December
11
2020
     08:13

BNI Syariah Gelar Public Lecture Virtual dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

BNI Syariah Gelar Public Lecture Virtual dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Jakarta, 10 Desember 2020. BNI Syariah menggelar public lecture dengan format webinar bekerjasama dengan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (Kafegama), Rabu (9/12). Tema Kafegama Webinar Series ini adalah percepatan pengembangan perbankan syariah.

Hadir pada webinar ini Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo; Ketua Umum Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (Kafegama), Perry Warjiyo; Sekretaris Umum Kafegama, Friderica Widyasari Dewi; Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo; dan lebih dari 600 peserta yaitu masyarakat dan akademisi.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan perbankan syariah merupakan salah satu energi baru ekonomi Indonesia. “Perbankan syariah berkomitmen menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat,” kata Firman.

Perbankan syariah mempunyai kinerja yang lebih solid dan stabil di tengah kondisi pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan karena operasional bank syariah didasarkan pada fiqh dan dengan akad yang sesuai dengan landasan hukum islam.  Selain itu, bank syariah juga terproteksi dari negatif spread disebabkan karena adanya natural hedging dan efisiensi dari sisi biaya dana dan yield pembiayaan yang optimal.

Terkait strategi akselerasi perbankan syariah, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu inovasi digital dan kolaborasi. Hal ini karena kedepan mesin pertumbuhan tidak hanya berasal dari business driven tapi juga dari digital. Saat ini, menurut Abdullah Firman generasi milenial mendominasi jumlah populasi di Indonesia, sehingga dalam rangka meningkatkan kinerja dibutuhkan pengembangan digital banking untuk menyasar generasi milenial sebagai potential market perbankan syariah.

Sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah tidak hanya fokus untuk menggarap commercial finance tetapi juga social finance. Optimalisasi pembayaran zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF) menggunakan metode digital merupakan salah satu strategi BNI Syariah untuk memberikan kemudahan sekaligus manfaat dan kebaikan bagi masyarakat.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan perbankan syariah pada 2019 mencatat pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan konvensional. “Dalam lima tahun terakhir, pembiayaan dan dana perbankan syariah Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 12-14% per tahun,” kata Kartika.

Menurut Kartika, untuk mendukung pertumbuhan keuangan syariah, terdapat 6 bidang yang dapat diatur pemerintah yaitu peningkatan pengawasan regulasi, menyeimbangkan perlakuan pajak, memperkuat framework kepailitan, mempromosikan standarisasi, memastikan kecukupan likuiditas, dan membangun praktik manajemen risiko yang baik.

Menurut Ketua Umum Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (Kafegama), Perry Warjiyo, webinar ini merupakan komitmen untuk meningkatkan literasi perbankan syariah secara akademik ke masyarakat. “Diharapkan seri kedua webinar ini bisa menjawab tantangan terkait perbankan syariah di Indonesia,” kata Perry Warjiyo.

Berdasarkan riset dari State of the Global Islamic Economy Report tahun 2019, industri halal menyimpan potensi besar yaitu sebesar US$ 2,2 triliun. Potensi industri halal ini terdiri dari halal food, fashion, media, tourism, pharmacy, cosmetics dan umrah. Dengan dukungan Pemerintah dan regulator, industri perbankan syariah kedepannya diharapkan tumbuh secara eksponensial, sehingga meningkatkan perekonomian Indonesia.

Abdullah Firman Wibowo juga menyampaikan kebanggaannya atas kerjasama BNI Syariah dengan UGM. Beberapa kerjasama bisnis yang telah dilakukan adalah terkait kebutuhan jasa produk dan layanan Hasanah di antaranya Tabungan Haji dan Umroh, BNI iB Griya Hasanah, serta Griya Swakarya. Selain itu, BNI Syariah juga telah menerbitkan Kartu Pembiayaan BNI iB Hasanah Card bekerja sama dengan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada-Magister Manajemen (KAFEGAMA-MM).

Tentang BNI Syariah

BNI Syariah bermula sebagai Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000. Pada 19 Juni 2010 status BNI Syariah meningkat menjadi Bank Umum Syariah (BUS).Komposisi kepemilikan saham BNI Syariah adalah 99,94% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan sisanya dimiliki oleh PT BNI Life.

BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk diantaranya layanan lebih dari 16.000 ATM BNI, ditambah ribuan jaringan ATM Bersama, ATM Link Himbara serta ATM berlogo Maestro dan Cirrus di seluruh dunia, fasilitas 24 jam BNI Call (021-1500046), SMS Banking, dan BNI Internet Banking. Saat ini BNI Syariah telah didukung oleh jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia yaitu lebih dari 375 outlet syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung oleh lebih dari 1.746 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah. ***

Tentang Hasanah

Hasanah merupakan corporate campaign BNI Syariah yang memiliki makna “segala kebaikan” bagi diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan Negara baik di dunia maupun di akhirat (QS. Al Baqarah 201). Hasanah merupakan sebuah nilai yang disarikan dari Al – Quran dan menjadi identitas BNI Syariah dalam menebarkan kebaikan melalui insan hasanah dan produk / layanannya.

Cita – cita mulia yang ingin disampaikan melalui nilai Hasanah adalah kehadiran BNI Syariah dapat membawa kebaikan bagi seluruh pihak serta menjadi Rahmatan Lil’ Alamin. Hasanah didasari oleh Maqoshid Syariah yang berarti tujuan dari ditetapkannya syariah (hukum agama) yaitu untuk melindungi keyakinan, keberlangsungan hidup, dan hak asasi manusia terdiri dari lima hal yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta.

Tentang Hasanah Banking Partner

BNI Syariah sebagai mitra bisnis yang memberikan layanan terbaik sesuai dengan prinsip syariah. Sehingga bisnis yang dijalankan tidak hanya berorientasi terhadap keuntungan semata tetapi juga memperhatikan faktor keberkahan dengan nilai kebaikan. BNI Syariah berkomitmen untuk menjadi partner pada setiap tahapan kehidupan.

Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Ah.Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H.*

Dewan Komisaris: Komisaris utama: Fero Poerbonegoro; Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris Independen: Max Niode;  Komaruddin Hidayat**

Direksi: Direktur Utama: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Bisnis: Dhias Widhiyati; Direktur Kepatuhan dan Risiko: Tribuana Tunggadewi; Direktur Keuangan dan Operasional: Wahyu Avianto; SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan: Iwan Abdi.

*) belum  efektif, masih proses persetujuan OJK

**) belum efektif, masih dalam proses fit & proper test

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved