April
23
2020
     10:48

Pemanfaatan Alternative Score dalam Pengambilan Keputusan Kredit

Pemanfaatan Alternative Score dalam Pengambilan Keputusan Kredit

Jakarta, 23 April 2020. Akses layanan jasa keuangan kini semakin terbuka bagi semua lapisan masyarakat. Lembaga keuangan seperti bank, multifinance ataupun fintech yang kerap mengalami kesulitan dalam menyalurkan kredit akibat minimnya informasi profil dan kredit historis calon debitur, saat ini telah dapat memanfaatkan alternative score yang dikembangkan dari data non kredit guna memudahkan pengambilan keputusan kredit. PEFINDO Biro Kredit melalui layanan IdScorenya mempersembahkan produk terbaru yang diberi nama IdAlternativeScore yang diluncurkan secara softlaunching pada Kamis, 23 April 2020.

“Minimnya data kredit debitur seringkali berujung pada ditolaknya pengajuan kredit akibat kesulitan lembaga keuangan untuk mendalami profil calon debitur sekaligus mendapatkan gambaran risiko dan credit score karena tidak tersedianya data historis perkreditan debitur. Padahal, ada potensi bisnis dan perluasan pangsa pasar dari segmen underbanked dan underserved yang belum sepenuhnya tergarap” ,  tutur Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit.

Berangkat dari kondisi tersebut, pihaknya menawarkan terobosan untuk menjawab kebutuhan lembaga jasa keuangan akan produk scoring alternatif dengan menghadirkan produk IdAlternativeScore guna melengkapi credit score yang sudah umum digunakan dalam analisa kredit. Lebih jauh Abimanyu menjelaskan bahwa produk IdAlternativeScore adalah informasi yang menyajikan skor alternatif dengan memanfaatkan beragam data non kredit untuk keperluan analisa calon debitur tanpa riwayat perkreditan. “Score ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap credit score yang sudah ada sehingga gambaran profil calon debitur menjadi lebih lengkap dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan kredit” tambah Abimanyu.

Menurunnya pertumbuhan kredit akibat wabah Covid – 19 merupakan imbas dari menurunnya aktivitas bisnis di semua sektor. Untuk itu lembaga keuangan dapat berperan dalam mendukung keberlangsungan ekonomi dan bisnis dengan tetap melakukan penyaluran kredit secara selektif dan mengedepankan pengelolaan risiko secara cermat guna menghindari potensi kenaikan NPL dan kegagalan pembayaran oleh debitur.

Selanjutnya Abimanyu menambahkan bahwa dengan terjadinya penurunan kualitas kredit akibat merebaknya wabah Covid – 19 ini, lembaga keuangan harus dapat memanfaatkan semua jenis informasi dan data baik data kredit maupun data non kredit secara optimal, agar calon debitur atau bahkan debitur eksisting dapat selalu termonitor dengan baik.

“Data dan profil calon debitur yang selama ini tidak ter-captured dalam database sistem informasi keuangan nasional, ada kemungkinan bisa diperoleh melalui data alternatif non kredit. Hal ini akan mempermudah lembaga keuangan dalam mendapatkan score guna pengambilan keputusan kredit sekaligus mendukung terwujudnya program inklusi keuangan nasional” demikian Abimanyu menutup keterangannya.

TENTANG PT PEFINDO BIRO KREDIT

PT PEFINDO Biro Kredit merupakan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan yang sahamnya dimiliki oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), PT Bursa Efek Indonesia, PT Pegadaian (Persero), PT TASPEN (Persero), PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), PT Consumer Information Consulting dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PEFINDO Biro Kredit menghimpun data kredit yang bersumber dari lembaga keuangan dan data non kredit dari beberapa instansi publik dan lembaga yang telah bekerjasama sebagai sumber data. Data tersebut tersebut kemudian diolah dan disajikan diantaranya dalam bentuk laporan dan skor yang dapat diakses oleh para anggotanya yang jumlahnya saat ini mencapai sekitar 280 lembaga.

Saat ini PEFINDO Biro Kredit memiliki layanan dengan brand IdScore yang menyediakan enam produk informasi perkreditan unggulan yaitu:

1.    IdScore. Menyajikan skor kredit yang menunjukkan tingkat kelayakan kredit debitur dilengkapi dengan probabilitas gagal bayar. Skor kredit berkisar dari 250 hingga 900. Semakin tinggi skor, semakin rendah risiko kreditnya;

2.    IdReport. Laporan lengkap informasi perkreditan yang diolah dari data kredit dan data lainnya yang menampilkan:

•     Identitas debitur beserta riwayat perubahannya

•     Fasilitas kredit beserta riwayat pembayarannya

•     Fasilitas dan pemenuhan kewajiban keuangan lainnya

•     Informasi lain dari instansi publik

3.    IdScore+. Kombinasi IdScore dan IdReport, berisi laporan lengkap informasi perkreditan yang diolah dari data kredit dan data lainnya. Dilengkapi probabilitas gagal bayar serta dilengkapi dengan skor kredit yang dapat memberikan gambaran lengkap karakter keuangan seorang sebitur sebagai bagian dari proses analisa 5C;

4.    IdMarket Profile. Informasi data statistik yang dapat diperoleh secara custom sesuai permintaan. Digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pengembangan usaha, penentuan kebijakan, dan keperluan bisnis lainnya

5.    IdBenchmarking

Informasi data statistik makro dan spesifik industri untuk pengukuran kinerja portfolio dan pemantauan profil risiko kredit lembaga keuangan dibanding industrinya guna mendukung pengambilan keputusan strategis melalui pengelolan portfolio dan risiko kredit guna mewujudkan pertumbuhan.

6.    IdAlternativeScore. Menyajikan skor kredit alternatif yang dihitung dengan memanfaatkan teknologi big data berbasis data non kredit yang bersumber dari berbagai institusi penyedia data;

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved