February
23
2017
     22:52

Laba WIKA Tembus Rekor di Atas 1 Triliun, Laba 2016 Melonjak 162%, Kontrak Februari Lampaui 366%

Laba WIKA Tembus Rekor di Atas 1 Triliun, Laba 2016 Melonjak 162%, Kontrak Februari Lampaui 366%

Jakarta, 23 Februari 2017 -- Sesuai Laporan Keuangan (Audited) per tanggal 31 Desember 2016, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. [“WIKA”] mencatat laba tertinggi sepanjang sejarah Perseroan, mencapai sebesar Rp1,012 triliun di akhir tahun 2016 atau mencapai 161,88% dibandingkan pencapaian tahun 2015. Laba tersebut sekaligus jauh melampaui target laba tahun 2016 yang semula ditetapkan sebesar Rp750 Miliar atau melonjak 34,91% di atas target.

Penjualan WIKA (tidak termasuk proyek-proyek Kerja Sama Operasi / KSO) di tahun 2016 mencapai Rp15,67 triliun atau melonjak 15,05% dari penjualan tahun 2015 sebesar Rp13,62 triliun. Dengan lonjakan laba yang jauh melampaui tahun sebelumnya WIKA membukukan rasio Net Income to Sales sebesar 6,46% dan merupakan salah satu yang terbaik di industri. 

Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo mengatakan bahwa pencapaian laba yang menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah Perseroan merupakan perwujudan dari komitmen WIKA kepada seluruh stakeholders Perseroan.

“Laba Perseroan tahun 2016 yang mencapai 162% dibandingkan tahun 2015 menunjukkan bahwa strategi bisnis yang diterapkan WIKA dalam mencapai sasaran-sasaran korporasi sudah tepat. Kami percaya bahwa di tahun 2017 ini kami akan membukukan hasil yang lebih tinggi lagi”, tutur Bintang dengan yakin.

“Di tahun 2017 ini besaran kontrak dihadapi WIKA ditargetkan sekitar 103 Triliun Rupiah atau sekitar 24% di atas kontrak dihadapi Perseroan tahun 2016 sebesar 83 Triliun Rupiah. Sebelum bulan Februari berakhir kami sudah mendapatkan kontrak baru lebih dari Rp7 triliun, atau lebih dari 21% dari target kontrak tahun ini, di mana lebih dari 12% kami peroleh di bulan Januari lalu. Pencapaian itu lebih dari 336% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan semakin cepat dan semakin banyaknya WIKA memenangkan kontrak-kontrak baru, kami meyakini bahwa pencapaian penjualan dan laba tahun ini akan lebih baik dari tahun 2016”, lanjut Bintang.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stake holders kami dan kepada seluruh personil di WIKA dan anak-anak perusahaannya yang telah bekerja keras untuk memenuhi kepentingan para Pemegang Saham sehingga kami bisa memenuhi bahkan melampaui target yang telah kami janjikan kepada seluruh investor”, demikian Bintang mengakhiri pembicaraannya hari ini.

Keuangan Sehat, Kontrak Februari 2017 Naik 336,61% Dibandingkan 2016

Kontrak baru yang dikantungi WIKA di bulan Februari 2017 ini mencapai Rp9,389 triliun atau telah mencapai 21,71% dari target kontrak baru di tahun 2017 sebesar Rp43,245 triliun atau naik 336,61% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Saat ditanya mengenai kemampuan WIKA untuk mendanai pemenuhan kontrak-kontrak yang dihadapinya, Direktur Keuangan WIKA, A.N.S. Kosasih menyatakan bahwa WIKA memiliki kondisi keuangan yang sangat sehat dan sedang memroses beberapa terobosan keuangan yang akan semakin memperkuat kemampuan WIKA untuk melaksanakan proyek-proyeknya.

“Setelah berhasil menggalang dana rights issue sebesar Rp6,15 triliun, WIKA memiliki kesehatan keuangan yang sangat baik. Jika posisi tersebut kami leverage 3 kali hingga 3,5 kali, kami akan memiliki pendanaan sebesar 21 triliun hingga 28 triliun Rupiah. Hal itu, apalagi ditambah dengan revenue yang telah dicapai di akhir tahun 2016 dan akan kami capai di tahun 2017 ini niscaya cukup untuk menjalankan proyek-proyek yang telah kita canangkan di tahun ini’, ujar Kosasih.

“Di awal tahun 2017 ini kami sedang dalam tahap akhir proses kredit dan dapat dipastikan akan berhasil menggalang dana pinjaman sindikasi sebesar Rp5 Triliun dengan jangka waktu 3 tahun dan tingkat bunga yang sangat kompetitif. Setelah itu kami akan langsung memroses penerbitan obligasi Perseroan untuk pertama kalinya. Kami menargetkan penerbitan obligasi sebesar minimum 5 triliun hingga 10 triliun Rupiah dengan jangka waktu minimal 5 tahun hingga 10 tahun. WIKA juga telah mendapatkan rating Perseroan yang sangat baik dari salah satu lembaga pemeringkat internasional di mana peringkat WIKA jauh di atas perusahaan-perusahaan sejenis di industri. Kami yakin obligasi kami akan memperoleh peringkat yang minimal sama atau lebih baik lagi. ”, tegas Kosasih.

MOU Pembangunan Kawasan 600 Hektar dan Pembangkit Listrik 600 MW di Sulawesi Utara

“Anak-anak perusahaan kami juga telah memperoleh berbagai proyek berskala mega project dalam berbagai bentuk yang berupa sinergi BUMN maupun yang berupa Kerja Sama Operasi dan proyek-proyek Build Operate Transfer dengan berbagai BUMN maupun Pemerintah Daerah serta berbagai investasi baik yang berupa land banks maupun bisnis-bisnis quick yielding yang merupakan terobosan baru kami melalui anak-anak usaha”, Kosasih melanjutkan.

“Kami telah menandatangani MOU kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk pembangunan dan pengelolaan lahan sebesar sekitar 600 hektar di Sulawesi Utara, antara lain Kawasan Ekonomi Khusus di Bitung dan Kawasan Ekonomi Khusus di Likupang termasuk proyek pembangkit tenaga listrik sebesar total 600 MegaWatt di kedua kawasan tersebut. Selain itu ada beberapa proyek besar sinergi BUMN yang akan segera kami realisasikan kontraknya. Gabungan dari seluruh hal di atas kami yakini akan berdampak positif bagi WIKA dalam mencapai laba yang ditargetkan”, demikian tuntas Kosasih.

Beberapa proyek yang telah diperoleh WIKA hingga minggu III bulan Februari 2017 ini antara lain adalah:

Pembangunan Integrated Tank Storage Terminal, Trans Park Cibubur, PLTU 1x1000MW di Cilacap, Jakarta International Equestrian, Jetty and Logistic Services di Lamongan, Jembatan Soebada di Timor Leste, Jalan dan Jembatan Natar Boa di Timor Leste, Pembangunan PLTU 1x100 MW di Sulawesi Selatan, serta Jalan dan Penataan Pantai Kuta, Mandalika di Lombok. 

Tahun 2017, WIKA memproyeksikan target laba bagi Pemilik Entitas Induk sekurang-kurangnya sebesar Rp1,219 triliun atau naik 20,45% dari pencapaian tahun 2016 sebesar 1,012 triliun. Diproyeksikan kontrak dihadapi Perseroan akan mencapai Rp 102,94 Triliun atau 123,59% dibandingkan kontrak dihadapi tahun 2016 sebesar Rp83,29 triliun. Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2017 diproyeksikan berasal dari kontribusi kontrak Pemerintah 29,8%; BUMN 30%; dan Swasta 40,2%.

 

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved