June
07
2018
     09:50

Indeks Naik, Geliat Industri Manufaktur Nasional Semakin Ekspansif

Indeks Naik, Geliat Industri Manufaktur Nasional Semakin Ekspansif

Sementara itu, pada kuartal I/2018, industri manufaktur mencatatkan nilai ekspor sebesar USD32 miliar atau naik 4,5 persen dibanding capaian pada periode yang sama tahun lalu di angka USD30,6 miliar.

Bahkan, industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan pajak berdasarkan sektor usaha utama pada periode Januari-April 2018. Sumbangan sektor manufaktur ini mencapai Rp103,07 triliun dengan mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 11,3 persen. “Jadi, pelaku industri kita telah menunjukkan kepatuhannya sebagai wajib pajak,” tuturnya.

T.M. Zakir Machmud selaku Peneliti Senior dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat, Universitas Indonesia menyampaikan, tren kenaikan indeks manufaktur sejak Januari 2018 karena ditopang oleh peningkatan permintaan domestik, kendati di tengah order ekspor yang melemah karena kondisi global yang kurang menentu.

“Di sisi lain, depresiasi nilai Rupiah terhadap Dollar mendorong kenaikan biaya input atau bahan baku, sehingga berimbas pada tekanan inflasi. Namun demikian, para pengusaha kita tetap optimistis bahwa output akan tetap naik dalam 12 bulan ke depan,” paparnya.

Zakir yang juga Kepala UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis di UI ini mengatakan, pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait perlu menjaga momentum baik ini dengan menciptakan kebijakan iklim bisnis yang kondusif. “Saat ini, peluang yang harus dimanfaatkan adalah mendorong ekspor manufaktur yang cukup besar,” jelasnya.

Langkah strategisnya, antara lain membuka pasar negara tujuan ekspor yang nontradisional, seperti Timur Tengah, Amerika Latin, dan Eropa Timur. “Selain itu, perlu percepatan penyelesaian kerja sama yang komprehensif dengan negara-negara potensial serta penetrasi ke pasar Asean terus didorong dan diperbesar,” imbuhnya.

Upaya yang penting dalam menjaga keberlanjutan industri nasional, lanjut Zakir, di antaranya dengan mengupayakan penurunan harga gas dan listrik di sektor energi. Kemudian, faktor tenaga kerja dengan kenaikan upah yang terukur serta terjaminnya ketersediaan bahan baku industri yang esensial seperti gula dan garam.

Penyerahan paket Lebaran

Pada kesempatan berbeda, Menperin menyerahkan secara simbolis bingkisan Lebaran dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Perindustrian kepada pegawai golongan I dan II, tenaga honorer, satpam, petugas kebersihan, pengemudi dan kaum dhuafa. Pada tahun ini, sebanyak 1249 paket yang diberikan.

“Kami memberikan apresiasi kepada DWP Kemenperin yang setiap tahun rutin menyelenggarakan acara ini. Selain sebagai ibu rumah tangga, ibu-ibu ini juga luar biasa karena mendukung karier suami dan aktif di organisasi yang menjadi mitra Kemenperin,” papar Airlangga.

Menurut Menperin, peran nyata yang dilaksanakan oleh DWP Kemenperin tersebut merupakan suatu upaya yang sangat berarti, apalagi kegiatan semacam ini setiap tahun selalu dapat dilaksanakan. “Di bulan suci Ramadan ini tentunya terasa jauh lebih bermakna apabila kita mampu mengisinya dengan berbagi kepada orang lain, di samping juga menjadi amal ibadah yang baik,” ucapnya.

Menperin pun berharap, melalui semangat kepedulian dan solidaritas, mampu meningkatkan kinerjainternal Kemenperin. “Kehadiran bulan Ramadan di tengah-tengah kita selalu menghadirkan berbagaikeistimewaan dan kebersamaan, serta menjadi semangat dalam bersilaturahmi untuk meningkatkan kepedulianterhadap sesama,” tuturnya.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved