February
16
2017
     19:33

Indonesia-Australia Kerjasama Tingkatkan Layanan Veteriner

Indonesia-Australia Kerjasama Tingkatkan Layanan Veteriner

Lebih lanjut, Ketut menegaskan fokus kegiatan pembangunan Ditjen PKH tahun 2017 adalah Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang berorientasi pada pencapaian swasembada protein hewani. Kegiatan ini harus disukseskan, dan keberhasilannya sangat dinanti pada tahun 2018.

“Sehingga jangan sampai penyakit hewan menjadi ancaman yang dapat menggagalkan kegiatan yang sudah dicanangkan tersebut” tegasnya.

Menurutnya, dengan anggaran pemerintah yang terbatas, kerjasama dengan pemerintah Australia sangat diperlukan, terutama untuk penanganan penyakit hewan. Selain itu, pengembangan iSIKHNAS saat ini juga berfungsi menjadi sistem monitoring dan pelaporan program Upsus Siwab.

“Data Upsus Siwab diarahkan ke iSIKHNAS, sehingga akan terjadi keterlambatan dalam mengirimkan data karena kapasitas server yang terbatas. Oleh karena itu, kita minta dalam kegiatan AIPEID tahap 2 ini untuk dapat membantu meningkatkan kapasitas server“, sebut Ketut.

Perlu diketahui, saat ini Kementerian Pertanian sedang melakukan restrukturisasi perunggasan, terutama untuk unggas lokal di sektor 4 (empat) yang menjadi sumber utama outbreak penyakit Avian Influenza (AI). Ditjen PKH terus berusaha untuk membangun kompartemen-kompartemen AI dari penerapan sistem biosecurity, yang awalnya hanya 49 titik, saat ini sudah berkembang menjadi 68 titik.

“Saya meminta kepada Direktur Keswan untuk mendesign kegiatan ini agar peternak lokal dapat menerapkannya karena kompartemen-kompartemen yang dibangun oleh Indonesia ini dapat diakui oleh negara lain, sehingga dengan terbentuknya kompartemen-kompartemen, maka Indonesia dapat ekspor kembali,” ungkap Ketut.

Lebih lanjut Ketut menekankan Indonesia sedang mengupayakan agar dapat kembali ekspor ke Jepang, Timor Leste dan PNG. Hal ini tentunya diharapkan dapat menyusul keberhasilan Indonesia, dimana sejak tahun 2015 telah mengekspor telur ayam tetas (Hatching Eggs) ke Myanmar.

“Kita harapkan Pemerintah Australia dapat menjadi Partner yang baik untuk mewujudkan Indonesia menjadi Lumbung Dunia” imbuhnya.

Sementara itu, First Assistant Secretary Animal Biosecurity DAWR, Mr. Tim Chapman mengatakan AIPEID tahap 2 sebagai tindaklanjut keberhasilan AIPEID tahap1 antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Australia, sehingga dalam pelaksanaannya harus didukung kuat oleh komitmen pemerintah Indonesia.

“Program AIPEID penting bagi hubungan bilateral Australia-Indonesia dan harapannya agar kedua belah pihak terus menjaga komitmen guna mencapai hasil program sebagaimana yang telah disepakati dalam rancangan program yakni memperkuat sistem kesehatan hewan di Indonesia,” ujarnya.

Direktur Kesehatan Hewan, Fadjar Sumping Tjatur Rasa menambahkan iSIKHNAS kedepan mempunyai peluang yang sangat besar untuk dikembangkan dan akan memberikan manfaat bagi Indonesia dan dunia untuk menjaga kesehatan hewan. Selain itu, adaya penguatan kapasitas melalui Indonesia Veternary Leadership (IVL) akan membangun generasi muda yang mempunyai jiwa kepimpinan untuk meningkatkan kompetensi veteriner dalam mengambil keputusan.

“Otoritas veteriner mempunyai kewenangan tertinggi untuk mengambil keputusan yang terkait dengan kesehatan hewan,” pungkasnya.

 

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved