December
14
2018
     07:36

Rebut Peluang USD 150 Miliar, Kemenperin Cetak Startup Digital

Rebut Peluang USD 150 Miliar, Kemenperin Cetak Startup Digital

“Maka itu,pada tahun depan pemerintah fokus membangun kualitas SDM. Hal ini karena peran generasi muda sangat penting dalam upaya penumbuhan wirausaha industri baru,” tegasnya.Kombinasi antara pemanfaatan teknologi denga pengembangan SDM menjadi keunggulan Indonesia dalam impelementasi industri 4.0 termasuk upaya penumbuhan dan pengembangan IKM nasional agar berdaya saing global.

Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menyampaikan, pada rangkaian kegiatan Semarak Festival IKM 2018, dilaksanakan sejumlah penyerahan penghargaan, antara lain Penghargaan OVOP Bintang 5 dan Bintang 4, Penghargaan Making Indonesia 4.0 Startup, dan Penghargaan Kompetensi Jurnalistik Terkait Rebranding Tanggul Angin.

Selain itu, pemberian beberapa fasilitasi untuk pengembangan produk IKM, terdiri dari fasilitasi SNI pakaian bayi, mainan anak dan produk elektronik. Kemudian, fasilitasi sertifikasi Good Manufacturing Practice (GMP), fasilitasi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), fasilitasi sertifikasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), fasilitasi sertifikasi Kompetensi Kerja Barista dan Perbengkelan Roda Dua, serta fasilitasi kemasan bagi IKM. “Juga, dilakukan penandatanganan MoU antara Direktorat Jenderal IKM Kemenperin dengan Alibaba Authorized Global Partner,” ungkapnya.

Empat Aspek

Pada kesempatan yang sama, Menperin mengungkapkan, ada empat aspek yang dapat membentuk IKM lebih berdaya saing di pasar global. “Yaitu, mempunyai ciri khas produk, pengembangan produk dan SDM yang berkualitas, pemanfaatan era digital, serta pola pemasaran yang baik,” ujarnya.

Menurut Menperin, dalam upaya peningkatan aspek ciri khas produk, salah satu kegiatan yang dilakukan Kemenperin adalah pemberian penghargaan One Village One Product (OVOP). Ajang ini merupakan sebuah program yang bertujuan untuk mengembangkan produk unggulan khas dari daerah sehingga mampu untuk menembus pasar global.

“Di sinilah aspek ciri khas produk yang berkualitas bisa terlihat dan mampu mengembangkan kehidupan masyarakat daerahnya menjadi penentu keberhasilan produk OVOP,” tuturnya. Pada tahun 2018, terdapat 4 IKM yang mendapatkan penghargaan OVOP bintang 5 dan 26 OVOP bintang 4.

Aspek berikutnya, untuk pengembangan produk dan SDM berkualitas, Kemenperin memfasilitasi untuk pemberian SNI dan sertifikasi kompetensi kerja. “Sementara itu, dalam pemanfaatan era digital, salah satunya adalah melalui penumbuhan startup pada bidang teknologi industri 4.0,” jelasnya.

Program Making Indonesia 4.0 Startup merupakan terobosan baru yang diharapkan dapat menjadi stimulan munculnya ekosistem startup di bidang teknologi industri 4.0 serta mampu menciptakan produk yang membantu sektor industri meningkatkan efisiensi dalam hal biaya, energi, dan waktu.

Sedangkan, aspek terakhir adalah pola pemasaran yang baik.Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM yang mempertemukan IKM dengan marketplace untuk perluasan akses pasar, sehingga produk IKM tidak hanya dijual offlinenamun juga online. “Nantinya produk IKM dalam negeri akan dapat membajiri e-commerce Indonesia,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Gati, pada era ekonomi digital, pelaku IKM nasional perlu memanfaatkan teknologi manufaktur terkini dan peluang e-commerce. “Keberadaan startup sangat dibutuhkan untuk menjual produk-produk IKM lokal kita semakin meningkat serta menumbuhkan perdagangan melalui e-commerce,” terangnya.

Sejak diluncurkan pada Januari 2017, peserta yang telah mengikuti e-Smart IKM lebih dari 4.925 pelaku usaha dengan total omzet sudah melampaui Rp1,3 miliar. Kemenperin pun terus memacu tumbuhnya unicorn, pelaku startup yang memiliki nilai valuasi di atas USD1 miliar.

 

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved