July
19
2021
     14:28

Sukseskan Program Co-Firing, PLN, PTPN III dan Perum Perhutani Bersinergi Amankan Pasokan Biomassa

Sukseskan Program Co-Firing, PLN, PTPN III dan Perum Perhutani Bersinergi Amankan Pasokan Biomassa
Publisher

JAKARTA, PERHUTANI (17/07/2021) | PT PLN (Persero), Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan Perum Perhutani bersinergi guna membangun kerjasama strategis dalam memastikan penyediaan pasokan biomassa untuk mendukung pelaksanaan co-firing di 52 lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

Bermula dari Nota Kesepahaman (MoU) pada Januari 2021, kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara PLN dengan Perum Perhutani dan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dalam penyediaan biomassa dan pengembangan industri biomassa untuk co-firing PLTU batu bara, pada Jumat (16/7/2021).

Penandatanganan HoA secara daring ini, dilaksanakan oleh Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, dan Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro. Di samping itu, turut menyaksikan Wakil Menteri (Wamen) I Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana.

HoA ini digunakan sebagai landasan hukum bagi PLN, Perum Perhutani, dan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dalam pelaksanaan penyediaan dan pengembangan industri biomassa untuk co-firing PLTU.

Menteri BUMN Erick Thohir melalui Pahala Nugraha Mansury mengatakan co-firing PLTU merupakan program yang berkontribusi dalam peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT) serta merupakan bagian dari ekosistem listrik kerakyatan.

"Untuk itu, sinergi tiga BUMN ini sangat penting untuk menjamin pasokan biomassa untuk program co-firing PLTU, dan dapat tentunya memberi nilai tambah bagi bisnis Perhutani dan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero)," terang Erick.

Kementerian BUMN telah menargetkan program co-firing sebagai Strategic Mapping BUMN untuk klaster energi. Untuk itu, Erick berharap kerjasama ini dapat segera ditindaklanjuti sehingga keberlanjutan program co-firing dapat terjaga.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan penggunaan co-firing biomassa sebagai upaya untuk memenuhi target bauran EBT 23 persen pada 2025. Sejauh ini, PLN menargetkan 52 lokasi co-firing PLTU tersebar di seluruh Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan biomassa sebesar 9 juta ton/tahun pada 2025 dan ke depannya Kerja sama ini diharapkan memberikan ketersediaan pasokan biomassa dengan ke ekonomian yang wajar.  

"PLN mengharapkan sebagian besar kebutuhan biomassa tersebut dapat dipenuhi dari Perhutani dan PTPN sesuai dengan area kerja dan kewenangannya, yang posisinya terjangkau dari PLTU PLN yang masuk dalam program co-firing," katanya.

Dalam pokok-pokok HoA dijelaskan, nantinya Perhutani akan menyediakan woodchip dalam bentuk serbuk (sawdust), sementara PTPN memasok limbah perkebunan/tandan kosong segar. Dengan begitu, PLN sebagai pembeli, sementara Perhutani dan PTPN sebagai pemasok.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved