Miliki Banyak Khasiat, Combiphar Bagikan Manfaat Khusus 7 Bahan Alami untuk Kehamilan dan Pasca Persalinan
Untuk kepraktisan, madu dan ramuan herbal yang dikenal masyarakat dengan sebutan jamu ini banyak dijual dalam bentuk kemasan. Sehubungan dengan hal itu, dr. Carlinda menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengonsumsi madu dan herbal agar tetap aman bagi ibu dan bayinya:
1. Perhatikan jenis kandungan dalam bahan yang akan dikonsumsi untuk mengetahui reaksi alergi atau bahkan efek yang dapat membahayakan ibu maupun bayi. Jika mengonsumsi dalam bentuk kemasan, bacalah informasi nutrisi yang tertera pada label untuk mengetahui kandungan, takaran saji dan juga presentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) yang terdapat di dalam ramuan.
2. Mengetahui waktu yang tepat untuk mengonsumsi ramuan. Biasanya konsentrasi kadar ramuan mencapai puncaknya sekitar 45-90 menit setelah dikonsumsi dan berada di dalam ASI sekitar 15 menit kemudian, hingga berpotensi masuk ke dalam tubuh bayi yang masih menyusui. Untuk itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi ramuan apapun pada periode awal menyusui. Konsumsi ramuan bisa dilakukan jika interval menyusui telah lebih dari 2 jam.
3. Berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis, untuk mengetahui kadar konsumsi ramuan yang tepat dan efek yang ditimbulkan jika dikombinasikan dengan obat konvensional, terutama jika ibu memiliki kondisi kesehatan bawaan tertentu dan memerlukan perhatian khusus.
“Bagi Combiphar, ibu memiliki peran kunci dalam menjaga kesehatan keluarga. Menciptakan generasi yang sehat sesuai visi Championing a Healthy Tomorrow, hanya bisa terwujud jika ibu membekali diri dengan pengetahuan tentang kesehatan dan menerapkannya tak hanya untuk keluarga namun juga bagi dirinya sendiri,” tutup Weitarsa.
Tentang Combiphar
Combiphar didirikan sejak tahun 1971 sebagai perusahaan farmasi yang berfokus pada empat sektor bisnis yang terdiri dari Combi Consumer, Combi Health, Combi Nutrition dan Combi Bio. Kini, Combiphar bertransformasi menjadi perusahaan lokal consumer healthcare terdepan di Indonesia yang bertumbuh cepat dengan memproduksi dan memasarkan lebih dari 80 produk berkualitas dan terjangkau diantaranya OBH Combi (obat batuk sirup), JointFit (gel pereda nyeri sendi), Prive Uricran (suplemen untuk infeksi kantung kemih), insto (obat tetes mata), Apta+ (susu nutrisi untuk dewasa) dan Hezandra (suplemen untuk menjaga fungsi hati).
Dengan fasilitas produksi berteknologi mutakhir serta prosedur operasi berstandar modern, pabrik Combiphar yang berlokasi di Padalarang, Jawa Barat, berhasil memperoleh sertifikasi internasional antara lain ISO 14001:2004 untuk pengelolaan lingkungan serta Therapeutic Goods Administration (TGA) dari Australia.
Selain memiliki pabrik di Padalarang, aktifitas produksi Combiphar juga didukung oleh pabrik di Depok dan Kawasan Jababeka. Pada awal 2017 Combiphar juga memperluas bisnisnya ke pasar international melalui produk tetes mata unggulannya, Eye Mo di Hongkong dan kawasan Asia Tenggara di antaranya Kamboja, Singapura, Malaysia dan Filipina.