PT Unilever Indonesia Tbk Bukukan Keuntungan Rp 3 Triliun pada Tahun Berjalan Juni 2021
Tangerang, 22Juli2021–PT Unilever Indonesia, Tbk. (“Perseroan”) mengumumkan laporan kinerja keuangan untuk tahun berjalan Juni 2021 (tidak diaudit). Meski pertumbuhan penjualan domestik melambat sebesar 7,3% pada tahun berjalan Juni 2021, Perseroan tetap berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp20,2 triliun. Meski jelas bahwa dampak dari Covid-19 masih belum surut, Perseroan tetap mencatatkan laba bersih sebesar Rp3 triliun dengan kategori makanan yang menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan.
Ira Noviarti Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan “Pertumbuhan pasar FMCG belum sepenuhnya pulih karena pandemi Covid-19 menyebabkan konsumen masih berhati-hati dalam memilih pola konsumsi di beberapa kategori basic. Berbagai tantangan tersebut tentunya mempengaruhi tingkat pertumbuhan dari Perseroan. Kondisi ini juga ditambah dengan kenaikan harga komoditas yang mulai mempengaruhi biaya produk.”
Memilih untuk fokus pada masa depan, Iramenjelaskan bahwa untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut Perseroanmemiliki strategi yang menyeimbangkan keberlangsungan bisnis jangka pendek dan jangka panjang. “Keduanya sama penting dan kami manifestasikan menjadi lima strategi prioritas Perseroan yaitu 1) Mendorong pertumbuhan pasar melalui stimulasi konsumsi konsumen; 2) Memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment; 3) Memperkuat kepemimpinan dalam inovasi dan future channel ; 4) Penerapan E-Everything di semua lini termasuk penjualan, operasional, dan pengolahan data; 5) Tetap menjadi yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan.”
Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari 87 tahun, Perseroan telah membuktikan keberhasilan dalam membangun merek-merek dengan kesuksesan secara jangka panjang di berbagai kategori. Saat ini Unilever Indonesia adalah market leader di setidaknya 12 kategori industri FMCG sehingga, menurut Ira, mendorong pertumbuhan pasar bukan saja menjadi strategi yang tepat melainkan juga menjadi tanggung jawab Perseroan sebagai pemain industri terdepan.
Ira menjelaskan bahwa seiring dengan dinamika segmen konsumen tanah air terkini, Perseroan akan menjawab kebutuhan konsumen di value segment seperti Bango Rp3000 (harga eceran yang disarankan), dan juga premium segment melalui berbagai inovasi yang digerakan oleh pakar-pakar terbaik di bagian product research and development di berbagai kategori. Beberapa inovasi dalam premium segment yang telah dan akan diluncurkan dalam waktu dekat, antara lain termasuk peluncuran Baby Dove untuk meraih potensi besar di market bayi; peluncuran range Sensitive Expert berkekuatan teknologi terdepan Active Remin Complex, hasil dari 10 tahun riset bersama Dokter Gigi kelas dunia; dan daging vegetarian The Vegetarian Butcher dari Unilever Food Solutions (UFS) untuk menjawab demandopsi makanan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Sementara itu, proses produksi, pengiriman, dan penjualan yang terintegrasi melalui strategi E-Everything akan memastikan infrastruktur operasional yang lebih mulus dan tahan banting, dengan jangkauan lebih luas. Toko-toko kelontong dalam ekosistem Perseroan saat ini sudah bertransaksi menggunakan aplikasi Sahabat Warung. Selain itu, official store Perseroan juga telahdanterus bertumbuh di berbagai platform E-commerce terdepan di Indonesia.
Tidak lupa Ira menegaskan bahwa sejalan dengan komitmen global yang tertuang dalam Unilever Compass, Perseroan akan terus menjadi yang terdepan dalam praktik bisnis berkelanjutan. “Praktik yang bertanggung jawab dan berkelanjutan bukan lagi strategi pendukung, melainkan strategi utama untuk pertumbuhan bisnis kami.”
Selama kuartal dua, Perseroan tetap konsisten berkontribusi nyata untuk masyarakat Indonesia, termasuk di antaranya donasi 1.400 mesin pendingin untuk membantu distribusi vaksinasi; donasi produk sanitasi untuk RS Darurat Covid-19 di Asrama Haji; dan partisipasi penuh dalam program Vaksinasi Gotong Royong untuk seluruh karyawan dan anggota keluarga.
“Meski paruh pertama 2021 masih penuh tantangan, kami optimis dengan strategi Perseroan untuk menjalankan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara jangka panjang. Ini adalah masa yang tidak mudah dilalui bagi kita semua tetapi Perseroan telah dan akan terus bersama Indonesia. Kamioptimis bahwa jika semua pihak menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh, bersama kita akan melewati masa sulit ini dan perekonomian Indonesia akan kembali bangkit,” tutup Ira.
Tentang Unilever
Unilever merupakan salah satu pemasok terbesar produk Kecantikan dan Perawatan Tubuh, produk Kebersihan Rumah Tangga, dan produk Makanan dan Minuman yang produknya digunakan oleh 2.5 miliar penduduk setiap harinya di lebih dari 190 negara
Unilever memiliki total kurang lebih 149,000 karyawan dan secara global pada tahun 2021 berhasil membukukan penjualan sebessar €50.7 juta. Lebih dari separuh bisnis Unilever ada di negara maju dan berkembang. Kami memiliki total kurang lebih 400 brands di dunia termasuk brand seperti Dove, Lifeboy, Knorr, Magnum, Rinso dan brand lain seperti Beauty & Planet, Hourglass, Seventh Generation dan The Vegetarian Butcher.
Di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933, ‘go public’ pada tahun 1982 dan sahamsahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Unilever memiliki lebih dari 4,000 karyawan dan sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.
Unilever berkomitmen tinggi untuk tetap melaju dan maju bersama Indonesia. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021, penjualan bersih Unilever Indonesia mencapai Rp20,2 triliun terdiri dari penjualan HPC dan F&R masing-masing sebesar Rp13,5 triliun dan Rp6,7 triliun. Sedangkan laba bersih Perseroan mencapai Rp3 triliun.
Visi kami adalah menjadi pemimpin di pasar global dalam hal menciptakan bisnis yang berkelanjutan; yang berlandaskan tujuan mulia (purpose-led) dan mampu bersaing dimasa depan (future-fit). Kami memiliki rekam jejak yang panjang sebagai perusahaan yang progesif dan bertanggung jawab. Rekam jejak ini dimulai pada saat pendiri kami, William Lever, 100 tahun yang lalu memperkenallkan sabun pertama yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, yaitu sabun Sunlight. Purpose atau tujuan mulialah yang menjadi jantung dari bisnis kami hingga hari ini
‘The Unilever Compass’ adalah strategi bisnis kami. Sebuah strategi yang akan membawa kami untuk terus tumbuh, tetapi juga berkelanjutan dan bertanggug jawab, hal ini termasuk:
• Meningkatkan kesehatan planet
• Meningkatkan kesehatan masyarakat, kepercayaan diri dan kesejahteraan, serta
• Membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif
Meskipun masih banyak hal yang harus kami lakukan, kami bangga telah diakui pada tahun 2020 sebagai pemimpin sektor dalam Indeks Keberlanjutan Dow Jones dan - selama sepuluh tahun berturut-turut - sebagai perusahaan dengan peringkat teratas dalam survei Pemimpin Keberlanjutan GlobeScan / SustainAbility 2020 .