October
23
2020
     13:52

Ingin Menjadi Wirausaha Sosial yang Sukses? Ini Kuncinya!

Ingin Menjadi Wirausaha Sosial yang Sukses? Ini Kuncinya!

23 Oktober 2020 - Perkembangan wirausaha sosial atau yang lebih populer dengan istilah social enterprise, merupakan sebuah peluang baru yang mulai disadari oleh berbagai kalangan. Meski belum ada data pasti mengenai total jumlah wirausaha sosial di seluruh dunia, beberapa negara merilis jumlah wirausaha sosial di negaranya. Berdasarkan data terakhir dari hasil estimasi studi British Council (2018), Indonesia memiliki sekitar 342.000 wirausaha sosial yang terdaftar.

Menyadari perkembangan wirausaha sosial yang dapat membantu menjawab permasalahan sosial, Bank DBS Indonesia sebagai perusahaan yang mengedepankan bisnis berkelanjutan percaya wirausaha sosial merupakan masa depan bisnis dan untuk itu secara konsisten memberikan dukungannya untuk bergerak bersama.

DBS Foundation sebagai yayasan yang menjadi bagian dari Bank DBS Indonesia hadir untuk senantiasa memperjuangkan tumbuh kembang wirausaha sosial di Indonesia melalui berbagai inisiatif. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penerbitan buku lanjutan dari “Berani jadi Wirausaha Sosial” yang berjudul “Profit untuk Misi Sosial”.

“Kami menyadari bahwa memastikan keberlangsungan dan tumbuh kembang wirausaha sosial merupakan bagian dari tanggung jawab Bank DBS Indonesia, mengingat wirausaha sosial merupakan tipe usaha masa depan; menganut konsep dual bottom line – profit dan dampak sosial, program-program kami tidak hanya mampu untuk meningkatkan pertumbuhan suatu usaha sekaligus menguatkan perekonomian namun juga mampu menjawab berbagai isu-isu sosial di saat yang bersamaan.

Oleh karena itu, pada Agustus 2020 lalu, Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation kembali menggandeng UKM Center FEB UI untuk menyusun seri buku kedua yaitu “Profit untuk Misi Sosial”. Kali ini para pembaca diajak untuk memahami lebih jauh tentang bagaimana berkembangnya informasi, tren dan jenis kewirausahaan sosial yang mampu menghasilkan profit sambil mengusung misi sosial mereka,” ujar Head of Group Strategic Marketing and Communications, PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika.

“Sejauh ini, dari sekian banyak korporasi yang mendukung tumbuh kembang wirausaha sosial di Indonesia, saya melihat bahwa Bank DBS Indonesia adalah korporasi yang paling serius dalam memberikan kontribusinya. Bagaimana Bank DBS Indonesia sangat thoughtful dalam menunjukkan kepedulian terhadap wirausaha sosial secara menyeluruh; memiliki perencanaan (master plan), peta kerja (work plan), hingga tahapan (staging) yang jelas dan end-to-end untuk mendukung sektor ini,” ungkap Co-founder @ukmindonesiaid dan salah satu penulis “Profit untuk Misi Sosial”, Dewi Meisari.

Kendati masih seumur jagung dibanding negara-negara lain yang telah melakukan pencatatan dan pembuatan aturan klasifikasi wirausaha sosial secara mumpuni, jumlah wirausaha sosial di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan dan digali lebih lanjut. Oleh karena itu, aspek penting apa yang perlu dipahami para wirausaha sosial agar dapat menjalankan bisnis sosial yang dapat memberikan dampak maksimal? Berikut adalah rangkuman informasi yang tersaji dalam buku “Profit untuk Misi Sosial”:

1.Kenali inisiatif bisnis untuk dunia yang lebih baik

Untuk memberikan dampak sosial, terdapat beragam praktik bisnis yang perlu diketahui, terutama bagi para calon wirausaha sosial sebagai bekal untuk memulai bisnis. Saat ini, terdapat berbagai pilihan bentuk praktik bisnis yang bisa dipilih dan dijalankan di Indonesia. Diantaranya adalah Kooperasi, SE (Social Enterprise), CSR (corporate social responsibility); program kepedulian sosial untuk mendukung kegiatan sosial tertentu yang berlangsung secara berkelanjutan, serta CSV (Corporate Shared Value), yaitu perusahaan yang mengedukasi segmen masyarakat tertentu untuk bisa mengerjakan suatu aktivitas sesuai standar perusahaan agar dapat memperkuat rantai nilai perusahaan dan akhirnya memberikan hasil positif bagi profitabilitas perusahaan.

Selain itu, ada Social Business yaitu perusahaan zero-deviden yang memberikan pelayanan atau menjual produk untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kalangan Bottom of Pyramid atau segmen masyarakat dengan tingkat kesejahteraan 40% terbawah di suatu wilayah perekonomian tertentu, dan Inclusive Business atau jenis perusahaan yang aktivitas bisnisnya membuka kesempatan partisipasi bagi masyarakat dari kalangan Bottom of Pyramid dalam rantai nilainya, baik sebagai pemasok maupun konsumen.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved