January
31
2022
     21:18

Investree Resmikan Kerja Sama Channeling dengan Bank BJB Serta Dukung Program Panon Jabar

Investree Resmikan Kerja Sama Channeling dengan Bank BJB Serta Dukung Program Panon Jabar

Bandung, 31 Januari 2022 – Memperkuat dukungan pembiayaan bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di wilayah Jawa Barat, hari ini, Investree menandatangani Perjanjian Kerja Sama Loan Channeling dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB. Seremonial ini menjadi salah satu agenda dalam acara pamungkas Peresmian Program Pendanaan Online (Panon) Jabar yang diinisiasi oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bekerja sama dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Kegiatan ini diselenggarakan di Kantor Gubernur Jawa Barat dan turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Deputi Bidang Monitoring Evaluasi & Pengembangan Sistem Informasi  Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) Gatot Pambudhi; dan Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, Tris Yulianta.

Dalam hal ini, Bank BJB resmi bergabung menjadi Pemberi Pinjaman/Lender Institusi Investree dengan visi-misi sama yaitu mengimplementasikan upaya pemberdayaan pelaku UKM di Indonesia khususnya Bandung dan Jawa Barat pada masa pemulihan ekonomi saat ini. Dijumpai di Aula Barat Gedung Sate saat sesi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Loan Channeling dengan Bank BJB, Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengatakan, “Kemitraan dengan Bank BJB sudah lama kami nantikan. Soal fungsi fintech bagi perbankan dan sebaliknya, tidak perlu ditanya lagi bahwa kami ada untuk saling melengkapi. Bank BJB akan menambah kekuatan Investree dalam memberikan dukungan pembiayaan bagi lebih banyak pelaku usaha Jawa Barat yang ada dalam ekosistem Investree. Sejalan dengan kampanye payung Investree #KolaborasiuntukTumbuh, melalui kerja sama loan channeling ini, kami percaya para pelaku UKM di Jawa Barat dapat semakin berdaya dan tangguh pascapandemi.”

Kemitraan ini memudahkan Bank BJB sebagai Lender Institusi dalam mendanai penawaran pinjaman yang diajukan oleh Borrower, yang mayoritas adalah pegiat UKM dari berbagai sektor usaha melalui platform Investree. Terutama badan usaha yang belum memenuhi persyaratan perbankan dalam memperoleh pinjaman dan berdomisili di Bandung dan Jawa Barat. Dari setiap fact sheet yang nantinya disediakan oleh pihak Investree, Bank BJB akan memilih penawaran pinjaman sesuai dengan preferensi maupun profil risiko mereka. Untuk saat ini, penyaluran pembiayaan tidak terbatas pada bidang/sektor usaha tertentu. Artinya, Borrower dari bidang usaha apapun memiliki kesempatan untuk bisa dibiayai oleh Bank BJB. Sejumlah nama besar perbankan dan institusi keuangan lainnya yang telah menjadi Lender Institusi di Investree antara lain Bank BRI, Bank Mandiri, Bank Danamon, Bank Raya, Bank Jago, Accial Capital, Saison Modern Finance, dan GMO Payment Gateway.

Seperti yang telah disampaikan di atas, seremonial kerja sama ini termasuk dalam agenda acara Peresmian Program Pendanaan Online (Panon) Jabar yang diprakarsai oleh Pemprov Jabar dan AFPI. Investree menjadi salah satu platform yang terdaftar untuk program pembiayaan pada situs pengadaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan e-catalogue Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bersama dengan beberapa platform atau anggota fintech lending produktif lainnya yang berada di bawah naungan AFPI. Kepada para pelaku UKM Jawa Barat pemenang tender pada situs pengadaan LPSE dan e-catalogue Pemprov Jabar, Investree berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan hingga Rp 2 miliar dengan tenor sampai 6 (enam) bulan; tingkat bunga kompetitif mulai dari 12% p.a.; tidak membutuhkan agunan berupa aset tetap; proses aplikasi online, cepat, dan transparan; serta verifikasi proyek secara otomatis.

Ketika meresmikan Program Panon Jabar dan menyampaikan sambutan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berkata, “Sejalan dengan cita-cita (pemerintah) pusat, Jawa Barat juga sedang dalam mode full speed terkait proses digitalisasi pada berbagai aspek, termasuk permodalan/pembiayaan UKM.

Itu semua kami implementasikan dalam program Digital Society. Apalagi setelah adanya Covid-19, semua berubah. Di sinilah pemimpin harus beradaptasi, termasuk kami. Melalui kerja sama dengan platform fintech lending produktif seperti Investree yang berada di bawah naungan AFPI, teman-teman UKM yang menang tender, punya SPK, dan kualitas bisnisnya bagus, dapat dibiayai agar bisnisnya semakin bertumbuh. Ini akan menjadi solusi strategis untuk mengatasi permasalahan permodalan UKM di Jawa Barat.”

Demikian pula Co-Founder & CEO Investree yang juga Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama (AFPI), Adrian Gunadi, ia mengemukakan pendapat positifnya, “Diseminasi pendanaan online Jabar ini sangat relevan dengan tujuan AFPI dalam menghidupkan ekosistem keuangan digital seraya memperkuat perkembangan bisnis UKM. Harapannya (proyek ini) dapat membantu pelaku UKM pemenang tender LPSE dalam melancarkan proyek dan mengamankan arus kas perusahaan mereka.”

Senada dengan Gubernur Ridwan Kamil dan Adrian, Deputi Bidang Monitoring Evaluasi & Pengembangan Sistem Informasi LKPP, Gatot Pambudhi, dan Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan OJK, Tris Yulianta, saat menyampaikan sambutannya juga membahas pentingnya dukungan pembiayaan bagi pelaku usaha yang sedang berkembang terutama di wilayah Jawa Barat sebagai provinsi kedua terbanyak yang memanfaatkan fasilitas pinjaman online di Indonesia. Menariknya pada akhir 2021, masih ada outstanding pinjaman sebesar Rp 7,4 triliun dan jenis pinjaman menjadi didominasi oleh produktif (ketimbang konsumtif) dengan persentase 56%.

Kolaborasi yang dilaksanakan oleh banyak pihak termasuk Investree, Pemprov Jabar, AFPI, OJK, dan LKPP/LPSE ini merupakan salah satu upaya penguatan komunitas besar UKM dan keuangan di Jawa Barat. Investree mengaku bangga dapat menjadi bagian di dalamnya. Diharapkan semua pihak yang terlibat dari hulu ke hilir dapat merasakan manfaat dari kerja sama ini terutama pelaku UKM sebagai tulang punggung perekonomian negara.

Turut dihadirkan sesi presentasi oleh perusahaan fintech lending di mana masing-masing perwakilan perusahaan memperlihatkan tata cara pembiayaan bagi pelaku UKM pemenang tender pada situs pengadaan LPSE dan e-catalogue Pemprov Jabar. Pada sesi presentasi ini, VP Joint Venture Corporation Investree, Adria Sudarma, menjelaskan bagaimana pelaku UKM dapat mengakses pembiayaan melalui Investree secara mudah dan cepat serta manfaatnya bagi pertumbuhan bisnis para pemenang tender.

Tentang Investree

Investree adalah perusahaan fintech lending yang mendapatkan Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dari Otoritas Jasa Keuangan. Misi kami adalah mengoptimalkan data dan teknologi untuk memberikan akses pembiayaan lebih mudah dan terjangkau bagi UKM selagi menghubungkan mereka dengan Lender yang ingin membantu dan memperoleh imbal hasil atraktif. Melalui kolaborasi dengan rekanan strategis dalam ekosistem digital dan keuangan serta inovasi produk dan layanan pembiayaan, Investree berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi bisnis digital bagi UKM. Investree berbasis di Indonesia dan telah berekspansi ke Thailand dan Filipina.

Menutup 2021, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp 14,43 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp 9,43 triliun dengan rata-rata tingkat imbal hasil 16,5% p.a. dan rata-rata TKB90: 99,39% Investree juga dinobatkan sebagai “Best Fintech of the Year” oleh Majalah The Asset, “Best P2P Lending Platform for SMEs” oleh The Asian Banker, dan “The Expandable Company” oleh Mandiri Capital. Untuk layanan Investree Syariah, pada 2021 dinobatkan sebagai “Fintech Syariah Terbaik” oleh Republika.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved