Sucofindo - GBC Indonesia Bersinergi Wujudkan Green Building

Jakarta, 24 September 2019 – Sesuai dengan Deklarasi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB), maka Indonesia bersama 193 negara harus berperan aktif dalam melalui rencana aksi People, Planet, and Prosperity serta penguatan perdamaian universal. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) yang terdiri atas 17 tujuan dan 169 target yang terukur dilaksanakan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian TPB/SDGs.
Green Building atau Bangunan Hijau berkontribusi pada 9 tujuan, yaitu Tujuan 3 Kehidupan sehat dan sejahtera, Tujuan 7 Energi bersih dan terjangkau, Tujuan 8 Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, Tujuan 9 Industri, inovasi dan infrastruktur, Tujuan 11 Kota dan pemukiman yang berkelanjutan, Tujuan 12 Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, Tujuan 13 Penanganan perubahan iklim, Tujuan 15 Ekosistem daratan, Tujuan 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan.
“Oleh karena itu, Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) yang berdiri dan berkarya sejak tahun 2009, bekerja sama dengan PT SUCOFINDO (Persero) sebagai perusahaan BUMN di bidang jasa Pengujian, Inspeksi, Sertifikasi, Konsultansi, dan Pelatihan dalam misi mentransformasi pasar bangunan hijau di Indonesia.” kata Ketua Umum GBC Indonesia Iwan Prijanto.
Selanjutnya, Iwan Prijanto menyampaikan bahwa tujuan akhir transformasi pasar bukanlah sekedar pencapaian poin penilaian green building, melainkan adanya perubahan nyata dalam menjalankan proses bisnis di sektor bangunan dan konstruksi, perubahan gaya hidup masyarakat dan konsumen pengguna bangunan. Salah satu perubahan nyata yang penting yang bisa terukur adalah upaya mereduksi emisi gas rumah kaca serendah mungkin. GBC Indonesia membangun sistem rating yang membuat upaya transformasi perilaku ke arah yang lebih berkelanjutan tersebut menjadi terukur dan bisa dikelola.
Untuk mengupayakan transformasi pasar industri bangunan, konstruksi dan perkotaan di Indonesia yang sangat luas jangkauannya tentu saja perlu usaha yang amat besar. Karenanya kemitraan dengan lembaga yang sudah memiliki kapasitas, reputasi dan jangkauan kerja dalam skala nasional menjadi penting.
“Oleh karena itu, dengan kemitraan ini diharapkan pasar green building di Indonesia akan semakin kuat dan proyek-proyek yang menerapkan rating green building akan semakin banyak terwujud tidak hanya di Jakarta tapi di seluruh wilayah Indonesia,” Ketua Umum GBCI Iwan Prijanto”.
Saat ini proyek green building dan kawasan yang telah mendapatkan sertifikat sebanyak 49 proyek, dan 64 proyek telah mendapatkan pengakuan desain green building/preliminary certificate. Jumlah ini masih sangat kecil dibandingkan jumlah seluruh bangunan dan proyek konstruksi bangunan dan kawasan yang ada di Indonesia.
“Sebagai BUMN yang peduli pada isu lingkungan, maka SUCOFINDO siap mendukung di berbagai aspek,” kata Direktur Komersial 1 PT SUCOFINDO (Persero) Herliana Dewi saat memberikan sambutan serah terima Perjanjian Kerja Sama (PKS). Penandatanganan PKS telah dilakukan oleh Direktur Komersial 1 Herliana Dewi dan Ketua Umum GBC Indonesia Iwan Prijanto.
Dalam perjanjian ini ada tiga poin dalam kemitraan, yaitu bekerja sama dalam pelaksanaan verifikasi, validasi dan penilaian proses sertifikasi bangunan berdasarkan Perangkat Penilaian GREENSHIP dan EDGE, pemasaran sertifikasi GREENSHIP dan EDGE di seluruh wilayah Indonesia, khususnya untuk lingkungan pemerintah dan BUMN/BUMD serta perusahaan swasta secara umum, dan pelaksanaan event atau kegiatan atau program khusus GBC Indonesia untuk mendukung transformasi pasar.
Berdasarkan data World Resource Insitute, 2016 gedung merupakan salah satu penyumbang emisi di dunia yang paling berpengaruh dan memiliki nilai low cost emission reductions paling tinggi di antara sektor lainnya. “Bisa dibayangkan jika gedung menerapkan Green Building, ini akan menjadi upaya dalam pengurangan emisi, sehingga gedung tersebut memiliki nilai yang tinggi manfaatnya,” kata Herliana.