March
21
2019
     08:13

Kemenperin Targetkan Ekspor Tenun dan Batik Sentuh USD 58,6 Juta

Kemenperin Targetkan Ekspor Tenun dan Batik Sentuh USD 58,6 Juta

Airlangga menambahkan, industri tekstil sendiri merupakan salah satu sektor prioritas Kemenperin dalam penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Sektor prioritas tersebut adalah sektor yang diyakini mempunyai daya ungkit besar dalam hal penciptaan nilai tambah, perdagangan, besaran investasi, dampak terhadap industri lainnya, serta kecepatan penetrasi pasar.

“Guna pemasaran kain tenun dan batik secara luas di era Industri 4.0, untuk digital marketing dapat menggunakan berbagai macam platform yang tersedia antara lain market place, media sosial dan Digital Avatar (DAV),” terangnya.

DAV merupakan media pemasaran produk interaktif yang berada di lokasi-lokasi tertentu dan pusat-pusat keramaian yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri wastra untuk memasarkan produknya. “Dari DAV ini dapat memberikan data statistik perilaku konsumen yang menggunakannya, sehingga dapat juga dipakai sebagai umpan balik bagi produsen dalam meningkatkan jenis produksi dan kualitas produk serta jumlah omsetnya,” ungkapnya.

40 ribu pengunjung

Ketua Panitia Pameran Adiwastra 2019, Yanti Airlangga mengatakan, pameraan Adiwastra 2019 merupakan pameran kain adat terbesar di Indonesia. Gelaran tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun 2008 hingga sekarang. “Pameran ini untuk terus mengobarkan semangat kelestarian serta perngembangan kain adat di nusamtara yang memiliki kekayaan dan keindahan, serta nilai-nilai filosofi dan kearifan lokal yang tinggi,” tegasnya.

Yanti mengatakan, pameran ini ditargetkandapat dihadiri lebih dari 40.000 pengunjung dari seluruh Indonesia dengan nilai penjualan sebesar Rp45-50 miliar. Menurutnya, minat masyarakat terhadap kain adati terus meningkat dari tahun ke tahun, baik untukbusana, interior maupun kebutuhan lainnya. “Kecenderungan ini kian meningkat sejak Unesco menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda dari Indonesia tahun 2009 yang lalu,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yanti mengatakan, tren ke arah nuansa etnik atau tradisi serta gaya hidup kembali ke alam, juga banyak dianut para generasi muda sehingga turut mendongkrak pemakaian kain adati, baik batik, tenun maupun jumputan atau sasirangan.

“Dalam pameran yang mengusung tema Wastra Adati Generasi Digital kami angkat sebagai salah satu upaya untuk memberikan edukasi kepada generasi milenial untuk menggunakan, mencintai, dan melestarikan wastra adati,” katanya.

Untuk menyukseskan Pameran Adiwastra Nusantara 2019, pihak penyelenggara menggandeng berbagai pihak antara lain Kementerian Perindustrian, ESMOD, Perempuan Untuk Negeri (PUN), Dharma Pertiwi, serta beberapa desainer seperti Didit Maulana, Wignyo Rahadi, Pelangi Wastra Indonesia, dan Torang Sitorus.

Berbagai rangkaian acara juga digelar pada Pameran Adiwastra Nusantara 2019 di panggung harian seperti talkshow, fashion show, peluncuran buku “Batik Sudagaran” karya Hartono Sumarsono, serta demonstrasi dari berbagai pendukung acara. Kali ini, pameran dikemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga akan lebih meriah dan menarik bagi pengunjung.

“Selain fashion show, akan ada juga lomba selendang, dengan melibatkan generasi milenial. Contohnya, Didit Maulana yang membuat pakaian yang desainnya cocok untuk milenial. Jadi, kegiatan ini akan melibatkan anak muda,” tambah Yanti.

Penyelenggaraan pameran Adiwastra Nusantara ke-12 ini mengusung tema “Wastra Adati GenerasiDigital”. Pameran akan diselenggarakan pada 20-24 Maret 2019 di Hall A dan B Jakarta Convention Center dengan diikuti 413 stand peserta dari seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengungkapkan, pada Pameran Adiwastra Nusantara tahun 2019 ini, Kementerian Perindustrian memberikan kontribusi yang jauh lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya.

"Fasilitasi yang diberikan antara lain booth pameran untuk 36 industri batik dan tenun yang meliputi 20 booth dari Direktorat Jenderal IKMA dan 16 dari Direktorat Jenderal IKFT," imbuh Gati.

Selain itu, tambahhya, Ditjen IKMA juga terlibat pada penyelenggaraan fashion show saat opening ceremony dengan tema Tenun Donggala, yang bekerjasama dengan desainer Didit Maulana sebagai salah satu wujud pembangunan perajin tenun di Sulawesi Tengah pascabencana tsunami.

"Untuk di acara talkshow pada 22 Maret 2019 di panggung harian Pameran Adiwastra dengan tema IKM Tanggap Digital, menghadirkan narasumber dari Shopee dan Founder Cloth Inc yang merupakan binaan Ditjen IKMA Kemenperin di program Bali Creative Industry Center (BCIC) yang telah berhasil menjalankan bisnisnya di pasar online," tandasnya.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved