Simak 6 Tips Jitu Ala Yasa Singgih dalam Membangun Brand dari Nol

Jakarta, 15 Oktober 2021 – Membangun brand agar dapat diingat orang banyak dalam waktu lama bukanlah perkara mudah. Sebagai platform eCommerce terkemuka di Asia Tenggara, Lazada Indonesia (Lazada) memahami benar bagaimana membangun brand selalu menjadi tantangan bagi para pelaku bisnis, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Untuk itu, Lazada mengadakan Lazada Seller Conference 2021, konferensi dua hari bertajuk ‘Level Up - Cermat Melesat’ yang digelar pada 6-7 Oktober 2021 untuk mempersiapkan para pemilik UMKM menghadapi festival belanja akhir tahun, yang diantaranya menghadirkan materi tips membangun brand.
Yasa Singgih, Co-Founder & CEO Fortius sekaligus pemilik Men’s Republic hadir sebagai salah satu pembicara dalam Lazada Seller Conference 2021 untuk membagikan pengetahuan soal pentingnya branding dan berbagai kiat untuk membangun branding agar bisnismu bisa mendapatkan cuan berkelanjutan. Ingin tahu apa saja tips ala Yasa? Simak enam hal penting dari Yasa yang sudah sukses membangun bisnis hingga masuk daftar Forbes 30 Under 30 Young Leaders & Entrepreneurs in Asia!
1. Jadilah brand yang selalu ada di benak konsumen (Top-of-Mind)
Ketika sebuah brand selalu berada atau sudah nyantol di benak konsumen, brand bisa selalu diingat melalui lagu, tagline, bahkan ketika hanya membahas suatu kategori produk. Misalnya, ketika kita membicarakan mie instan, air mineral, hingga pasta gigi, kita ingat suatu brand tertentu. Jadi, inilah kekuatan magis sebuah strategi branding yang tepat sasaran.
Yasa mengatakan bahwa pemilik usaha harus memiliki mindset untuk berinvestasi dalam branding karena ia yakin investasi ini akan berubah menjadi keuntungan ketika sebuah brand mampu menjadi brand yang sustainable dan memiliki nilai di mata konsumen. Akan tetapi, tentu dibutuhkan investasi dan perjuangan yang bahkan bisa mencapai puluhan tahun untuk mencapai tahap ini.
2. Berikan pengalaman branding holistik
Yasa menegaskan, branding tak terjadi dengan sekonyong-konyong menghadirkan tim desain grafis. Perubahan logo hanyalah bagian keckodratsetiawan@yahoo.com; kodratsetiawan@gmail.comil dari branding. Bagi Yasa, branding adalah segala hal yang bersinggungan langsung dengan konsumen, dimana karyawan juga berkontribusi.
Tim Customer Service (CS) di Men’s Republic misalnya, selalu menggunakan panggilan ‘man’ untuk semua konsumennya. Ini menjadi upaya Men’s Republic melakukan branding. Atau ketika sebuah perusahaan mendesain seragam yang keren untuk karyawannya, ini juga upaya branding. Bagi Yasa, branding tak melulu soal tagline atau logo, tapi branding adalah whole experience dalam brand yang dirasakan oleh konsumen.
3. Fokus ke tujuan brand (Why)
Brand yang kuat merupakan brand yang tidak perlu lagi menjelaskan apa yang dijual (what), atau proses dibalik pembuatannya (how). Brand yang kuat fokus kepada tujuan brand tersebut terbentuk (why). Aspek why ini tentu saja bukan tujuan membangun brand untuk mencari cuan, namun harus digali lebih lebih dalam soal dampak yang diberikan brand kepada konsumen. Bagi generasi muda saat ini, nampaknya aspek why bisa sangat menentukan keputusan pembelian.
4. Bangun relevansi dengan pasar
Menurut Yasa, kegiatan branding tak melulu harus keren dan mahal, yang penting brand itu harus relevan atau nyambung dengan kebutuhan pasar. Kuncinya adalah pebisnis harus bisa mendengar dan memahami targetnya, misalnya dengan meminta feedback konsumen secara berkala agar dapat terus membuat produk yang relevan dan sesuai dengan pasar.
Dalam waktu tertentu, brand juga harus terus bergerak dan berubah sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga dibutuhkan proses rebranding. Yasa mengatakan, Men’s Republic yang berusia 7 tahun sudah tiga kali mengalami rebranding agar bisa selalu relevan dengan konsumen. Banyak brand yang terus melakukan perubahan agar terus relevan dengan pasar karena mereka paham branding is a long term game.
5. Strategi branding satu kalimat
Strategi untuk branding tidak harus rumit. Yasa mengatakan, banyak brand kenamaan dunia yang mengimplementasikan strategi branding satu kalimat dan menjadi sukses. Karenanya, ini bisa menjadi alternatif bagi pengusaha di Indonesia untuk menyederhanakan strategi brand menjadi satu kalimat. Nantinya, satu kalimat strategi ini akan selalu menjadi elemen terpenting yang disampaikan secara konsisten dan berulang dalam marketing campaign sebuah brand agar bisa cepat tertanam dalam benak konsumen.
6. Bangun brand yang menawarkan perubahan (Impact)
Brand harus mampu menawarkan perubahan kepada konsumen! Bila ingin membangun sebuah brand, Yasa mengimbau agar pengusaha mampu menjawab perubahan apa yang bisa diberikan konsumen saat membeli brand kita. Yasa kembali mengingatkan bahwa perubahan itu tidak selalu harus menjadi luar biasa berbeda.
Bisa saja perubahan terjadi sesederhana konsumen bisa menghemat waktu dan uang ketika membeli produk dari brand kita, namun justru hal yang nampak sederhana ini terkadang berdampak luar biasa bagi konsumen.
Berjualan secara online memang terlihat sederhana, tapi ternyata sangat banyak yang harus dipelajari dan dilakukan seller, mulai dari upaya branding, pemasaran, hingga promosi yang bisa menghasilkan penjualan. Ini disadari pula oleh Lazada sehingga platform eCommerce ini terus mengembangkan program pembelajaran untuk seller di Lazada.
“Kami memosisikan diri bukan sekedar platform untuk berjualan semata, melainkan juga platform pembelajaran dan pertumbuhan bagi penjual yang memang serius ingin mengembangkan bisnisnya. Karena itu kami berkomitmen untuk senantiasa memberdayakan para pelaku UMKM, khususnya yang bergabung di platform Lazada, diantaranya melalui Lazada Seller Conference yang rutin kami selenggarakan setiap tahunnya, dengan topik yang bervariasi dan relevan dengan kebutuhan pebisnis UMKM di Indonesia,” ujar Haikal Bekti Anggoro, SVP, Seller Operations, Lazada Indonesia.
Lazada Seller Conference 2021 ‘Level Up - Cermat Melesat’ yang diselenggarakan pada awal Oktober lalu menarik lebih dari 23.000 partisipan, baik dari kalangan penjual di Lazada maupun masyarakat umum. Bagi yang tertarik menyaksikan berbagai materi dalam Lazada Seller Conference 2021, termasuk sesi Yasa Singgih, bisa menuju ke YouTube Lazada Club.
Tentang Lazada
Didirikan pada tahun 2012, Lazada Group adalah platform eCommerce di Asia Tenggara. Kami mempercepat kemajuan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam melalui perdagangan dan teknologi. Dengan jaringan logistik dan pembayaran di Asia Tenggara, Lazada adalah bagian dari kehidupan sehari-hari konsumen di kawasan ini dan kami menargetkan melayani 300 juta pembeli pada tahun 2030. Sejak 2016, Lazada merupakan platform utama Alibaba Group di Asia Tenggara, yang didukung oleh infrastruktur teknologi kelas dunia.
Sebagai pionir dari Harbolnas, festival belanja terbesar di Indonesia, Lazada Indonesia fokus untuk membangun bisnis eCommerce yang berkelanjutan melalui kepemimpinan dalam bidang teknologi serta kapabilitas dan infrastruktur logistik. Lazada adalah platform belanja online yang mengkombinasikan interaksi, informasi dan hiburan bagi konsumen melalui konsep shoppertainment.
Lazada berkomitmen untuk memberdayakan pebisnis lokal di Indonesia dengan membangun ekosistem eCommerce end-to-end demi mendorong pertumbuhan perekonomian nasional, yang didukung oleh kepemimpinan Alibaba dalam ekonomi digital. Beberapa penghargaan telah diraih Lazada selama ini, termasuk diantaranya sebagai Brand of the Year 2018 untuk kategori eCommerce dan marketplace dari Marketeers.