Prospek Perekonomian Digital Indonesia Cerah, PT Bank HSBC Indonesia Bersiap Bidik Segmen Millennial
Dari studi yang dilakukan secara internal bertajuk Insight Customer 2050, didapati akan ada pertumbuhan signifikan dari low income ke middle income maupun upper class. Diperkiran akan ad alebih dari 120 juta penduduk Indonesia yang naik kelas dari tahun 2021 hingga tahun 2050 mendatang. Artinya segment wealth management akan prospective.
Potensi lain, adanya perubahan customer spending behavior yang biasanya offline menjadi online. Di satu sisi, leisure spending seperti travelling, liburan dan menginap di hotel turun signifikan. Juga adanya adopsi teknologi oleh semua lapisan masyarakat yang lebih cepat, yang semula diprediksi baru akan terjadi di tahun 2025, sudah terjadi hari ini.
“Semua potensi ini harus kita antisipasi saat situasi sudah normal bagaimana kesiapan kita terhadap trend kebutuhan yang baru. Sekarang orang–orang berbicara mengenai wealth, tapi tidak hanya mengenai sisi finansial tapi juga yang health related. Landskapnya sudah berubah. Kita juga perlu mengantisipasi bagaimana kita memberi kemudahan ke konsumen untuk bertarnasaksi.
Digital journey menjadi penting bagi setiap institusi. Bahkan menariknya adopsi teknologi untuk kelompok usia lansia di Indonesia meningkat. Mereka sudah terbiasa ikutan zoom. Artinya pola transaksi dan kebutuhan finansial mereka berubah (karena sudah jarang keluar rumah), yang tentu akan lebih banyak dilayani oleh saluran digital ke depannya,” kata Edhi.
Digital banking di HSBC sendiri meliputi dua aspek, sisi digital banking untuk customer daily transaction dan juga terkait digitalisasi semua proses penjulan wealth management. Mengingat saat ini makin banyak penduduk yang memikirkan financial planning, financial needs, financial goal and risk profile mereka, mau tidak mau ini semua harus dilayani lewat saluran digital. Itulah mengapa digital banking akan menjadi fokus dan kekuatan HSBC.
“Ada sebagian besar spending yang tidak dilakukan, yang tentunya dana ini pindah ke saving dan investment. Maka itu kita perlu memberikan financial advisory kepada msyarakat Indonesia, memberikan mereka pilihan yang tepat dan benar. Ini menjadi fokus kami dan kami terus ride with momentum,” tambah Edhi.
Industri terkait seperti fintek, P2P, asuransi, produk pasar keuangan lainnya juga akan terus tumbuh bersama perbankan khususnya segment wealth management. Tren terakhir menunjukan pemain P2P lending, fintek dan asuransi digital di pasar modal terus bertambah selama pandemi, meski momentum pertumbuhannya mungkin baru akan terlihat di era pasca pandemi mengingat saat ini mereka masih menyesuaikan kondisi new normal.
“Jadi memang segmen millennial sangat potensial. Hari ini HSBC juga sedang menajamkan kembali proposisi kami dan terus mengeksplor layanan digital yang sesuai dengan aspirasi mereka. Misalnya mereka kan suka dengan sesuatu yang gak dibatasi, kita pertimbangkanlah fitur transfer berkali – kali. Kami juga selalu menggunakan Key Opinion Leader (KOL) dalam setiap komunikasi kami dan mendekatkan diri dengan mereka.
Kami juga melakukan studi rutin tiap tahun untuk menggali tren – tren baru yang muncul. Tren kami yang terakhir, millennial ini menginginkan 3 hal: mempersiapkan pendidikan untuk anak mereka, memiliki rumah sendiri dan memiliki bisnis sendiri. Dari sana kami akan menyipkan layan dan produk yang kira - kira sesuai dengan aspirasi mereka,” kata Edhi.
Tentang Indonesia Economic Forum
Indonesia Economic Forum (IEF) adalah forum ekonomi dan bisnis utama Indonesia, yang didedikasikan untuk mempromosikan kemajuan ekonomi dan sosial Indonesia. IEF didirikan pada tahun 2014 dan selama tujuh tahun terakhir, IEF telah berkembang mencakup semua segmen masyarakat Indonesia: pemerintah, bisnis, masyarakat sipil, akademisi, dan pemuda.
Setiap November, Forum menjadi tuan rumah Indonesia Economic Forum Tahunan. Pada tahun 2020, Forum diadakan selama tiga hari di platform virtual dan melibatkan lebih dari 1.000 peserta dari lebih dari 20 negara.
Selama tujuh tahun terakhir, Indonesia Economic Forum mendapat kehormatan untuk menyambut pejabat senior pemerintah Indonesia termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal Luhut Pandjaitan; Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Pertahanan Prabowo Subianto; Menteri Pariwisata Sandiaga Uno; mantan Menteri Perdagangan Gita Wijawan.
Pada tahun 2019, Forum meluncurkan Seri Roundtable untuk melibatkan berbagai mitra dalam upaya kolaboratif guna menyoroti dan menemukan solusi untuk beberapa tantangan paling mendesak yang dihadapi Indonesia.
Di masa lalu, IEF telah menyelenggarakan roundtable tentang masalah-masalah seperti clean energy; meningkatkan pendidikan; menyelesaikan perumahan umum; meningkatkan sektor manufaktur; menyiasati celah bakat; keuangan berkelanjutan dan memanfaatkan revolusi agri-tech.
Melalui saluran media sosial dan media massa kami, IEF telah menjangkau lebih dari 10 juta orang Indonesia serta warga dari berbagai negara.
IEF bertujuan untuk menciptakan informasi dan pengetahuan yang dapat ditindaklanjuti yang akan membantu para pemimpin bisnis berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan mereka, negara dan kawasan.