August
26
2021
     16:58

KKP Bagikan Inovasi Olahan Lele Agar Lebih Disukai Masyarakat

KKP Bagikan Inovasi Olahan Lele Agar Lebih Disukai Masyarakat

Jakarta, 26 Agustus 2021 – Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang akrab dan digemari masyarakat. Harganya yang lebih murah dibandingkan protein hewani lain seperti ayam atau sapi, namun tetap bergizi membuat komoditas ini menjadi ikan favorit masyarakat. Sebagai gambaran, dalam 100 gram daging ikan lele, mengandung protein sebesar 18,7 gram.  Tak hanya itu ikan lele mudah dibudidayakan dan gampang didapat di semua daerah.

"Ikan lele biasanya dikonsumsi dalam bentuk aneka masakan seperti digoreng, dibakar atau digeprek," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti saat membuka Webinar Ke-13 Quality Time With BBP3KP, Rabu (25/8/2021).

Mengusung tema "Praktek Pengolahan Mantao Ikan dan Seni Fotografi Makanan", Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) bekerja sama dengan Himpunan Alumni FPIK-IPB (HA-C IPB) mencoba mengenalkan cara lain menikmati ikan lele. Artati menilai, inovasi sangatlah penting untuk mendekatkan ikan tersebut kepada anak-anak dan remaja.

"Ini biar mereka semakin bangga dan tidak malu makan lele. Karenanya penganekaragaman produk olahan lele yang mudah dan enak menjadi sangat penting," sambungnya.

Artati menambahkan, kreasi yang inovatif juga menjadi bagian dari gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) yang dicanangkan oleh KKP untuk menggalakkan konsumsi ikan di masyarakat, serta upaya pemerintah dalam pencegahan stunting. Terlebih ikan menjadi salah satu solusi utama bagi permasalahan gizi masyarakat, terutama ikan lokal karena harganya terjangkau.

"Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi terutama protein," terangnya.

Senada, Kepala BBP3KP, Widya Rustanto menyebut lele bisa diolah menjadi mantao atau sejenis roti, jajanan khas Tiongkok yang bertekstur lembut dengan cita rasa mirip bakpao. Menurutnya, mantao sangat cocok dikonsumsi anak-anak dan remaja sebagai makanan pembuka, pengganti sarapan maupun makanan malam.

“Mantao ini merupakan hasil inovasi dari perekayasa BBP3KP pada tahun 2015 lalu dan bisa digunakan untuk alternatif usaha di bidang pengolahan ikan,” ujar Widya.

"Proses pembuatan mantao yang mudah, sederhana dan bahan bahannya dapat dikreasikan dengan ikan lele membuat produk ini dapat dikembangkan menjadi varian baru produk bergizi dan dapat menambah pendapatan masyarakat," terang Widya.

Dipadukan dengan pelatihan fotografi makanan, dia berharap para peserta pelatihan tak hanya bisa memproduksi hasil inovasinya, melainkan juga bisa memasarkan produknya secara daring. Merujuk pada riset Indonesian E-commerce Association (IdEA), penjualan e-commerce meningkat 25% selama pandemi Covid-19.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved