July
30
2019
     17:26

United Tractors Membukukan Laba Bersih Semester Pertama Tahun 2019 Sebesar Rp5,6 Triliun

United Tractors Membukukan Laba Bersih Semester Pertama Tahun 2019 Sebesar Rp5,6 Triliun

Jakarta, 30 Juli 2019 – PT United Tractors Tbk (”Perseroan”) pada hari ini mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian semester pertama untuk tahun buku 2019. Dalam laporan keuangan tersebut Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp43,3 triliun atau meningkat sebesar 11% dibandingkan dengan semester pertama tahun 2018 sebesar Rp38,9 triliun. Sejalan dengan peningkatan pendapatan bersih, Perseroan membukukan laba bersih sampai dengan bulan Juni 2019 mencapai Rp5,6 triliun atau meningkat sebesar 2% jika dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp5,5 triliun. Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh kinerja yang lebih baik dari segmen usaha Kontraktor Penambangan dan adanya kontribusi baru dari segmen usaha Pertambangan Emas, namun terdapat penurunan kinerja segmen usaha Mesin Konstruksi dan Industri Konstruksi.

Masing-masing segmen usaha, yaitu: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas dan Industri Konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 28%, 44%, 16%, 8% dan 4% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

Segmen Usaha Mesin Konstruksi

Segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 20% menjadi 1.917 unit, dibandingkan dengan 2.400 unit pada semester pertama tahun 2018. Penurunan tersebut disebabkan oleh melemahnya penjualan alat berat dari sektor pertambangan dan perkebunan. Namun, Komatsu tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai market leader alat berat, dengan pangsa pasar domestik sebesar 36% (berdasarkan riset pasar internal). Selain itu, pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat sama dengan periode yang sama tahun 2018 yaitu sebesar Rp4,4 triliun.

Penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks mengalami penurunan dari 417 unit menjadi 302 unit, dan penjualan produk Scania turun dari 533 unit menjadi 291 unit. Penurunan penjualan UD Trucks dan Scania dikarenakan pengaruh penurunan harga batu bara dimana kedua produk tersebut banyak digunakan di sektor pertambangan.

Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha Mesin Konstruksi turun 13% menjadi sebesar Rp12,1 triliun dibandingkan Rp13,9 triliun pada periode yang sama tahun 2018.

Segmen Usaha Kontraktor Penambangan

Bidang usaha Kontraktor Penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Sampai dengan bulan Juni 2019, PAMA membukukan peningkatan pendapatan bersih sebesar 11% menjadi Rp19,3 triliun. PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 7% dari 56,6 juta ton menjadi 60,8 juta ton, sementara itu volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) meningkat 5% dari 445,5 juta bcm menjadi 469,0 juta bcm.

Segmen Usaha Pertambangan Batu Bara

Bidang usaha Pertambangan Batu Bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Total penjualan batu bara sampai semester pertama tahun 2019 mencapai 4,9 juta ton termasuk 674 ribu ton batu bara kokas, naik apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 sebesar 4,4 juta ton. Pendapatan unit usaha Pertambangan Batu Bara mencatat peningkatan sebesar 13% menjadi Rp6,8 triliun.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved