May
07
2017
     12:16

Garuda Indonesia Tunjuk Iwan Joeniarto Pimpin GMF Aeroasia

Garuda Indonesia Tunjuk Iwan Joeniarto Pimpin GMF Aeroasia

Cengkareng, 5 Mei 2017* – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - maskapai flag carrier Indonesia -menunjuk Iwan Joeniarto sebagai Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) yang baru menggantikan Juliandra Nurtjahjo yang mendapatkan penugasan sebagai  Direktur Utama Citilink Indonesia pada Maret 2017.

Acara pelatikan Iwan Joeniarto diikuti dengan pelantikan dewan komisaris dan direksi GMF yang dipimpin langsung Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury di Hangar 4 GMF Cengkareng, Jumat (5/5).

Iwan Joeniarto sebelumnya menjabat Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia sekaligus komisaris utama GMF. Iwan yang merupakan pejabat karir Garuda Indonesia dan GMF ini juga pernah memegang posisi Direktur Line Operation, VP Base Maintenance dan GM Base Maintenance Planning & Control di GMF.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury dalam sambutannya mengatakan, GMF memegang peranan penting di lingkungan Garuda Indonesia Group khususnya dalam mendukung operasional Garuda.  Peningkatkan kualitas pelayanan GMF terhadap Garuda Indonesia Group dan juga seluruh customer GMF baik dari dalam maupun luar negeri menjadi suatu hal yang mutlak harus terus ditingkatkan. “Saya berharap dengan ditunjuknya direktur utama yang baru, GMF dapat terus melanjutkan program-program yang sudah dicanangkan manajemen sebelumnya," kata Pahala.

Lebih jauh Pahala mengatakan bahwa GMF ditargetkan meraih pendapatan sebesar 454 juta dolar AS dengan Nett Profit Margin sebesar 69 juta dolar yang notabene mengalami peningkatan setelah ditahun 2016 lalu menghasilkan 387 juta dolar  dengan Nett Profit Margin sebesar 58 juta dolar. “Tantangan ini merupakan perhatian pengurus perusahaan kepada perkembangan bisnis GMF yang cukup signifikan. Apalagi GMF juga ditargetkan pada kuartal tiga tahun ini bisa melakukan IPO,"  katanya.

Penunjukan jajaran pimpinan dan pengawas GMF tersebut didasari hasil keputusan pemegang saham diluar RUPS GMF pada tanggal 2 Mei 2017 lalu.

Adapun susunan Direksi dan Komisaris GMF adalah sebagai berikut :

*Direksi GMF :*
Direktur Utama : Iwan Joeniarto
Direktur Human Capital & Corporate Affairs : Harkandri M. Dahler
Direktur Base Operation : I Wayan Susena
Direktur Keuangan : Insan Nur Cahyo
Direktur Line Operation : Tazar Marta Kurniawan

*Dewan Komisaris GMF :*
Komisaris Utama : Helmi Imam Satriyono
Komisaris : Puji Nur Handayani
Komisaris : Moh. Alwi

Pada kuartal ketiga tahun 2017 ini, GMF juga menargetkan melepas saham perdananya kepada publik. Diperkuat izin prinsip untuk ‘Go Public’ dari pemegang saham, GMF terus melanjutkan proses persiapan menuju Initial Public Offering (IPO).

Pahala mengatakan bahwa green light untuk IPO ini harus bisa dieksekusi dengan baik. Susunan komisaris dan direksi yang ada saat ini diharapkan bisa mengawal proses IPO dengan baik.

Sementara itu, Direktur Utama GMF yang baru, Iwan Joeniarto mengatakan, penunjukkannya  sebagai Direktur Utama GMF AeroAsia merupakan suatu kehormatan dan tanggung jawab yang besar sehingga dirinya akan berusaha untuk memberikan yang terbaik. “Ini merupakan amanah besar sekaligus tantangan mengingat posisi GMF saat ini berada di posisi yang cukup matang. Dukungan terhadap Garuda Indonesia Group dan fokus terhadap pengembangan bisnis menjadi hal utama yang akan dilakukan,” kata Iwan.

Iwan menambahkan bahwa saat ini GMF tengah berusaha mencapai visinya menjadi Top 10 MRO in The World di tahun 2020, dengan berbagai strategi yang dilakukan melalui 3 pilar utama yaitu Human Centric, Business Expansion, dan Technology Driven.

Saat ini, GMF telah mendapat Certificate of Approval dari DKPPU (Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara) Kementrian Perhubungan RI, Federal Aviation Administration (FAA – Amerika), European Aviation Safety Agency (EASA – Eropa), Civil Aviation Security Authority (CASA – Australia) serta lebih dari 25 negara lain di dunia. Pada tahun 2016 lalu, GMF mendapat predikat “low risk” MRO dari badan authority Amerika FAA, dan di tahun 2017 meningkat menjadi MRO dengan “Very High Level Quality”. Hal ini menjadi modal GMF untuk terus memberikan pelayanannya bukan hanya di domestik namun juga di kancah internasional.

*Tentang GMF:*
GMF AeroAsia merupakan salah satu industri perawatan pesawat terbang yang terbesar dan terbaik di Indonesia dengan visi ditahun 2020 ; Top Ten MRO in The World. GMF AeroAsia mempunyai lebih dari 4.600 karyawan yang tersebar diseluruh Indonesia dan juga memiliki 5 Outstation di luar negeri. GMF AeroAsia berkomitmen untuk menciptakan lalu lintas udara yang aman dengan memberi solusi perawatan pesawat terbang yang terpadu dan handal. Saat ini, GMF AeroAsia dapat melakukan perawatan pesawat yang mencangkup 8 tipe pesawat, yaitu: Boeing 737 Classic, Boeing 737 New Generation, Boeing 747, Boeing 777, Airbus A320, Airbus A330, Airbus A320Neo, ATR dan Bombardier CRJ.

Komitmen tersebut dibuktikan dari beragam jasa perawatan pesawat yang ditawarkan oleh GMF AeroAsia seperti; Base Maintenance, Line Maintenance, Component Services, Engine Maintenance, Training Center dan Cabin Maintenance.

Jasa tersebut telah GMF berikan ke puluhan/ratusan pelanggan GMF  yang tersebar di 60 negara. Dari Indonesia sendiri, Garuda Indonesia, Citilink dan Sriwijaya Air merupakan pelanggan setia dari GMF AeroAsia. Beberapa maskapai ternama dari luar negeri juga telah mempercayai GMF untuk merawat dan memperbaiki pesawat-pesawat mereka.

Proses perawatan dilakukan di area berikat (bonded area) GMF AeroAsia yang berlokasi di area Soekarno-Hatta International Airport. Area yang berukuran 972,123m2 dilengkapi dengan Hangar 1, Hangar 2, Hangar 3, Hangar 4, Component Workshop dan Engine shop & Engine Test Cell.

*Tentang Garuda Indonesia :*
Garuda Indonesia – maskapai flag carrier Indonesia – saat ini melayani 77 destinasi di seluruh dunia dan berbagai lokasi eksotis di Indonesia. Dengan jumlah penerbangan mencapai 600 penerbangan per hari, Garuda Indonesia memberikan pelayanan terbaik melalui konsep “Garuda Indonesia Experience” yang mengedepankan keramahtamahan dan kekayaan budaya Indonesia.
Melalui program transformasi yang berkelanjutan khususnya program pengembangan armada, sampai dengan akhir tahun 2016 Garuda Indonesia mengoperasikan sebanyak 197 pesawat (termasuk anak usaha Citilink) dengan rata-rata usia di bawah 5 tahun.

Beberapa pengakuan atas keberhasilan program transformasi Garuda Indonesia” di antaranya adalah pencapaian sebagai “Maskapai Bintang Lima/5-Star Airline”, “The World’s Best Cabin Crew selama tiga tahun berturut-turut, yaitu tahun 2014, 2015, dan 2016”, serta “World’s Best Economy Class 2013” dari lembaga pemeringkat penerbangan independen berbasis di London, SkyTrax. Selain itu pada tahun 2016 lalu, Garuda Indonesia juga dinobatkan sebagai “The Most Loved Airline”.

Garuda Indonesia merupakan anggota SkyTeam, sebuah aliansi maskapai global yang beranggotakan 20 anggota maskapai yang menawarkan jaringan global dengan lebih dari 17.300 penerbangan setiap harinya ke 1062 destinasi di 177 negara.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved