February
14
2017
     10:33

Di Merauke, Mentan Panen dan Ekspor Perdana Beras Varietas Inpari 33 ke Papua Nugini

Di Merauke, Mentan Panen dan Ekspor Perdana Beras Varietas Inpari 33 ke Papua Nugini

Terkait ekspor beras, Amran menjelaskan ekspor beras ini merupakan upaya dalam rangka mensejahterakan petani guna merealisasikan nafas Nawacita yakni membangun dari pinggiran. 

 

"Dulu beras untuk kebutuhan di Papua diambil dari provinsi lain sehingga biaya beras mahal karena biaya angkutan ditanggung masyarakat. Dampaknya terjadi inflasi dan kemiskinan meningkat. Tapi sekarang mampu produksi sendiri," jelasnya.

 

Harga beras yang diekspor yakni Rp 10.000/kg. Harga ini separuh harga beras impor dari Filiphina, Thailand dan Vietnam. 

 

"Mimpi kita dulu sudah jadi kenyataan yaitu ekspor beras ke negara tetangga, Papua Nugini. Kita sudah pecahkan telor. Kemudian luas lahan sawah kita tambah terus. Yang terpenting kita sudah memenuhi kebutuhan dalam negeri selebihnya diekspor," tegas Amran.

 

Gubernur Papua, Lukas Enembe menyampaikan bangga atas adanya pelepasan ekspor beras tersebut. Untuk itu, pemerintah Provinsi Papua akan terus berupaya untuk menjamin jalannya ekspor beras dilakukan setiap tahun. 

 

"Sebab, sudah berpuluhan tahun Papua mimpikan Merauke agar dapat menjadi lumbung langan nasional," ujarnya.

 

Menurutnya, pencapaian ini atas bantuan dan dukungan penuh dari Kementerian Pertanian selama ini yang telah memberikan bantuan mekanisasi pertanian, teknologi berupa benih dan sistem tanam dan bersama TNI telah membuka lahan sawah baru. Lahan sawah baru yang akan dicetak di tahun 2017 yakni 3.000 ha.

 

"Kami bangga dapat bantuan mekanisasi  dan tekonolohi di Merauke. Beberapa tahun lalu TNI sudah bukan lahan baru, sehingga semakin banyak lahan sawah petani tidak banyak menganggur dan menjadi petani modern. Gairah patani pun meningkat," ungkapnya.

 

Bupati Merauke, Fredrikus Gebze menambahkan pembangunan pertanian di Merauke saat ini cukup maju. Yakni melalui pertanian di Merauke, Indonesia mampu mengekspor beras ke Papua Nugini. 

 

Selain itu, kemajuan infrastruktur dasar pertanian yakni telah banyak dibangun jalan usaha tani sehingga petani dapat mengangkut hasil panen. Perlu diketahui, selama 30 tahun petani penjemur padi di pinggir jalan tetapi kini sudah memiliki penjemuran dan mesin pengering. 

 

"hasilnya, petani kami hari ini derajatnya terhormat karena telah menggunakan alat dan teknologi pertanian yang canggih sehingga petani saat ini telah menjadi ahli petani," tutur Frederikus.

 

Perlu diketahui, luas lahan sawah dan lahan kering di Merauke sebanyak 64 ribu ha. Lahan ini sudah dilakukan penanaman padi. Produksi beras di Merauke 110 ribu ton/tahun sementara kebutuhan hanya 25 ribu ton/ha. 

 

"Artinya produksi beras di Merauke Surplus. Sehingga beras dari Merauke selama ini rutin memasok kebutuhan di beberapa kabupaten wilayah Papua seperti Kabupaten iMapi, Bovebdigul, Mimika, Asmat dan Jaya Pura," ungkap Fredrikus.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved