October
29
2019
     11:35

Menjadi Milenial Sukses dengan Menjadi Agen Asuransi

Menjadi Milenial Sukses dengan Menjadi Agen Asuransi

Jakarta, 29 Oktober 2019 - Pernah terpikirkan menjadi agen asuransi? Mungkin profesi ini belum begitu akrab di telinga milenial. Itu sebabnya, MiPower by Sequis mengadakan diskusi untuk para milenial first jobbers bersama Merrie Elizabeth, Beautypreneur dan Influencer, Owner Quo Studio & The Rituale bertema "Why Being An Enterpreneur is Better Than Being An Employee?" agar para milenial di Indonesia memiliki pengetahuan tentang asuransi dan mendorong mereka mengembangkan potensi diri melalui profesi agen asuransi. Acara ini juga menghadirkan Donna Agnesia sebagai Brand Ambassador Sequis.

Menurut MiPower Project Leader and Coordinator Sequis Life Alvina Rosa Beatrix, ketidaktahuan dan keengganan milenial mempelajari asuransi adalah hal yang wajar karena literasi keuangan di Indonesia memang masih rendah sehingga profesi agen asuransi di Indonesia pun masih belum dikenal luas. Minat milenial juga belum tinggi untuk menggeluti bidang ini, sebagian menganggap asuransi identik dengan urusan orang tua, rumit, terlalu serius, tidak paham soal pentingnya pengalihan risiko, dan perilaku yang masih cenderung konsumtif serta menginginkan sesuatu diperoleh secara instan. Sedangkan, asuransi termasuk produk yang baru terasa manfaatnya jika terjadi risiko sehingga banyak milenial yang menyayangkan uangnya jika dibelikan asuransi.

"Tidak salah juga jika masyarakat dan khususnya milenial beranggapan begitu, karena selama ini yang membicarakan urusan asuransi identik dengan generasi X dan generasi Y awal. Generasi ini biasanya sudah memiliki penghasilan sendiri, sudah mapan, dan berkeluarga sehingga membutuhkan asuransi untuk melindungi aset dan kesehatan mereka. Namun, bagi generasi Y akhir dan generasi Z, soal asuransi mungkin tidak begitu penting dan menarik karena sudah dipikirkan dan disediakan oleh orang tua mereka," ujar Vina.

Jika masyarakat termasuk generasi milenial pernah memiliki pengalaman dengan asuransi maka pandangan miring tentang sulitnya memahami asuransi dan agen asuransi akan berbeda karena asuransi sangat bermanfaat saat sudah terjadi risiko kehidupan, seperti memerlukan dana untuk perawatan medis yang jumlah biayanya tidak dapat kita prediksi. Artinya, asuransi berguna untuk melindungi pendapatan kita saat terjadi hal yang tak terduga.

Pengalaman berasuransi tidak hanya soal pertanggungan tetapi juga pengalaman berhubungan dengan agen asuransi misalnya bagaimana cara kerja agen asuransi, apa saja keuntungan menjadi agen asuransi, dan bagaimana perubahan kesejahteraan ketika seseorang memutuskan menjadi agen asuransi profesional. “Jika penasaran dan ingin tahu profesi ini, tidak ada salahnya milenial mencobanya karena profesi agen sebenarnya sangat cocok dengan karakter milenial, yaitu pekerjaan dilakukan tidak terikat waktu, tidak terikat perjanjian kerja yang rumit, dan sama dengan memiliki bisnis sendiri, seperti yang kita tahu milenial menyukai pekerjaan dengan jam kerja yang fleksibel,” imbuh Vina.

Tidak kalah penting dari profesi agen asuransi adalah pekerjaan ini bersifat humanis, tidak sekadar mencari keuntungan tetapi dapat memberi dampak sosial bagi sekitar. “Dengan memberikan pencerahan kepada sesama tentang perencanaan keuangan agar mereka dapat menjaga finansial bila terjadi risiko kehidupan sudah sangat membantu sesama agar terhindar dari kekacauan finansial di masa mendatang. Bahkan seorang agen dapat membantu sesama mendapatkan penghasilan dengan mengajak mereka menjadi agen asuransi juga," tambah Vina.

Agen Asuransi Part Time atau Full Time?

Bekerja menjadi full time employee akan berbeda dengan part time, freelance, atau enterpreneur. Utamanya, soal penghasilan, fleksibilitas waktu kerja, dan kesempatan mengembangkan potensi, keterampilan, dan minat serta meraih impian. Hal ini diungkapkan oleh Merrie Elizabeth yang dulunya pernah menjadi full time employee selama 3 tahun. Kemudian mencoba peruntungan sebagai entrepreneur, sambil bekerja part time dan kuliah S2.

Seiring dengan berkembangnya bisnis yang ia tekuni, Merrie pun akhirnya memutuskan menjadi full time enterpreneur. Menurut Merrie, duka menjadi enterpreneur adalah kita tidak pernah dapat memprediksi kapan pemasukan kita stabil atau tidak. Namun suka menjadi seorang entrepreneur adalah income yang lebih besar, work-life balance dan tentunya lebih banyak quality time dengan keluarga. Tekad dan fokus mengembangkan bisnis salon membuat ia terus berinovasi untuk menawarkan service beauty untuk milenial yang unik dan dengan biaya yang terjangkau di Quo Studio. Merrie menambahkan menjadi seorang enterpreneur perlu mempersiapkan diri dengan kemauan belajar yang tinggi dan ketika bisnis dijalankan harus berkomitmen dan terus beradaptasi kepada market trend.

Hal di atas berlaku juga ketika seorang first jobber menjadi agen asuransi. Menurut Branding and Communication Strategist MiPOWER by Sequis, Ivan Christian Winatha bahwa menjadi agen asuransi cocok dengan milenial karena pekerjaan agen tidak terikat dengan waktu dan dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan jiwa sosial. Kita dapat mengerjakannya sembari kuliah atau kerja. Lakukan saat ada waktu luang. Lagipula mengerjakannya tidak terikat tempat bahkan dapat memanfaatkan media sosial. Uniknya, kata Ivan, ketika berhasil mendapatkan nasabah dan mereka merasa terbantu oleh kita, rasa senang dan bangga yang kita dapatkan tidak dapat dinilai dengan uang.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved