Jakarta, 19 Agustus 2019 – Pada bulan Juli 2019, jumlah penumpang yang diangkut oleh SIA Group (diukur dalam pendapatan penumpang per kilometer) mengalami peningkatan sebesar 5,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mengikuti pertumbuhan kapasitas (diukur dalam jumlah kursi yang tersedia per kilometer) sebesar 6,0%. Tingkat keterisian penumpang (PLF) mengalami sedikit penurunan sebesar 0,1 poin persentase menjadi 85,8%.

PLF Singapore Airlines mengalami penurunan sebesar 0,3 poin persentase dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 85,9%. Jumlah penumpang yang diangkut meningkat sebesar 7,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, berbanding dengan peningkatan kapasitas sebesar 7,7%. Pertumbuhan lalu lintas penumpang di seluruh wilayah rute, kecuali Asia Barat dan Amerika, mengalami sedikit penurunan dalam pertumbuhan kapasitas, yang memicu adanya penurunan pada PLF. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mempertahankan kinerja RASK (pendapatan per kursi yang tersedia-kilometer) pada beberapa bulan mendatang.

Jumlah penumpang yang diangkut oleh SilkAir mengalami peningkatan sebesar 2,3%, sementara kapasitas mengalami penurunan sebesar 1,7%. Pengalihan beberapa rute penerbangan ke Scoot dan penarikan armada Boeing 737 MAX 8 dari layanan telah mempengaruhi kapasitas SilkAir. PLF mengalami peningkatan sebesar 3,2 poin persentase menjadi 80,0%, dengan peningkatan pada seluruh wilayah rute.

Jumlah penumpang yang diangkut oleh Scoot mengalami peningkatan sebesar 2,0%, mengikuti pertumbuhan kapasitas sebesar 2,9%. PLF mengalami penurunan sebesar 0,8 poin persentase menjadi 86,9%. PLF pada wilayah rute Asia Timur dan Asia Barat mengalami penurunan, dikarenakan permintaan tidak dapat mengimbangi peningkatan kapasitas. PLF mengalami peningkatan pada wilayah lainnya, dikarenakan penangguhan dari rute Honolulu yang tidak berperforma baik. Pada bulan Juli 2019, Scoot telah meluncurkan rute penerbangan baru dari Singapura menuju Fuzhou, yang sebelumnya dilayani oleh SilkAir, dan juga Kota Bahru.

Tingkat keterisian kargo (CLF) mengalami penurunan sebesar 4,2 poin persentase, yang disebabkan oleh penurunan lalu lintas kargo (diukur dalam ton beban kargo per kilometer) sebesar 5,7%, sementara kapasitas meningkat sebesar 1,1%. CLF di seluruh wilayah rute mengalami penurunan, kecuali Asia Barat dan Afrika.