December
31
2016
     22:55

Rini : “PNM Harus Melayani 2 Juta Nasabah Prasejahtera Produktif Tahun 2017”

Jakarta, 31 Desember 2016 -- PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM merupakan sebuah Lembaga Keuangan Khusus yang 100%  sahamnya dimiliki Pemerintah. Kelahiran PNM  bertujuan untuk menciptakan sebanyak mungkin pengusaha baru dari kalangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK) yang tangguh, mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja, berdasarkan kelayakan usaha serta prinsip bisnis pada umumnya.

Acara yang bertajuk “Temu PNM Mekaar 2016” menjadi seremoni tutup tahun atas pencapaian PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau yang dikenal dengan PNM dalam melayani para pelaku usaha mikro di Indonesia. Acara dilaksanakan pada 30 Desember 2016 dihadiri sekurangnya 1.600 peserta pelaku UMK prasejahtera bersama pendamping dari PNM.

Acara yang dilaksanakan di sebuah Gelanggang Olah Raga Pertamina Simprug Jakarta Selatan, ibu Menteri BUMN hadir bersama, Sekretaris Menteri BUMN Imam Apriyanto Putro, dan Deputi Infrastruktur Bisnis Hambra. Selain pejabat Kementerian BUMN, turut serta hadir Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono, Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar, Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Suprajanto, Wakil Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso, dan EVP CSR dan SMPP PT Pertamina Kuswandi.

Keceriaan dan senyum terlihat dari nasabah PNM Mekaar ketika Menteri Rini memberikan arahan serta motivasi kepada 1.200 ibu rumah tangga yang hadir. Selain memberikan arahan serta motivasi, Menteri Rini juga dinobatkan sebagai “singa Mekaar” oleh seluruh insan PNM, maksud serta filosofi “Singa” tersebut dikarenakan selama tahun 2016 Menteri Rini-lah yang sangat berperan aktif mendorong serta memberikan perhatian penuh kepada insan PNM hingga saat ini telah mencapai 430 ribu dimana angka tersebut diatas target yang dimintakan Kementerian pada April 2016.

“Ibu Rini bak Singa Betina yang selalu melindungi, membimbing dan mengayomi anak-anaknya hingga bisa mandiri” ujar salah satu ibu rumah tangga yang hadir.

Rini M. Soemarno, Menteri BUMN RI mengatakan pada saat memberikan arahan serta motivasinya bahwa acara seperti Temu PNM Mekaar 2016 ini bukan hanya sebagai ajang hura-hura akhir tahun, melainkan sebagai ajang Silahturahmi antar pelaku usaha mikro dalam mewujudkan kerukunan serta kesejahteraan bersama sebagai rakyat Bangsa Indonesia. Selain kepada seluruh insan PNM yang terdiri atas nasabah dan karyawan PNM, Rini juga meminta bahwa tugas PNM bukan hanya sampai disini juga, untuk 2017 diminta dengan sangat PNM harus dapat membina 2 juta nasabah dari kalangan ibu rumah tangga prasejahtera produktif seluruh Indonesia dan membuat mereka semua untuk dapat naik kelas dan bisa mendapatkan dukungan dari perbankan.

“Saya minta PNM harus melayani 2 juta ibu rumah tangga prasejahtera produktif di 2017”   tambah Rini ketika menutup acara.

Bila kita melihat kebelakang, tahun 2008 merupakan kelahiran UlaMM (Unit Layanan Modal MIkro) yang persebarannya hanya di 12 wilayah di DKI dan Jawa Barat. Dalam perkembangannya ULaMM menjadi gerai layanan di bawah satu atap (one stop shopping) bagi para pengusaha mikro dan kecil. Tujuan dari ULaMM adalah membantu pelaku UMK agar cepat berkembang dan bisa bersaing di pasar bebas. Melalui 2 kali transformasi saat ini ULaMM berhasil memiliki 729 kantor layanan ULaMM yang melayani lebih dari 4.000 kecamatan di seluruh provinsi Tanah Air.

Akhir tahun 2015, PNM dipercaya untuk mengelola Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun. Januari 2016 PNM melahirkan produk pemberdayaan mikro yang diberi nama Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang dikhususkan bagi perempuan (ibu rumah tangga) PraSejahtera Produktif melalui penerapan pembiayaan secara kelompok. 

Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero), Parman Nataatmadja mengatakan Mekaar menjadi salah satu produk primadona setelah ULaMM di sektor pembiayaan mikro, karena Mekaar merupakan satu-satunya produk pembiayaan milik Negara yang menyasar pada sektor pelaku usaha mikro yang dikhususkan bagi ibu rumah tangga pra-sejahtera. 

Mekaar yang difokuskan bagi kaum ibu-ibu rumah tangga produktif ini mengawali project-nya pada Januari 2016 dengan hanya dua cabang dengan dua wilayah usaha di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur. Berkat kegigihan dan komitmen insan PNM, hingga akhir Desember 2016 PNM Mekaar telah memiliki 372 kantor cabang yang mencakup layanan di  1.244 Kecamatan seluruh Indonesia hingga pelosok desa.

Parman menambahkan, strategi perusahaan di 2017 adalah penguatan jaringan kantor layanan yang saat ini hanya 1.110 kantor layanan menjadi 1.800 kantor layanan.  Perluasan jaringan kantor layanan berdasarkan titik-titik jaringan yang mengacu pada potensi-potensi di tiap wilayah. Selain dari perluasan kantor layanan, diperkuat juga dari sistim IT dan SDM yang kompeten pada bidang pembiayaan serta pendampingan usaha mikro.

“Kita sudah mempunyai beberapa strategi perusahaan salah satunya program perluasan kantor layanan dan hal ini sudah disampaikan kepada Menteri BUMN” kata Parman.

Parman melanjutkan, dari sisi kinerja operasional, sepanjang tahun 2016 PNM telah menyalurkan pembiayaan kepada sektor UMKM hingga Rp 5.45 triliun.  Jumlah tersebut lebih tinggi 1.5 %  dibandingkan target yang telah ditetapkan pada  awal 2016 yang hanya sebesar Rp 5.37 triliun. Sementara pencapain laba perusahaan tumbuh 13.7% dibanding tahun 2015 sebesar Rp 64.2 Miliar menjadi Rp 73 Miliar di tahun 2016. Pencapaian aset PNM mencapai Rp 7.4 Triliun di 2016, atau melonjak 23 % dari tahun 2015 dengan nilai ekuitas di 2016 tercatat Rp 1.78 Triliun atau naik dari posisi ekuitas per 31 Desember 2015 yang hanya sebesar Rp 1.72 Triliun.

Guna meningkatkan pelayanan kepada nasabah, PNM  telah memiliki jaringan layanan PNM ULaMM dan Mekaar melalui1.110 kantor cabang seluruh Indonesia  lebih di  4.000 kecamatan. Sejak awal beroperasi hingga akhir Desember 2016, ULaMM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 26.02 triliun kepada 4.083.331 para pelaku UMK.

Selain aktifitas pembiayaan, PNM juga konsisten menjalankan aktivitas  Jasa Manajemen yang dikenal dengan nama Program PKU (Pengembangan Kapasitas Usaha).  Selain berupa pelatihan dan pendampingan usaha, Program PKU dibagi dalam dua kegiatan utama berupa Klasterisasi Teritorial dan Klasterisasi Sektoral Industri UMK. Pengembangan Klaster ini diharapkan menjadi salah satu pendukung percepatan aktivitas ekonomi lokal, serta menjadi medium percontohan bagi pemerintah daerah dalam membentuk dan mengembangkan UMKM di daerah.

Pada 2016, Program PKU telah berhasil melaksanakan total pelatihan bagi UMK sebanyak 658 pelatihan yang melibatkan  25.800 pelaku Usaha Mikro dan Kecil nasabah ULaMM PNM.  Selanjutnya pada 2017, perusahaan membidik peningkatan jumlah pelatihan hingga 850 yang melibatkan 35.000 pelaku usaha.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved