June
21
2021
     13:03

BSI dan UGM Perkuat Literasi Keuangan Syariah

BSI dan UGM Perkuat Literasi Keuangan Syariah

Jakarta, 20 Juni 2021 –   PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi untuk memperkuat literasi keuangan syariah. Salah satunya dengan menggelar webinar untuk mahasiswa, akademisi, dan masyarakat luas yang diikuti lebih dari 1000 peserta.

Kegiatan literasi bertajuk "Langkah Terarah Perbankan Syariah" itu didukung oleh KNEKS, Shafiec UNU Yogyakarta, Mardliyah Islamic Center UGM serta Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM dan dilakukan pada Sabtu, 19 Juni 2021.

Adapun narasumber yang hadir pada webinar tersebut antara lain Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono, Wakil Direktur Utama 2 Bank Syariah Indonesia Abdullah Firman Wibowo, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Eko Suwardi, Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat dan Dosen Fakultas Hukum UGM Khotibul Umam.

Menurut Wakil Direktur Utama 2 BSI Abdullah Firman Wibowo, populasi Indonesia saat ini mayoritas adalah kaum milenial yang dekat dengan digital. Untuk itu, sistem keuangan syariah juga akan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menjangkau dan memudahkan kaum milenial.

"Kami optimis, segala tantangan yang dihadapi perbankan syariah di Indonesia, dapat diatasi melalui kolaborasi dengan para pakar, memanfaatkan teknologi dan berbagai langkah yang terarah sehingga kedepan, perbankan syariah mampu menempati papan atas di percaturan perbankan di Indonesia," kata Firman Wibowo.

Melalui langkah itu, lanjut Firman, Indonesia juga diharapkan dapat menjadi rujukan perbankan syariah di dunia dengan keunggulan jumlah penduduk muslim terbesar.

“Semoga acara ini dapat memberikan informasi bagaimana prospek perbankan syariah di Indonesia, tantangan yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya sehingga perbankan syariah dapat tumbuh dengan baik memenuhi harapan yang besar dari masyarakat muslim dan masyarakat secara umum”, Ujar Rektor UGM Panut Mulyono dalam sambutannya.

Universitas Gadjah Mada mendukung penuh terhadap upaya edukasi dan sosialisasi keuangan syariah yang saat muncul dan tumbuh dengan sangat baik. Terlihat dengan munculnya program studi, pusat studi dan komunitas forum diskusi yang terkait dengan keuangan syariah. Mardliyah Islamic Center UGM saat ini memiliki kepedulian terhadap bisnis, keuangan dan enterprenuer yang berasaskan syariah dengan bekerja sama dan berkolaborasi dengan lembaga-lembaga di luar UGM seperti BSI, OJK dan KNEKS.

Harapannya BSI dapat menjadi role model kemudian bisa memberikan pengayoman kepada bank-bank kecil terutama di daerah seperti BPD Syariah, BPRS. Selain itu, dalam menjalankan perbankan sayariah saat ini perlu mengembangkan teknologi yang berhubungan dengan big data, algoritma dan artificial intelegence dalam menjadi bank syariah yang mampu memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat.

Beberapa hal yang menjadi kesimpulan dalam materi yang disampaikan narasumber adalah pertama, penyatuan kepemilikan bank syariah merupakan salah satu alternatif menjalankan amanah undang-undang.  Kedua, bahwa pengalaman merger tiga bank syariah ternyata mampu menggabungkan potensi terbaik masing-masing bank syariah sehingga menjadi kekuatan yang luar biasa. Ketiga, merger bank syariah merupakan sebuah langkah untuk menjadikan bank syariah yang efisiensi berdaya saing dan sustainable.

Literasi keuangan syariah diharapkan dapat terus meningkat sehingga berdampak pada transaksi keuangan syariah yang lebih masif.

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per  Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun. Selain itu  laba terkonsolidasi Bank Syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400  jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved