten Tanah Laut, dan Kota Banjarbaru. Luas areal yang terbakar bervariasi antara 2,5 – 30 Ha.

Sementara, di Sulawesi Tenggara, Manggala Agni Daops Tinanggea melaksanakan pemadaman di Blok Hutan Laea Bawah (Kec. Lantari Jaya, Kab. Bombana) dengan luas areal terbakar ± 29 ha.

Raffles B. Panjaitan, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL), Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), KLHK, mengungkapkan bahwa jika mencermati  prediksi Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK) dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Indonesia masih harus diwaspadai.

 “Manggala Agni dan para pihak terkait di seluruh wilayah Indonesia harus selalu siap siaga melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Pemantauan deteksi dini dan patroli terpadu pencegahan karhutla terus dilakukan setiap hari. Koordinasi lintas instansi dan stakeholder lainnya juga terus ditingkatkan agar upaya-upaya penanggulangan dapat dilakukan secara optimal”, ungkap Raffles B. Panjaitan.

Prediksi SPBK BMKG hari ini menunjukan sebagian besar Provinsi di Sumatera dan Kalimanta sangat mudah terbakar. Kondisi ini memicu potensi ancaman terjadi karhutla di kedua wilayah tersebut.

Tak hanya di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang selama ini menjadi fokus upaya pengendalian karhutla, wilayah lain seperti Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua juga tetap harus diwaspadai.

Hasil pemantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, pada 9 September 2017, pada Satelit NOAA19 terpantau 5 titik panas (hotspot) dengan rincian Provinsi Bangka Belitung 5 titik di Kab. Tanah Laut (Kalsel), di Kab. Barito Utara (Kalteng), di Kab. Pasir (Kaltim), di Kab. Berau (Kaltim), dan Kab. Bulungan (Kaltara).

Berdasarkan Satelit TERRA AQUA (LAPAN) confidence level  ≥80%, terpantau 18 hostpot dengan rincian Kalbar 2 titik, Bangka Belitung 3 titik, Lampung 1 titik, NTB 2 titik, NTT 7 titik, Sulbar 1 titik, dan Sumbar 2 titik.

Sedangkan informasi hotspot berdasarkan Satelit TERRA AQUA (NASA), terpantau 18 titik  dengan rincian Bangka Belitung 2 titik, Lampung 3 titik, NTB 2 titik, NTT 8 titik, Sulbar 1 titik, dan Sumbar 2 titik.

Dengan demikian, berdasarkan Satelit NOAA untuk periode tanggal 1 Januari –  9 September 2017 total hotspot 1.774 titik. Terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 684 titik (28,89%) jika dibandingkan periode yang sama tahun 2016 jumlah hotspot sebanyak 2.495 titik.

Berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Conf. Level ≥80% periode tanggal 1 Januari –  9 September 2017 terdapat 1.085 titik, pada periode yang sama tahun 2016 jumlah hotspot sebanyak 3.160 titik, sehingga terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 2.081 titik (65,66%).

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved