July
28
2017
     09:45

Maybank Indonesia Catat Kenaikan Laba Bersih 16,3% pada Semester Pertama 2017

Maybank Indonesia Catat Kenaikan Laba Bersih 16,3% pada Semester Pertama 2017

Jakarta, 27 Juli 2017. PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank Indonesia” atau “Bank”) hari ini mengumumkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI–profit after tax & minority interest) meningkat 16,3% menjadi Rp998,5 miliar pada semester pertama yang berakhir 30 Juni 2017 dari Rp858,4 miliar pada periode yang sama tahun lalu yang berakhir 30 Juni 2016.

NII meningkat 7,0% menjadi Rp3,8 triliun pada semester pertama 2017 dari Rp3,6 triliun pada semester pertama 2016. Pertumbuhan NII yang kuat terutama disebabkan oleh kedisiplinan Bank dalam melakukan pricing kredit dan pengelolaan dana secara aktif. Bank juga melaporkan kenaikan pada Marjin Bunga Bersih (NIM) menjadi 5,3% pada Juni 2017 dibandingkan 5,0% pada Juni 2016.

Pendapatan non bunga Bank meningkat 9,1% dari Rp1,3 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp1,5 triliun pada Juni 2017. Peningkatan pada pendapatan non bunga tercapai melaluibancassurance, loan recovery, remittances dan layanan lain yang disediakan Bank.

Perbankan Global membukukan pertumbuhan kredit yang kuat sebesar 18,9% menjadi Rp27,3 triliun pada Juni 2017 setelah sejumlah transaksi penting berhasil dicapai dan dilakukannya re-aligning serta re-profiling nasabah. Kredit Perbankan Community Financial Services Non-Retail yang terdiri dari Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UKM) dan Business Banking, tumbuh 2,0% menjadi Rp50,1 triliun, sementara kredit CFS Retail Banking turun 6,4% menjadi Rp42,5 triliun pada Juni 2017 sehubungan dengan  melambatnya daya beli konsumen.

Bank mengelola kualitas aset dengan tingkat NPL konsolidasian terjaga pada 3,6% (gross) dan 2,4% (net) per Juni 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  Bank juga membukukan  biaya provisi  15,7% lebih rendah yaitu sebesar Rp835,8 miliar pada Juni 2017 dibandingkan Rp991,1 miliar pada Juni 2016.  Meskipun demikian, Bank tetap berhati-hati dengan kualitas kredit sehubungan bisnis masih terkena dampak perlambatan ekonomi.

Loan to Deposit Ratio (LDR-bank saja) berada pada level yang cukup sehat yaitu 86,7%, sementara Loan-to-Funding Ratio (bank saja) sebesar 85,9%.  Total simpanan nasabah tumbuh 5,0% dari Rp114,1 triliun pada semester pertama 2016 menjadi Rp119,8 triliun pada semester pertama 2017 dengan rasio CASA (Current Account Saving Account) mencapai 37,4%.  Bank terus memberikan fokus pada transactional banking dan jaringan elektronik termasuk fasilitas mobile banking berbasis internet Maybank M2U yang juga memberikan kontribusi yang besar pada perbaikan  posisi likuditas Bank.

Untuk memperkuat posisi pendanaanya, Bank berhasil menerbitkan Negotiable Certificate of Deposits (NCD) berdenominasi Rupiah sebesar Rp330 miliar pada kuartal kedua 2017.  Melalui penerbitan NCD ini, Bank mampu menunjukan kemampuan penjualan (sale capability) karena ini adalah penerbitan NCD pertama tanpa bantuan arranger pihak ketiga. NCD tersebut diterbitkan dalam dua seri; Seri A berjangka waktu 365 hari dengan tingkat diskonto 7,2% dan jumlah yang diterbitkan sebesar IDR 300 miliar. Seri B berjangka waktu 18 bulan dengan tingkat diskonto  7,35% dan jumlah yang diterbitkan sebesar Rp30 miliar.  

Bank juga telah menyelesaikan penerbitan Sukuk Mudharabah dan Senior Bond sebersar Rp1,1 triliun.  Dalam period book building yang sangat pendek serta bunga yang optimal, Bank berhasil menerbitkan Rp1.1 trillion, dimana jumlah ini sangat cukup  untuk mendukung ekspansi bisnis dan likuiditas Bank. Penerbitan ini termasuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Maybank Indonesia Tahap I dan Obligasi Berkelanjutan II Maybank Indonesia Tahap I.

Posisi modal Bank menguat dengan CAR meningkat menjadi 16.9% per 30 Juni 2017 dari 15,9% per 30 Juni 2016 dengan total modal mencapai Rp22,0 triliun.

Perbankan Syariah terus mencatat kinerja yang kuat dalam enam bulan pertama 2017.  Laba bersih naik 95,9% menjadi Rp384,9 miliar pada Juni 2017 dari Rp196,4 miliar pada Juni 2016.  Total pembiayaan Syariah tumbuh 49,0% mencapai Rp16,2 triliun pada Juni 2017 dibandingkan dengan Rp10,8 triliun pada Juni 2017, sementara simpanan melonjak 41,4% menjadi Rp13,5 triliun dari Rp9,6 triliun.  Total aset Perbankan Syariah tumbuh 30,5% menjadi Rp22,2 triliun, memberikan kontribusi 13,0% dari total aset Bank.

Maybank Finance

Maybank Finance mencatat 21,9% kenaikan pada pembiayaan konsumer (Maybank Finance saja) menjadi Rp6,7 triliun pada Juni 2017 dari Rp5,5 triliun pada Juni 2016.   Kualitas aset tetap tetap terjaga dengan NPL gross hanya 0,4% dan NPL net sebesar 0,3%.  Laba sebelum pajak Maybank Finance naik 20,4% dari Rp145.2 miliar pada Juni 2016 menjadi Rp174.9 miliar pada Juni 2017. 

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance)

Setelah pembatalan Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Shares Purchase Agreement/CSPA) antara Bank dan calon pembeli, WOM Finance tetap menjadi anak perusahaan Maybank Indonesia. WOM Finance mencatat 52,6% kenaikan pada laba sebelum pajak menjadi sebesar Rp74,8 miliar pada Juni 2017 dibandingkan Rp49,0 miliar pada Juni 2016. WOM Finance berhasil mencatat 5,5% kenaikan pada total portfolio pembiayaan (WOM Finance saja) menjadi Rp5,5 triliun pada Juni 2017 meskipun terus menghadapi pelemahan daya beli dan melambatnya penjualan sepeda motor. WOM Finance telah memperkenalkan pembiayaan multiguna pada pertengahan 2015 dan telah berhasil memberikan kontribusi sebesar 28,9% dari pembiayaan baru WOM Finance pada unit kendaraan roda dua yang dibiayai. WOM Finance juga tetap fokus pada penerapan kebijakan manajemen risiko untuk memastikan kualitas aset yang baik. WOM memiliki NPL Gross sebesar 2,9% dan NPL net sebesar 1,2%.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengatakan, ”Kami terus menunjukkan peningkatan yang kuat dalam operasional  selama enam bulan pertama di tengah kondisi pasar yang menantang.  Hasil semester pertama kami yang kuat menunjukkan peningkatan kinerja bisnis inti (core business) dengan fundamental yang kuat, pengelolaan risiko manajemen yang ketat dan disiplin dalam pricing berjalan dengan baik. Dengan upaya yang sungguh-sungguh dalam meningkatkan kapabilitas melalui penyempurnaan system secara keseluruhan, proses, sumber daya manusia dan struktur biaya, kami yakin akan berhasil mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan sampai akhir 2017.

Presiden Komisaris Maybank Indonesia dan Group President & CEO Maybank, Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, “Meskipun di tengah iklim makro yang penuh tantangan, saya gembira Bank terus menunjukan peningkatan yang baik pada semester pertama, memberikan nilai tambah bagi para stakeholders dan membuktikan bahwa Bank memiliki fundamental yang solid. Sementara kami terus fokus pada pertumbuhan laba yang berkelanjutan, kami juga akan tetap mendukung program pembangunan Pemerintah serta pengembangan masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan yang kami lakukan.”

Tentang Maybank Indonesia

Maybank Indonesia merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dengan 419 kantor cabang termasuk cabang Syariah, kantor mikro fungsional dan luar negeri), 1.609 ATM termasuk CDM (Cash Deposit Machine) di seluruh Indonesia, dan terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM yang tergabung dalam jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS dan jaringan MEPS di Malaysia, serta sekaligus terhubung dengan lebih dari 3.500 ATM Maybank di Malaysia dan Singapura. Maybank Indonesia menyediakan serangkaian jasa keuangan melalui kantor cabang, jaringan ATM, phone banking, mobile banking, dan internet banking. Maybank Indonesia tercatat di Bursa Efek Indonesia (BNII) dan aktif di Community Financial Services (Perbankan Ritel dan Non Ritel) dan Perbankan Global.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved