August
10
2021
     07:34

Unilever Entrepreneurship Bootcamp MudaMaslahat Lahirkan Youngpreneurs yang Siap Perkuat Kemandirian Ekonomi

Unilever Entrepreneurship Bootcamp MudaMaslahat Lahirkan Youngpreneurs yang Siap Perkuat Kemandirian Ekonomi

Jakarta, 9 Agustus 2021 – PT Unilever Indonesia, Tbk. melalui Unilever Muslim Centre of Excellence (Unilever MCOE) memberikan penghargaan kepada 3 (tiga) peserta terbaik yang telah mengikuti rangkaian program Unilever Entrepreneurship Bootcamp #MudaMaslahat (Makmur, Sejahtera, Adil, dan Sehat) yang digelar selama Juni–Agustus 2021.

Program kerja sama antara Unilever MCOE dengan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah RI, serta Kementerian Koperasi dan UKM RI ini telah diikuti oleh 60 wirausaha muda atau youngpreneurs dari sejumlah perguruan tinggi Muhammadiyah di berbagai wilayah Indonesia.  

Nurdiana Darus, Head of Corporate Affairs and Sustainability, PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan, “Kehadiran Unilever MCOE merupakan perwujudan komitmen Unilever Indonesia untuk berbagi peran dalam mendukung Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah.

Antara lain, Unilever MCOE berkontribusi terhadap salah satu target capaian Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia lewat kolaborasi lintas sektor dalam mendorong kemandirian ekonomi dan indeks kesejahteraan melalui edukasi seputar ekonomi dan kewirausahaan syariah.”

“Untuk itu, bersama pemerintah dan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, tahun ini kami secara perdana menggelar program Unilever Entrepreneuship Bootcamp #MudaMaslahat (UEB #MudaMaslahat) bertema ‘Accelerating Your Business Growth’.

Sebanyak 60 youngpreneurs yang terpilih dari 24 pusat inkubator bisnis perguruan tinggi Muhammadiyah telah mengikuti kegiatan capacity building, networking hingga business and marketing coaching yang sangat bermanfaat bagi keberlanjutan bisnis mereka di masa depan,” lanjut Nurdiana.  

Sepanjang Juni–Juli 2021, program UEB #MudaMaslahat membekali para youngpreneurs dengan 13 sesi workshop dan 16 sesi business and marketing coaching. Setiap sesi menghadirkan pakar dan praktisi terkemuka seperti Atras Mafazi dari Indonesian Islamic Youth Economic Forum untuk mengupas mengenai bisnis dan wirausaha syariah, Prita Ghozie dari ZAP Finance untuk tips pengelolaan keuangan, Muhammad Bijaksana Junerosano dari Waste4Change untuk mempelajari tentang sociopreneurship, Muhammad Nur Hakim dari Tokopedia untuk memperdalam seluk-beluk e-commerce, dan lainnya.

Sementara, untuk membantu menyusun dan mempertajam rencana pengembangan usahanya, para youngpreneurs berkesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan para mentor kredibel, yang merupakan pendiri dari sejumlah usaha lokal yang berkembang pesat, seperti Gufron Syarif dari HAUS! dan Muhammad Yukka Harlanda dari Brodo.

Sejumlah young leaders dari Unilever Indonesia juga berbagi pengalaman dalam hal strategi marketing dan strategi keberlanjutan sehingga usaha para youngpreneurs ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Prof. Rizal Yaya, SE, M.Sc., Ph.D., Ak., CA selaku Ketua Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah memberikan komentarnya, “Evaluasi online yang kami lakukan pada para peserta memperlihatkan bahwa mereka telah mendapatkan manfaat yang besar dari program ini.

Pembekalan yang panjang dan intensif memang menjadi design yang diperlukan sehingga mereka bisa mendapatkan pengetahuan dari semua perspektif, mulai dari marketing, production, financing hingga halal value chain sebagai komitmen yang dimiliki Unilever sejak lama – sebuah manfaat yang bisa dipetik saat dunia kampus berinteraksi dengan dunia industri.”  

Setelah pembekalan, keenampuluh peserta kemudian dibimbing oleh para mentor serta pusat inkubator bisnis dari kampus masing-masing untuk menyusun dan mengirimkan Business Growth Plan, hingga akhirnya terpilih 23 finalis dengan proposal terbaik untuk maju ke tahap penjurian, yaitu sesi Demo Day tanggal 5-6 Agustus lalu.

Sebelum berhadapan dengan dewan juri, mereka mendapatkan coaching dari tim Speak Project, sebuah startup di bidang public speaking, agar mampu mempresentasikan proposal dengan lebih persuasif.

Turut hadir pada sesi Demo Day, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM selaku Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI menyampaikan, “Saya harap program bootcamp ini dapat menumbuhkan banyak wirausaha baru yang berdaya saing di masa depan.

Ditambah, Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia memiliki potensi industri halal yang sangat besar, yang menjadi peluang bagi pengembangan usaha para wirausaha muda. Untuk itu, Pemerintah akan terus mendukung pengembangan ekosistem halal yang lebih besar sehingga negara kita bisa menjadi barometer ekosistem halal dunia. Semoga seluruh ilmu yang didapat bisa diimplementasikan para youngpreneurs di dunia nyata, dan program ini dapat terlaksana secara berkelanjutan.”

Bertindak sebagai dewan juri adalah tiga orang pakar bisnis dan investasi dari IKAPRAMA Investor Club, yaitu: Ardi Dwinanta Setiadharma, Bayu Seto, dan Zevanya Angeline Halim. Berbekal jam terbang tinggi di berbagai bidang, dari perencanaan dan manajemen bisnis, investor relations, strategi marketing, hingga digital, dewan juri berhasil menguji pengetahuan para finalis dari banyak sisi, dan memberikan masukan yang saling melengkapi.

Akhirnya, telah terpilih 3 peserta terbaik untuk kategori yang berbeda:
1.    Best Business Growth Plan
Nama pemenang: Indi Dwi Lutfitriani (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Nama usaha: Beribahasa
Beribahasa (www.beribahasa.com) adalah platform pembelajaran bahasa asing secara daring yang mempertemukan murid dengan tutor tanpa terhalang jarak, dengan waktu fleksibel dan kurikulum sesuai kebutuhan, serta harga yang terjangkau. Platform ini berhasil meningkatkan kemampuan dan produktivitas murid maupun tutor yang bergabung di dalamnya.

2.    Best Marketing Strategy
Nama pemenang: Handoko Eko Prasstyo (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
Nama usaha: Peyek Kupang DJ
Peyek Kupang DJ adalah bisnis kuliner camilan yang memanfaatkan kupang sebagai sumber daya alam melimpah di Kabupaten Sidoarjo yang kaya khasiat untuk kesehatan.

3.    Best Social Impact
Nama pemenang: Muhamad Nur Rajab (ITB Ahmad Dahlan Jakarta)
Nama usaha: Kopi Nineteen
Kopi Nineteen adalah kedai kopi yang tidak hanya menghasilkan kopi berkualitas dengan harga terjangkau bagi kantong pelajar, namun juga menghadirkan sebuah ruang pelatihan dan pengembangan pemuda serta UMKM di daerah setempat secara gratis. Kopi Nineteen juga mengajak konsumen untuk bersedekah, karena Rp500,- dari tiap gelas kopi yang terjual akan didonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Selain bantuan dana untuk mengembangkan usaha, Unilever Indonesia akan bekerja sama dengan pemerintah dan mitra strategis lainnya untuk memberikan pendampingan berkelanjutan kepada para pemenang dan seluruh peserta. Semoga keseluruhan program ini dapat menginspirasi dan mengembangkan lebih banyak lagi wirausaha muda untuk mendorong kemandirian ekonomi serta kemajuan industri halal dan perekonomian syariah di Indonesia. Sampai jumpa di Unilever Entrepreneurship Bootcamp tahun depan!” pungkas Nurdiana.

Tentang Unilever

Unilever merupakan salah satu pemasok terbesar produk Kecantikan dan Perawatan Tubuh, produk Kebersihan Rumah Tangga, dan produk Makanan dan Minuman yang produknya digunakan oleh 2.5 miliar penduduk setiap harinya di lebih dari 190 negara.

Unilever memiliki total kurang lebih 149,000 karyawan dan secara global pada tahun 2021 berhasil membukukan penjualan sebessar €50.7 juta. Lebih dari separuh bisnis Unilever ada di negara maju dan berkembang. Kami memiliki total kurang lebih 400 brands di dunia termasuk brand seperti Dove, Lifeboy, Knorr, Magnum, Rinso dan brand lain seperti Beauty & Planet, Hourglass, Seventh Generation dan The Vegetarian Butcher.

Di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933, ‘go public’ pada tahun 1982 dan saham-sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Unilever memiliki lebih dari 4,000 karyawan dan sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.

Unilever berkomitmen tinggi untuk tetap melaju dan maju bersama Indonesia. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021, penjualan bersih Unilever Indonesia mencapai Rp20,2 triliun terdiri dari penjualan HPC dan F&R masing-masing sebesar Rp13,5 triliun dan Rp6,7 triliun. Sedangkan laba bersih Perseroan mencapai Rp3 triliun.

Visi kami adalah menjadi pemimpin di pasar global dalam hal menciptakan bisnis yang berkelanjutan; yang berlandaskan tujuan mulia (purpose-led) dan mampu bersaing dimasa depan (future-fit). Kami memiliki rekam jejak yang panjang sebagai perusahaan yang progesif dan bertanggung jawab. Rekam jejak ini dimulai pada saat pendiri kami, William Lever, 100 tahun yang lalu memperkenallkan sabun pertama yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, yaitu sabun Sunlight. Purpose atau tujuan mulialah yang menjadi jantung dari bisnis kami hingga hari ini.

‘The Unilever Compass’ adalah strategi bisnis kami. Sebuah strategi yang akan membawa kami untuk terus tumbuh, tetapi juga berkelanjutan dan bertanggug jawab, hal ini termasuk:
•    Meningkatkan kesehatan planet
•    Meningkatkan kesehatan masyarakat, kepercayaan diri dan kesejahteraan, serta
•    Membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif

Meskipun masih banyak hal yang harus kami lakukan, kami bangga telah diakui pada tahun 2020 sebagai pemimpin sektor dalam Indeks Keberlanjutan Dow Jones dan - selama sepuluh tahun berturut-turut - sebagai perusahaan dengan peringkat teratas dalam survei Pemimpin Keberlanjutan GlobeScan / SustainAbility 2020 .

 

 

 

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved