October
18
2021
     14:58

Gobel Wanti-wanti Pemerintah Agar Perhatikan Kredit Mikro

Gobel Wanti-wanti Pemerintah Agar Perhatikan Kredit Mikro
Publisher

Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta agar pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi perhatian lebih pada perkembangan kredit untuk usaha mikro. Menurutnya sejak pandemi Covid-19, outstanding kredit usaha mikro ini terus mengalami penurunan.

“Pembiayaan pada usaha mikro harus mendapat perhatian lebih karena perkembangan sektor ini sangat berdampak pada tingkat kesejahteraan rakyat lapisan bawah dan pada masalah kesenjangan perekonomian rakyat,” katanya, Senin (18/10).

Berdasarkan data Bank Indonesia yang dipublikasi beberapa waktu lalu, meski outstanding kredit pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami pertumbuhan, namun untuk usaha mikro terjadi penurunan yang sangat signifikan. 

Outstanding kredit UMKM menurut BI, sepanjang Juni 2020-2021, secara keseluruhan outstanding UMKM mengalami pertumbuhan 2,68% yaitu dari Rp 1.078 triliun pada Juni 2020 menjadi Rp 1.107 triliun pada Juni 2021.

Namun bila dilihat lebih rinci, pertumbuhan itu hanya terjadi pada outstanding usaha kecil dan menengah yang masing-masing naik 15,90% dan 9,03%. Kredit usaha kecil naik dari Rp 226,865 triliun per Juni 2020 menjadi Rp 280,432 triliun pada Juni 2021, dan periode yang sama outstanding usaha menengah naik dari Rp 455,083 triliun menjadi Rp 496,189 triliun. Sementara itu outstanding kredit usaha mikro turun sebesar 22,94% yaitu dari Rp 286,755 triliun pada Juni 2020 menjadi Rp 390,432 triliun pada Juni 2021,

“Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa pembiayaan untuk usaha mikro anjlok, padahal sebagian besar pelaku usaha di Indonesia adalah usaha mikro. Karena itu, pembiayaan untuk pelaku usaha ini harus menjadi perhatian utama agar mereka juga mendapat peluang dalam proses pemulihan perekonomian nasional,” kata Gobel.

Berdasarkan data OJK, jumlah rekening kredit UMKM mengalami penurunan tajam sejak pandemi Covid-19. Pada Maret 2020, jumlahnya tercatat 16,12 juta rekening, dan sampai Juli 2020 sudah mengalami penurunan sebesar 4,2% menjadi 15,44 juta rekening. Penurunan paling tajam terjadi pada rekening kredit mikro yaitu 6,49% menjadi 12,73 juta.

Hapus  Kredit

Terkait usulan hapus buku write off kredit bermasalah kredit UMKM oleh perbankan kepada OJK, Gobel mengatakan, sangat mendukung terutama pada kredit usaha mikro. Namun ia mengusulkan, yang diperlukan tidak hanya hapus kredit atau write off, tapi hapus tagih terutama pada kredit dengan nominal di bawah Rp 10 juta.

“Terutama dalam kaitannya dengan pemberdayaan usaha mikro, hapus tagih untuk kredit usaha mikro perlu dilakukan, namun tetap dengan syarat agar tidak menjadi moral hazard,” katanya.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved