July
29
2019
     11:23

Garuda Indonesia Dukung Pengembangan Potensi Atlet Squash DKI Jakarta

Garuda Indonesia Dukung Pengembangan Potensi Atlet Squash DKI Jakarta

Cengkareng, 27 Juli 2019 - Maskapai nasional Garuda Indonesia senantiasa berkomitmen untuk mendukung potensi anak bangsa dalam mencapai prestasi terbaik di bidang olahraga nasional. Kali ini, Garuda Indonesia menginisiakan dukungannya untuk para atlet squash DKI Jakarta yang dilakukan melalui pemberian bantuan dana kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Squash Indonesia (PSI) DKI Jakarta di GOR Squash Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan dalam mendukung pengembangan atlet-atlet muda berprestasi.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara dalam kesempatannya mengungkapkan, "Melalui dukungan Garuda Indonesia ini diharapkan squash DKI Jakarta dapat senantiasi berpretasi dengan terus menghasilkan bibit-bibit baru melalui pengembangan dan fasilitas penunjang bagi para atlet yang berkualitas terbaik untuk dapat memaksimalkan potensinya"

"Dukungan Garuda Indonesia ini kami harapkan dapat mendukung upaya pengembangan potensi atlet muda squash berprestasi untuk dapat terus berkembang dan nantinya mampu bersaing di kancah global". kata Ari.

Sejalan dengan Garuda Indonesia, Ketua Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) DKI Jakarta, Amalia Chrisna Damayanti turut mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dan perhatian dari Garuda Indonesia, "Kami sangat bersyukur maskapai Garuda Indonesia mau memberi perhatian terhadap perkembangan olahraga squash di Jakarta”.

Pengprov PSI DKI kini tengah membuat berbagai program untuk memajukan olahraga squash agar dapat kembali ke masa jaya di era awal tahun 2000an yaitu momen ketika cabang olahraga squash berhasil menjadi juara nasional.

Namun bahwa saat ini olahraga squash terkendala dua masalah utama terkait pengembangan olahraga squash di Jakarta.

“Pertama, fasilitas olahraga squash terlalu sedikit untuk menampung animo masyarakat. Padahal terdapat begitu banyak anak-anak ingin berlatih squash. Saat ini anak-anak tersebut hanya menggunakan dua lapangan squash di GOR Rawamangun, sehingga pelatih harus mengatur jadwal dengan ketat agar tak terjadi penumpukan saat latihan”.

“Kedua, kompetisi squash di Jakarta sangat sedikit, sehingga atlet pemula kesulitan berkembang dan memperoleh jam terbang”.

“Akibat dari dua masalah tersebut iklim olahraga squash di Jakarta menjadi kurang baik, dan sekarang kami sedang memperbaiki masalah-masalah tersebut," jelas Amalia.

Amalia menambahkan, “Pada dasarnya olahraga merupakan ekosistem yang baik sebagai tempat bertumbuhnya anak bangsa. Oleh karena itu, anak-anak penyuka squash juga harus memperoleh fasilitas dan kesempatan yang sama seperti cabang olahraga lainnya”.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved