May
24
2021
     16:55

Dukung Gerakan Ayo Cegah Stunting, Sasa Gandeng Rotary Gelar Pelatihan Konselor untuk Kader Posyandu di Minahasa Selatan

Dukung Gerakan Ayo Cegah Stunting, Sasa Gandeng Rotary Gelar Pelatihan Konselor untuk Kader Posyandu di Minahasa Selatan
Publisher

Jakarta – Stunting merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak akibat kurangnya azupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan anak memiliki perawakan pendek dengan risiko kerusakan sel otak yang tinggi.

Menurut jurnal yang diterbitkan oleh WHO di tahun 2019, Indonesia sendiri menduduki urutan ke-4 dengan angka stunting tertinggi di dunia. Menanggapi hal tersebut, PT Sasa Inti bersama Rotary Indonesia dengan Gerakan Ayo Cegah Stuntingnya bertekad untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahayanya kekurangan gizi pada anak.

“Kami berharap dengan adanya Gerakan Ayo Cegah Stunting ini, masyarakat Indonesia dapat lebih memahami dan mampu mendeteksi secara dini perkembangan gizi anaknya masing-masing serta menerapkan perilaku hidup bersih sehat dengan gizi seimbang” ujar District Governor D3410 Roziana Wiguna saat menjelaskan tujuan awal dari Gerakan Ayo Cegah Stunting ini.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Tahun 2019 sebanyak 6,3 juta balita dari populasi 23 juta atau 27,7 persen balita di Indonesia mengalami gizi kurang dan gizi buruk hingga terindikasi stunting. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh kekurangan akses pangan bergizi, ketidaktahuan mengenai gizi, hingga kurangnya akses air bersih, sanitasi, dan perilaku hidup bersih sehat.

Asupan gizi seimbang berperan penting dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Seperti penjelasan Prof. Dr. Anna Alihsyahbana, pendiri F2H serta pakar stunting kenamaan di Indonesia, “Rotary bersama PT Sasa Inti turut mendukung program pemerintah untuk mencegah stunting.

Gerakan Ayo Cegah Stunting menerapkan edukasi bottom-up, yaitu dimulai dari keluarga, merupakan tahap dasar yang dapat mendukung upaya keluarga dalam memastikan anak mendapatkan nutrisi yang seimbang. Intervensi gizi seimbang sangat penting pada saat 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu dimulai saat ibu hamil sampai anak berusia 2 tahun.”

Pelatihan ini merupakan bentuk komitmen Sasa Inti untuk mendukung pemerintah menciptakan Indonesia sehat yang sejalan dengan misi Sasa yaitu “menciptakan kebahagiaan melalui makanan yang mudah disajikan, lezat dan sehat,” demikian dijelaskan oleh Rida Atmiyanti, Head of Stakeholder Relation PT Sasa Inti.

Gerakan “Ayo Cegah Stunting” salah satunya dilakukan dengan memberikan pengetahuan akan pencegahan stunting, dasar-dasar konseling dan penggunaan alat peraga ACS berupa kalender gizi dan mistar pengukur tinggi badan sebagai indikasi angka stunting, kepada para konselor yang berlokasi di desa Radey, Molinow, Tawaang Barat, Tawaang Timur, Tawaang Induk, Tenga, Pakuweru, staff Puskesmas, dan staff Dinkes Kabupaten Minsel.

Pelatihan yang diadakan selama dua hari tersebut meliputi pelatihan teori dan praktik dengan menghadirkan pelatih dari tenaga ahli medis dan psikolog sebagai pelatih. Para konselor ini dilatih supaya mereka dapat menduplikasikan ilmu yang di dapat dari Team F2H (Frontiers for Health) kepada kader- kader posyandu di daerah mereka masing-masing.

Puncak acara pelatihan adalah serah terima alat peraga ACS dari PT Sasa Inti yang diwakili oleh Rida Atmiyanti selaku Head of Stakeholder Relation dan Rotary Club yang diwakili oleh dr. Lies kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan dr. Erwin Schouten.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved