Hutan dan Kemandirian Energi

8) Penanaman pohon.
Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat semakin menumbuhkan apresiasi dan kecintaan masyarakat pada pohon dan hutan. “Berbagai kegiatan ini sekaligus menunjukkan kepada masyarakat global upaya-upaya pelestarian hutan di Indonesia.” ujar Nining, panggilan akrab Sri Murniningtyas.
Sejak tahun 2013 FAO mendorong negara anggotanya untuk turut memperingati HHI dengan tema yang berbeda tiap tahunnya, disesuaikan dengan kondisi terkini kehutanan global. Asisten FAO untuk Indonesia, Ageng S. Herianto mengungkapkan FAO sangat mempromosikan peranan generasi muda dalam setiap kegiatannya. “Saya selaku penanggung jawab program FAO di Indonesia memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Kementerian LHK karena melibatkan generasi muda di dalam pengelolaan hutan kedepan”, kata Ageng.
Ada 4 pesan yang ingin disampaikan melalui peringatan HHI 2017 ini. Pertama, hutan bisa menjadi sumber dari energi terbarukan. Saat ini 50% energi dunia masih didukung oleh kayu. Di Indonesia kecenderungan mulai berubah seiring pencanangan penggunaan bahan bakar gas.
Pesan kedua berkaitan dengan bagaimana mempromosikan green economy. Hasil hutan turut menentukan perkembangan ekonomi global. Sekitar 883 juta orang bekerja di sektor kehutanan yang terkait dengan energi. Selain itu, kehutanan diproyeksikan memiliki peranan yang semakin penting di dalam perkembangan ekonomi pedesaan.
Selanjutnya yaitu bagaimana mengoptimalkan kehidupan di urban area. “Jadi intinya adalah bagaimana kita mempromosikan penanaman kayu di lingkungan perkotaan.” ujar Ageng. FAO memperkirakan apabila pohon ditanam di perkotaan akan menghemat energi dan bisa menurunkan temperatur sekitar 20 – 80 C. Semakin banyak pohon ditanam, udara menjadi sejuk sehingga mengurangi penggunaan air conditioner (AC).
Yang terakhir adalah sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dengan pemanfaatan hasil dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. “Disinilah kita menetapkan bahwa hutan dan energi itu adalah hal yang perlu kita promosikan bersama, terutama di bawah kepemimpinan KLHK,” imbuh Ageng. Dengan empat pesan tersebut, FAO mengajak kepada seluruh negara anggota sebanyak 193 negara agar bisa dipromosikan di tingkat nasional.
Pada tahun 2017, salah satu program prioritas pemerintah adalah peningkatan peranan energi baru dan energi terbarukan untuk mewujudkan kedaulatan energi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turut mendukung program prioritas ini melalui pembangunan bio energi. Kepala Biro Humas KLHK, Djati Witjaksono Hadi menjelaskan bahwa,”KLHK tengah mengkaji kawasan hutan produksi yang dapat digunakan sebagai areal hutan tanaman dengan jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai sumber energi biomassa. Sejumlah tumbuhan yang dibudidayakan diantaranya Eucalyptus, Sengon, Nyamplung, Akasia, Kaliandra, Kemiri, dll.”
Hutan dapat menjadi garansi masa depan suatu bangsa. Disamping keanekaragaman hayati, hutan menyimpan sumber daya energi yang menjadi modal kegiatan produksi. Sumber Daya Alam (SDA) tersebut dapat dimanfaatkan sebagai energi maupun sumber energi. Hutan pun akan kembali menjadi tumpuan, terlebih di Indonesia yang terletak di kawasan tropis. Hal ini membutuhkan perhatian khusus, tidak sebatas oleh pemerintah, juga oleh seluruh komponen bangsa.
Pada bulan ini, KLHK juga merayakan Hari Bhakti Rimbawan ke 34, tepatnya pada tanggal 16 Maret 2017. Tahun ini tema yang diangkat adalah “Dengan Semangat Kerja Nyata, Rimbawan Indonesia Bertekad Menjaga Kelestarian Hutan untuk Meningkatkan Pembangunan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan”. Sejumlah kegiatan telah dirancang, diantaranyaupacara bendera, senam bersama, pembinaan pegawai, renungan suci, peduli rimbawan, lomba olah raga, donor darah serta penanaman pohon. Menteri LHK Siti Nurbaya secara khusus turut langsung menyumbangkan darah pada kegiatan donor darah yang dilaksanakan oleh KLHK yang bekerjasama dengan PMI RSUP Fatmawati.