February
06
2021
     11:08

Huawei Rilis Laporan Global Connectivity Index Tahunan ke-7, Usulkan 5 Tahapan Terpenting Transformasi Digital Industri

Huawei Rilis Laporan Global Connectivity Index Tahunan ke-7, Usulkan 5 Tahapan Terpenting Transformasi Digital Industri

Negara-negara perlu melakukan investasi TIK berdasarkan masing-masing faktor pendukung yang ada untuk menghasilkan efek pengganda. Secara umum, perekonomian terdiri dari kombinasi berbagai sektor dengan satu atau dua sektor yang cenderung mendominasi. Laporan GCI 2020 menyarankan bahwa strategi TIK suatu negara harus dibangun berdasarkan kekuatan sektoral yang terakumulasi. Terlepas dari apapun industrinya, digitalisasi yang lebih banyak akan memiliki nilai tambah yang lebih banyak pula.

Untuk kali pertama, dalam laporan GCI yang dirilis tahun 2020 ini diusulkan lima tahapan utama untuk transformasi digital sektor ekonomi:

Tahap 1: Efisiensi Tugas. Berfokus pada pelacakan penyelesaian tugas-tugas individu melalui konektivitas mendasar dan komunikasi yang lebih efisien

Tahap 2: Efisiensi Fungsional. Fungsi-fungsi yang terkomputerisasi atau otomatis yang didayakan dengan TIK memungkinkan untuk menangani banyak tugas secara bersamaan dan berbagi informasi dengan lebih efisien.

Tahap 3: Efisiensi Sistem. Lebih fokus pada digitalisasi fungsi sistem inti untuk operasional yang efisien. Perusahaan yang berada pada tahap ini akan memiliki permintaan atau kebutuhan yang lebih tinggi terhadap konektivitas dan layanan cloud.

Tahap 4: Efisiensi dan ketangkasan organisasi. Proses perusahaan menjadi digital, aplikasi perusahaan dimigrasikan ke cloud, dan semua sistem terintegrasi secara efektif. Selain itu, jaringan dengan cakupan tinggi, adopsi luas aplikasi berbasis cloud, serta penyebaran AI dan IoT berkontribusi pada insight dan analisis data secara real-time.

Tahap 5: Efisiensi dan ketahanan ekosistem. Seluruh ekosistem menjadi digital, mampu dengan cepat merespon perubahan pasar, dan dapat mendukung koordinasi otomatis dan kolaborasi lintas sektor antar para pemangku kepentingan. Teknologi representatif seperti 5G, IoT, dan robotika menghadirkan peluang baru bagi kemunculan model bisnis baru, metode kerja, dan produk-produk melalui proses digitalisasi.

"Terselenggaranya transformasi digital telah menjadi kesepakatan bulat antar negara-negara dan industri seiring dengan pengadopsian TIK di industri," kata Zhang Hongxi, Chief Marketing Officer of Huawei's ICT Infrastructure. "Untuk kali pertama, kami memperluas perspektif penelitian kami dari dimensi negara ke industri. Kami juga menyarankan jalur transformasi digital untuk negara dan perusahaan dalam berbagai tahap untuk membantu mereka membangun ketahanan ekonomi yang berorientasi masa depan."

Indonesia sendiri berdasarkan laporan GCI 2020 masih berada di kelompok negara-negara Starter. Dengan skor 39 yang merupakan skor tertinggi di kelompok Starter, serta melihat progresivitas program pemerintah dalam terus mendorong tranformasi digital di semua sektor, termasuk pemerataan kualitas jaringan broadband hingga ke daerah-daerah pedesaan, membangun optimisme bahwa Indonesia akan segera masuk ke kelompok Adopter.

Mohamad Rosidi, Director of Strategy & Business Huawei Indonesia mengonfirmasi bahwa teknologi-teknologi berbasis Cloud, AI, Machine Learning dan Big Data Analytics akan terus dikembangkan dan dihadirkan sebagai solusi untuk berbagai sektor dan industri di Indonesia. “Huawei Indonesia akan terus mendukung dan terlibat aktif dalam upaya pemerataan jaringan telekomunikasi berkualitas demi terwujudnya transformasi digital di semua segmen, dari kelas enterprise hingga terutama pelaku usaha mikro yang saat ini membutuhkan solusi yang terjangkau, namun efektif, agar mampu beradaptasi di era digital ini.”

Ia menambahkan, teknologi yang dikembangkan Huawei telah dirancang untuk mampu menjadi solusi mempercepat transformasi digital, baik secara langsung maupun tidak langsung, di berbagai sektor dan segmentasi. Pihaknya berharap, teknologi-teknologi mutakhir Huawei yang diadopsi oleh kalangan enterprise pun mampu menghadirkan multiplier effects yang berdampak pada terakselerasinya transformasi digital di kalangan UMKM atau mikro sekalipun.

Laporan GCI bertujuan untuk memberikan masukan dan landasan pertimbangan bagi para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan ekonomi guna membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. Sebanyak 79 negara yang dievaluasi oleh GCI 2020 mewakili 95% dari PDB dunia dan 84% dari populasi global.

Informasi selengkapnya tentang laporan GCI 2020 dapat dilihat di: https://www.huawei.com/minisite/gci/en/

Tentang Huawei

Didirikan pada tahun 1987, Huawei adalah penyedia infrastruktur dan perangkat pintar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global terkemuka. Kami berkomitmen untuk menghadirkan digital ke setiap orang, rumah, dan organisasi untuk dunia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas. Portofolio produk, solusi, dan layanan menyeluruh Huawei yang kompetitif dan aman. Melalui kolaborasi terbuka dengan mitra ekosistem, kami menciptakan nilai yang langgeng bagi pelanggan kami, bekerja untuk memberdayakan masyarakat, memperkaya kehidupan rumah tangga, dan menginspirasi inovasi dalam organisasi dalam segala bentuk dan ukuran.

Di Huawei, inovasi mengutamakan pelanggan. Kami berinvestasi besar-besaran dalam penelitian fundamental, berkonsentrasi pada terobosan teknologi yang memajukan dunia. Kami memiliki hampir 194.000 karyawan, dan kami beroperasi di lebih dari 170 negara dan wilayah, melayani lebih dari tiga miliar orang di seluruh dunia. Huawei adalah perusahaan swasta yang sepenuhnya dimiliki oleh para karyawannya.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved