Inovasi Terdepan Komunikasi dengan Sinyal Stabil dan NFC 360

realme GT 2 Pro dilengkapi dengan Antenna Array Matrix System yang terdiri dari tiga teknologi: teknologi switching antena pita ultra lebar pertama di dunia (HyperSmart), Wi-Fi Enhancer, dan teknologi komunikasi jarak dekat (NFC) 360.

Teknologi pergantian antena HyperSmart realme dirancang dengan 12 antena melingkar yang menutupi semua sisi smartphone dan mendukung pita arus utama di hampir semua arah, seluruhnya dengan kekuatan sinyal yang sama. Hal ini memungkinkan realme GT 2 Pro untuk secara cerdas mengevaluasi kekuatan sinyal seluruh antena dan secara otomatis memilih antena dengan sinyal terbaik.

Dalam hal penguat jaringan Wi-Fi, antena Wi-Fi dirancang secara simetris untuk memastikan kekuatan sinyal yang lebih seimbang di sekitar smartphone. Dalam uji yang dilakukan oleh realme, desain ini terbukti dapat meningkatkan stabilitas sinyal sebesar 20% dibandingkan dengan desain antena Wi-Fi yang tidak simetris.

realme GT 2 Pro juga mengintegrasikan dua antena seluler teratas dengan fungsi transceiver sinyal NFC, meningkatkan area penginderaan sebesar 500% dan jarak penginderaan sebesar 20%. Seluruh bagian atas GT 2 Pro mendeteksi sinyal NFC di kedua arah, memfasilitasi penggunaan NFC untuk penggesekan kartu atau smartphone.

Tentang realme

realme adalah merek teknologi yang langsung muncul secara global dan bersaing di jajaran pasar smartphone dan AIoT dengan membuat teknologi mutakhir lebih mudah diakses. realme sebagai brand favoritnya anak muda terus berkomitmen, untuk menyediakan berbagai smartphone dan perangkat teknologi gaya hidup dengan spesifikasi dan kualitas premium, serta desain trend-setting dengan harga yang terjangkau.

Didirikan oleh Sky Li pada tahun 2018 dan didorong oleh semangat ‘Dare to Leap’, realme adalah merek smartphone teratas nomor 6 di dunia dan telah menjadi salah satu dari 5 brand teratas di 15 pasar global hanya dalam waktu dua tahun. Pada Q2 2021, realme telah memasuki 61 pasar di seluruh dunia, termasuk Cina, Asia Tenggara, Asia Selatan, Eropa, Rusia, Australia, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika dengan basis pengguna global lebih dari 100 juta.