May
17
2021
     18:02

EIGER Meluncurkan Carrier Ramah Lingkungan

EIGER Meluncurkan Carrier Ramah Lingkungan

Bandung - Bumi sedang tidak baik-baik saja. Sampah plastik masih menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar, bukan hanya di Indonesia namun juga di dunia. Kajian yang disusun oleh Dr Costas Velis dari Universitas Leeds menunjukkan, diperkirakan sebanyak 1,3 miliar ton sampah plastik akan mencemari daratan dan lautan dunia pada tahun 2040 mendatang. Tidak heran, berdasarkan data dari Our World in Data, produksi tahunan plastik di dunia meningkat hampir 200 kali lipat sejak tahun 1950.

Survey Indonesia National Plastic Action Partnership tahun 2017 menunjukkan, Indonesia memproduksi kurang lebih 6,8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya. Dengan besarnya angka sampah plastik yang diproduksi, hanya 10% yang sudah masuk ke proses recycle.

Yang lebih mengkhawatirkan, sampah plastik tidak hanya memenuhi area pemukiman saja. Gunung dan hutan ternyata tidak luput dari ancaman sampah plastik. Contohnya saja, pada bulan Maret 2020 terdapat lebih dari 1 ton sampah plastik yang diturunkan dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.

“Kami temukan banyak sampah plastik khususnya botol air mineral kemasan di banyak jalur pendakian. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan mengingat sejatinya pendakian ditujukan untuk ‘tadabbur alam’ atau mendekatkan diri kepada Tuhan dengan belajar dari keindahan alam,” ujar Galih Donikara, EIGER Adventure Service Team (EAST) Manager.

Hal-hal tersebut merupakan beberapa dari sekian banyak alasan yang memperkuat keyakinan EIGER Adventure untuk berinovasi, mengembangkan produk-produk yang lebih ramah lingkungan.

Baru-baru ini EIGER meluncurkan carrier atau tas gunung berkonsep keberlanjutan (sustainability), ECOSAVIOR 45L. Bagian inti dari carrier ini, seperti material kain dan aksesoris buckle dibuat dari setidaknya 50 botol plastik PET 500ml yang diolah dan didaur ulang (polyester daur ulang Reboyarn).

Keunggulan lain dari carrier ini adalah penggunaan “Ergocomfort Eco Natural Flexibility” sebagai adjustable backsystem yang menggunakan bambu sebagai bahan dasar frame.

“Backsystem Ecosavior dirancang menggunakan frame bambu sebagai material alam pengganti alumunium, fiber, atau kawat baja yang biasa digunakan sebagai frame untuk carrier. Frame bambu ini sudah dirancang sesuai kurva tulang punggung dan memiliki fungsi untuk memperkokoh konstruksi tas sehingga tetap stabil saat digunakan,” ujar Oki Lutfi, EIGER Product Designer.

Oki menambahkan, penggunaan frame bambu sudah melalui berbagai tahapan dan pengujian. Misalnya, teknik yang digunakan adalah dengan menggabungkan tiga lapis bambu yang dibentuk dengan cetakan, lalu dikeringkan dan dilaminasi. Berbagai tahapan termasuk uji kekuatan bambu dilakukan untuk memastikan frame bambu dapat menopang beban sekaligus memiliki daya tahan terhadap iklim dan cuaca.

“Dalam pembuatan frame bambu, kami bekerjasama dengan para pengrajin bambu di area Temanggung, Jawa Tengah. Harapannya, langkah kecil yang kami lakukan dapat membantu para pengrajin bambu di sana,” tambah Oki.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved