September
09
2021
     08:29

Ikuti Pameran Gamescom Global di Berlin, Indonesia Raup Potensi Transaksi USD 13 Juta

Ikuti Pameran Gamescom Global di Berlin, Indonesia Raup Potensi Transaksi USD 13 Juta

Berlin, 8 September 2021 – Produk kreatif Indonesia semakin diakui dunia. Dalam ajang pameran gim terbesar di dunia yaitu Gamescom Global 2021 di Berlin, Jerman, produk kreatif Indonesia meraup potensi transaksi sebesar USD 13 juta yang berasal dari 28 peserta/studio.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin bersama Atase Perdagangan Berlin, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, serta Asosiasi Games Indonesia (AGI) bersinergi dan bekerja sama memfasilitasi para pelaku usaha Indonesia. Pameran Gamescom Global 2021 berlangsung pada 23—29 Agustus 2021 silam.

“Produk kreatif Indonesia semakin dilirik banyak peminat. Melalui pameran ini, diharapkan produk kreatif Indonesia dapat meningkatkan transaksi ekonomi di pasar global. Pemerintah Indonesia akan terus mendukung promosi gim lokal ke berbagai pameran, di antaranya pameran gim terbesar di dunia saat ini,” ujar Atase Perdagangan Berlin Nurlisa Arfani.

Gamescom Global 2021 terdiri dari dua subevent, yaitu Gamescom yang lebih bersifat business to consumer (B2C) berlangsung pada 25—29 Agustus 2021 dan Devcom Developer Conference (DDC) yang lebih bersifat business to business (B2B) berlangsung pada 23—27 Agustus 2021. Seperti gelaran tahun sebelumnya, Gamescom Global 2021 diselenggarakan oleh Koeln Messe secara virtual karena pembatasan perjalanan dan aktivitas sebagai dampak dari pandemi global Covid-19 masih berlangsung.

Pada gelaran kali ini, Paviliun Indonesia menampilkan 39 peserta yang dikurasi oleh Kemenparekraf dan AGI. Dari jumlah tersebut, sebanyak 15 di antaranya difasilitasi Kemenparekraf, 10 oleh KBRI Berlin, dan 5 peserta oleh ITPC Hamburg.

Nurlisa menambahkan, konten gim juga dapat dijadikan sebagai sarana promosi bagi sektor pariwisata maupun perdagangan. Beberapa gim Indonesia terbaru menampilkan detil grafik yang menampilkan destinasi wisata, budaya maupun produk Indonesia antara lain kopi dan makanan khas Indonesia. Gim tersebut antara lain Si Juki Warteg Mania (Arsanesia), Selera Nusantara (Gambir Studio), Bubur Ayam Express (Gambir Studio), Warteg Gelora dan Bakso Horor (Megaxus), serta Nonstop Ngamen (Wisageni).

“Selain capaian potensi transaksi, pada ajang ini gim Indonesia terpilih sebagai gim yang paling banyak diminati dari wilayah Asia Tenggara versi Virtual SEA and Southeast Asian Game Developers. Beberapa di antaranya adalah Nusantara Fighter, Fallen Elysium, Dusk at War, and Fading Star, dan Project Unseek,” pungkas Nulisa.

Pada 2020, dari keseluruhan ekonomi kreatif di Indonesia, subsektor aplikasi dan gim menempati posisi ke-7 dari 16 sebagai penyumbang PDB ekonomi kreatif Indonesia. Transaksi gim mencatat nominal Rp24,88 triliun.

Dari jumlah tersebut, sebesar 2,19 persen merupakan kontribusi subsektor Aplikasi Game Developer (AGD) untuk PDB Nasional. Subsektor AGD menunjukkan tren kenaikan positif di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini dibanding dengan subsektor lainnya. Subsektor AGD memiliki nilai pertumbuhan positif tertinggi kedua setelah subsektor TV & Radio, dengan pertumbuhan sebesar 4,47 persen.


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved