February
21
2017
     16:09

Survei Manulife: Investor Indonesia Menganggap Enteng Pengeluaran di Masa Pensiun

Survei Manulife:  Investor Indonesia Menganggap Enteng Pengeluaran di Masa Pensiun

Legowo mengatakan, ”Para investor harus lebih realistis dalam mengharapkan tingkat imbal hasil yang bisa mereka dapatkan dalam waktu satu tahun. Dengan menyimpan sebagian besar kekayaannya dalam bentuk tabungan dan deposito jangka panjang, hampir bisa dipastikan bahwa mereka akan kesulitan untuk mencapai imbal hasil yang diharapkan. Jika mereka mau mengambil risiko yang lebih tinggi dan mengalokasikan sebagian kekayaannya pada produk seperti reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap, mereka akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan imbal hasil investasi yang sesuai dengan harapan.”

Pada tahun 2016, IHSG mencatat imbal hasil investasi sebesar +15,32%, sedangkan obligasi memberikan imbal hasil investasi sebesar +14,03%[1].

Legowo menutup dengan mengatakan, “Para investor harus membuat portofolio pensiun yang tepat bagi diri mereka. Tidak ada rumusan komposisi portofolio pensiun yang baku.  Setiap orang memiliki tingkat toleransi risiko dan harapan imbal hasil yang berbeda-beda.  Melakukan konsultasi dengan ahli keuangan dan memiliki perencanaan masa depan merupakan salah satu cara yang akan menguntungkan investor, terlepas dari apapun tujuan pensiunnya.”

Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) di Asia

Manulife Investor Sentiment Index (MISI) di Asia merupakan survei eksklusif yang dilakukan setiap tahun oleh Manulife untuk mengukur dan melacak perilaku para investor di delapan negara yang ada di kawasan Asia terhadap kelas aset utama dan beragam hal lainnya terkait dengan perencanaan keuangan pribadi. Indeks dihitung sebagai skor bersih (persentase “waktu yang sangat baik” dan “waktu yang baik” dikurangi persentase “waktu yang buruk” dan “waktu yang sangat buruk”) untuk setiap kelas aset. Indeks keseluruhan didapatkan dari rata-rata seluruh angka indeks setiap kelas aset. Angka indeks yang positif menunjukkan sentimen yang positif, indeks nol berarti sentimen yang netral, dan angka indeks yang negatif berarti sentimen yang negatif.

MISI dilakukan dengan 500 wawancara online di masing-masing negara Hong Kong, Tiongkok, Taiwan, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina, serta 500 wawancara tatap muka di Indonesia. Para responden terdiri dari investor kelas menengah-atas, berusia di atas 25 tahun, pengambil keputusan utama dalam beragam hal terkait keuangan rumah tangga, dan saat ini sudah memiliki produk investasi.

MISI merupakan seri penelitian yang telah lama dilakukan di Amerika Utara. MISI sudah mengukur sentimen para investor di Kanada selama 18 tahun terakhir, dan diperluas ke perusahaan John Hancock di Amerika Serikat pada tahun 2011, kemudian dilakukan di Asia pada tahun 2013. Kelas aset yang diamati dalam perhitungan MISI di Asia adalah saham, real estate (rumah tinggal dan properti lainnya), reksa dana, investasi pendapatan tetap, dan dana tunai.

Survei terakhir dilakukan pada bulan September hingga Oktober 2016 oleh TNS, sebuah perusahaan riset global yang terkemuka.

Tentang PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia

Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang beroperasi di Asia, Kanada dan Amerika Serikat. Manulife Indonesia menawarkan beragam layanan keuangan termasuk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan, layanan investasi dan dana pensiun kepada klien individu maupun pelaku usaha di Indonesia. Melalui jaringan lebih dari 10.000 karyawan dan agen profesional yang tersebar di 23 kantor pemasaran, Manulife Indonesia melayani lebih dari 2,2 juta nasabah di Indonesia.

PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk informasi lebih lengkap mengenai Manulife Indonesia, termasuk tautan untuk mengikuti kami di Facebook atau Twitter, kunjungi www.manulife-indonesia.com

Tentang PT Manulife Aset Manajemen Indonesia

Berdiri sejak tahun 1996, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (“MAMI”), bagian dari Manulife, menawarkan beragam jasa manajemen investasi dan reksa dana di Indonesia. Sejak pertama kali berdiri hingga kini, MAMI secara konsisten berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan manajemen investasi terbesar di industri reksa dana dan pengelolaan dana secara eksklusif di Indonesia, dengan dana kelolaan mencapai Rp 51,5 triliun per 31 Desember 2016.  Pada tahun 2016, MAMI meraih penghargaan Best Fund House dari Asia Asset Management dan penghargaan Top Investment House in Asian Local Currency Bonds dari The Asset.  Kedua penghargaan tersebut masing-masing diraih selama dua tahun berturut-turut.  MAMI memiliki 22 produk reksa dana yang terdiri dari produk reksa dana pendapatan tetap, saham (termasuk reksa dana saham syariah), campuran, dan pasar uang dengan didukung oleh tim pengelola investasi yang profesional dan berpengalaman. MAMI merupakan Manajer Investasi pertama di Indonesia yang meluncurkan reksa dana syariah berbasis efek syariah luar negeri yang diberi nama Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS.  MAMI adalah bagian dari Manulife Asset Management, perusahaan manajemen investasi global anggota Manulife.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved