February
15
2019
     14:28

Penyerapan Tenaga Kerja Industri Manufaktur Terus Meningkat

Penyerapan Tenaga Kerja Industri Manufaktur Terus Meningkat

Implementasinya, Indonesia akan merombak kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada bidang Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics (STEAM). Selain itu, fokus untuk meningkatkan kualitas unit pendidikan vokasi.

Di tengah kondisi perlambatan ekonomi di tingkat global, Kemenperin optimistis memasang target pertumbuhan industri nonmigas sebesar 5,4 persen pada tahun 2019. Adapun sektor-sektor yang diproyeksikan tumbuh tinggi, di antaranya industri makanan dan minuman (9,86%), permesinan (7%), tekstil dan pakaian jadi (5,61%), serta kulit barang dari kulit dan alas kaki (5,40%).

Program SDM kompeten

Kemenperin telah memiliki berbagai program strategis dalam menciptakan SDM industri kompeten. Misalnya, melalui pelaksanaan pendidikan vokasi dengan model dual system atau sistem ganda yang diadopsi dari Jerman dan Swiss, yakni 70 persen praktik dan 30 persen teori. Ini diaplikasikan di seluruh unit pendidikan milik Kemenperin.

“Kami punya sembilan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 10 Politeknik, dan 2 Akademi Komunitas. Seluruh lulusannya terserap di dunia industri. Tahun ini, menargetkan peserta didik sebanyak 19.478 orang,” sebut Airlangga.

Program lainnya, yakni pembangunan politeknik atau akademi komunitas di kawasan industri. Tahun ini, Kemenperin memfasilitasi pembangunan Politeknik Industri Petrokimia di Cilegon, Banten dan Politeknik Industri Agro di Lampung.

Selanjutnya, Kemenperin melanjutkan peluncuran program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri. Program yang sudah menjangkau wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi ini ditargetkan mampu melibatkan sebanyak 2.600 SMK dan 750 industri pada 2019.

Tahun ini, Kemenperin juga terus menggelar program pelatihan industri berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi, dan Penempatan Kerja) yang ditargetkan dapat menjaring 72.000 peserta. Program ini dapat dimanfaatkan para penyandang disabilitas.

“Guna membangun infrastruktur kompetensi dan sertifikasi kompetensi, kami pun akan menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sebanyak 20 SKKNI, 20 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), 290 orang asesor kompetensi dan memberikan sertifikasi kompetensi sebanyak 15.000 orang,” paparnya.

Sementara itu, dalam upaya menyiapkan SDM kompeten di era industri 4.0, Kemenperin tengah memfasilitasi pembangunan pusat riset atau inovasi di Jakarta dan pusat pelatihan bidang teknologi informasi (big data center and analytic) di Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar.

“Kami sedang memfasiltasi pembangunan mini plant indutstry textile and clothing 4.0 di Politeknik STTT Bandung, kemudian untuk industri alas kaki di Politeknik ATK Yogyakarta, dan advance manufacturing di Politeknik ATIM Makassar,” tuturnya.

Di samping itu, Kemenperin akan menjalankan program peningkatan kompetensi aparatur industri 4.0 melalui pendidikan S2 double degree sebanyak 30 orang dan pelaksanaan training of trainer (ToT) tentang industri 4.0 yang akan bekerja sama dengan Festo, Siemens, dan Omron sebanyak 800 orang.

“Kami juga turut mengapresiasi kepada PT Jababeka yang ingin membangun fasilitas untuk memacu pengembangan industri teknologi informasi dan komunikasi. Sebab, sektor tersebut tumbuhnya cukup tinggi seiring implementasi industri 4.0. Kami pun sedang menjalin kerja sama dengan pusat riset di Korea untuk pengembangan teknologi digital,” paparnya.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved