Jadi Perhatian Forum G20, Menkominfo Ajak Kolaborasi Pelaku Industri e-Health

Hal kedua, menurut Menkominfo, pelaku industri dapat berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam membangun prinsip-prinsip bersama skala global tentang praktek teknologi kesehatan.
“Ketiga, mengeksplorasi secara aktif dalam menjalin kerjasama business to business antarnegara G20. Keempat, menyediakan kustomisasi layanan isu e-health pada masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta dari negara-negara G20 lainnya,” paparnya.
Menteri Johnny menegaskan Kementerian Kominfo senantiasa berupaya memfasilitasi seluruh pelaku industri digital dengan menyiapkan kebijakan bersama melalui Forum Ekonomi Digital.
“Untuk itu, kita lakukan masukannya melalui forum ini. Kebetulan kami meminta masukan bersama lingkungan industrinya dan kita sama-sama tahu bahwa digital ekonomi kita bertumbuh pesat. Mari bersama-sama kita menuju Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju,” ungkapnya.
Peluang Berkembang
Menteri Johnny menyatakan sesuai dengan amanat Undang-Undang Kesehatan, isu layanan kesehatan nasional berkaitan dengan tindakan kuratif, preventif, promotif, rehabilitatif, dan pelayanan medis itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan infrastruktur digital.
“Tadi materi disampaikan oleh Pak Wakil Menteri Kesehatan dan dari saya sedang dilakukan ditindaklanjuti dalam diskusi yang lebih detil,” tuturnya.
Menkominfo menegaskan salah satu aspek penting dalam e-health berkaitan dengan pemerataan jangkauan ke seluruh wilayah Indonesia. Sejalan dengan penggelaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maka Menteri Johnny meyakini layanan e-health akan tumbuh pesat.
“Dalam hal ini pelayanan kepada masyarakat. Ini sejalan dengan arahan Presiden, di samping membangun infrastruktur yang luas. Kita juga mengisi hilirisasi (downstream)-nya untuk dimanfaatkan,” ungkapnya.
Menkominfo menyontohkan pada akhir 2020 lalu, Indonesia masih memiliki sekitar 3.126 fasilitas layanan kesehatan yang belum memiliki akses internet. “Dalam waktu 3 bulan, sekitar Oktober, November, Desember, itu disediakan semuanya dengan memanfaatkan satelit,” ungkapnya.
Bahkan menurut Menteri Johnny, dalam mengatasi pandemi Covid-19, Pemerintah juga mengembangkan aplikasi PeduliLindungi sebagai aplikasi terintegrasi yang memudahkan arus informasi dan data kesehatan.
“Dengan tersedianya infrastruktur TIK, maka seluruh perangkat aplikasinya seperti PeduliLindungi, PCare, maupun SiLacak dan aplikasi lainnya dari Kementerian Kesehatan, semuanya bisa kita layani dengan baik mulai dari data masyarakatnya, tracking dan tracing-nya, hingga pada vaksinasi,” jelasnya.
Menkominfo mengakui pandemi Covid-19 sebagai hal yang baru bagi seluruh pemerintahan di dunia. Namun demikian, dengan ketersediaan infrastruktur dan layanan digital, Pemerintah Indonesia semakin mampu untuk menangani Covid-19.
“Terbukti, sampai saat ini kerjasama yang kuat dengan kegotongroyongan antara pemerintah dan masyarakat, Indonesia berhasil menekan laju penyebaran Covid-19. Sehingga, kita dari evaluasi sudah landai dibandingkan wilayah yang lain,” tandasnya.
Meskipun demikian, Menteri Johnny mendorong berpartisipasi secara aktif di dalam melaksanakan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
“Tentu kita harapkan masyarakat terus berpartisipasi secara aktif di dalam melaksanakan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dengan secara teratur dan mengambil bagian dalam vaksinasi yang lebih masif,” imbaunya.
Selain Menkominfo, dalam Forum Ekonomi Digital III juga hadir Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono; Wakil Ketua Umum idEA, Budi Primawan; Head of Public and Government Relation, Rofi Uddarojat; Ketua Atensi, Purnawan Junadi; Ketua Forkomtiknas, Daryo Soemitro; dan Chairman Asosiasi Healthtech Indonesia, Gregorius Bimantoro.
Hadir pula Pengurus Atensi/VP Partnership Alodokter, Agustine MBA; Managing Director – Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana; Co-Founder Klinik Go, Ogy Winenmardika; Co-Founder Alodokter, Suci A, Sari; dan CEO KlikDokter, Hendra Heryanto Tjong.
Dari komunitas hadir pula Ketua Perhimpunan Kedokteran Wisata Indonesia (Perkedwi), Mukti E. Rahadian MARS; serta Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Digital (Predigti), Agus Ujianto.
Dalam acara itu Menteri Johnny didampingi Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan dan Direktur Ekonomi Digital Ditjen, I Nyoman Adhiarna.