March
19
2019
     11:44

Era Baru Pelabuhan, IPC Menuju Trade Facilitator

Era Baru Pelabuhan, IPC Menuju Trade Facilitator

Melalui Organic Growth Strategy, IPC akan terus kembangkan kapasitas internal, bagaimana produktivitas bisa lebih tinggi, layanan bisa lebih cepat, ongkos/biaya-biaya bisa lebih kompetitif. Tujuannya adalah agar pelayanan pelabuhan bisa lebih cepat, lebih mudah dan lebih murah. Ini dalam rangka mendukung program pemerintah menurunkan biaya logistik. Sementara Non Organic Growth merupakan keinginan IPC untuk mengambil alih pengelolaan pelabuhan UPT sehingga IPC bisa lebih bertumbuh dan pelabuhan-pelabuhan itu bisa lebih optimal pengelolaannya.

Fokus kedua di tahun ini adalah National Connectivity, IPC akan terus membangun proyek-proyek strategis. IPC akan bangun pelabuhan untuk peti kemas, non peti kemas, curah cair, curah kering dan sebagainya yang akan dilengkapi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ini adalah dalam rangka meningkatkan konektivitas antar pulau di Indonesia dari Barat sampai Timur.

Fokus ketiga di era Sustainablity ini, IPC ingin menjalankan Global Expansion. Melalui strategi ini IPC memulai mengembangkan sayap dengan menjajaki potensi kerja sama, IPC menjadi operator pelabuhan di negara-negara lain seperti Philipina, Vietnam, Bangladesh dan sebagainya yang rencananya akan dilakukan melalui anak-anak perusahaan IPC.

Pada kesempatan ini, Dirut IPC juga memaparkan bahwa sepanjang tahun 2018, IPC telah melayani direct call ke 4 benua, yakni Inter Asia, Amerika, Eropa, dan Australia. Direct call telah berkontribusi dalam penghematan biaya logistik sebesar 40% lebih murah dari transhipment via Singapura. Selain itu, layanan ini juga menghemat waktu pengiriman barang dari 31 hari menjadi 21 hari.

“Maritim adalah masa depan Indonesia dan masa depan harus dirancang. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan 3 aspek kunci mengembangkan dan mengeksplore potensi maritim yang disebut dengan Trilogy Maritime (Integrated Port Network). Pertama, pengembangan pelabuhan di berbagai daerah di Indonesia untuk membuka konektivitas agar memiliki standar dan kualitas pelayanan. Kedua, pengembangan transportasi pelayaran yang selama ini didominasi oleh kapal-kapal asing. Terakhir, pengembangan area industri yang linked dengan pelabuhan. Apabila tiga hal ini bisa dilaksanakan dan semua Policy Maker sepakat dengan ini, Indonesia akan menjadi negara maritim besar didunia,“ tutup Dirut IPC.

 

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved