October
23
2020
     12:35

BNI Syariah Berpartisipasi dalam Peringatan Hari Santri 2020

BNI Syariah Berpartisipasi dalam Peringatan Hari Santri 2020

Pesantren Al-Ittifaq, Bandung yaitu penyerahan sumbangan dana pembangunan kandang sapi kepada Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq. Dalam acara ini, BNI Syariah juga menyerahkan hadiah tabungan BNI iB Hasanah untuk 50 pengajar; pembiayaan BNI KUR iB Hasanah untuk Petani Binaan; kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card untuk pengurus pondok pesantren; dan Hadiah Tabungan BNI SimPel iB Hasanah untuk 500 santri.

Kegiatan hari santri di empat pondok pesantren tersebut diharapkan dapat menjadi percontohan dalam hal ketahanan pangan berbasis pondok pesantren dan komunitas.

Diluar empat pesantren ini, BNI Syariah melakukan penandatanganan nota kesepahaman / memorandum of understanding (MoU) dengan pesantren Daarut Tauhiid terkait Hari Satri. Acara Penandatanganan MoU antara BNI Syariah dan Yayasan Daarut Tauhiid ini dilaksanakan di Kantor BNI Syariah Cabang Bandung di Jalan Asia Afrika No. 174, Bandung.

Ruang lingkup kerjasama yang saat ini disepakati meliputi penyaluran pembiayaan KUR kepada pengusaha UMKM binaan Yayasan Daarut Tauhiid; BNI Syariah sebagai Guest Teacher (Guru Tamu) untuk Literasi Perbankan Syariah di sekolah-sekolah dibawah yayasan Daarut Tauhiid; dan pembiayaan rumah bagi Santri Karya atau Pegawai Yayasan Daarut Tauhiid.

Pesantren memiliki peran strategis dalam mengatasi permasalahan masyarakat. Di tengah pandemi COVID-19, pesantren harus menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.

Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin mengatakan pesantren memiliki posisi strategis yakni sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, sekaligus lembaga pemberdayaan masyarakat. “Dalam melaksanakan fungsi pemberdayaan masyarakat, pesantren harus berorientasi pada peningkatan kesejahteraan pesantren dan masyarakat sekitar,” kata Ma’ruf Amin.

Turut memberikan sambutan dalam acara tersebut Gubernur Bank Indonesia, Pery Warjiyo; Menteri Keuangan RI serta Sekretariat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sri Mulyani Indrawati; dan Menteri Agama RI, Fachrul Razi.

Program Akselerasi Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren dan Komunitas diharapkan dapat mendorong kebangkitan UMKM dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Saat ini terdapat 64 juta usaha di Indonesia, dimana sebanyak 97 persen adalah usaha mikro yang menyerap 107,2 juta orang (Data Kementerian KUKM, 2017). Pesantren dapat menjadi sentra ekonomi kerakyatan, mendorong pengembangan industri halal serta ekonomi dan keuangan sehingga harapan Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia segera terwujud.

Terdapat beberapa program utama Akselerasi Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren dan Komunitas ini, yaitu pengembangan lembaga keuangan syariah pesantren, pengembangan kewirausahaan santri (santripreneur), dan pengembangan sektor riil dan industri halal.

Penguatan kewirausahaan santri (santripreneur) perlu ditingkatkan, dengan membekali santri keterampilan vokasi dan kewirausahaan, diharapkan selain menguasai ilmu agama juga menguasai kewirausahaan sehingga saat terjun di masyarakat mandiri dan mampu menggerakkan masyarakat untuk berwirausaha.

Pesantren juga diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan ketahanan pangan. Salah satunya dengan mengembangkan Green Waqf untuk ketahanan pangan berbasis pesantren. Green Waqf adalah program wakaf produktif di sektor pertanian (termasuk peternakan dan perikanan) yang dikelola oleh nazhir yang hasilnya untuk pesantren dan masyarakat miskin sebagai penerima manfaat (maukuf alaih).

Untuk pesantren yang berada di perkotaan, juga dikembangkan Urban Farming Pesantren, adalah program pengembangan pertanian di lingkungan pesantren di perkotaan, yang memiliki lahan terbatas. Urban farming dilaksanakan pesantren bersama masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan pendapatan.

“Pemerintah menyambut baik dan mengapresiasi bebagai inisiasi pengembangan ekonomi kerakyatan dan ekonomi syariah berbasis pesantren dan komunitas. Ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat,”tutur Wakil Presiden RI.

Tentang BNI Syariah

BNI Syariah bermula sebagai Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000. Pada 19 Juni 2010 status BNI Syariah meningkat menjadi Bank Umum Syariah (BUS).Komposisi kepemilikan saham BNI Syariah adalah 99,95% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan sisanya dimiliki oleh PT BNI Life. BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk diantaranya layanan lebih dari 16.000 ATM BNI, ditambah ribuan jaringan ATM Bersama, ATM Link Himbara serta ATM berlogo Maestro dan Cirrus di seluruh dunia, Layanan 24 jam BNI Call (1500046), BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking. Saat ini BNI Syariah telah didukung oleh jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia yaitu lebih dari 380 outlet syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung oleh 1.747 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah.

Tentang Hasanah

Hasanah merupakan corporate campaign BNI Syariah yang memiliki makna “segala kebaikan” bagi diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan Negara baik di dunia maupun di akhirat (QS. Al Baqarah 201). Hasanah merupakan sebuah nilai yang disarikan dari Al – Quran dan menjadi identitas BNI Syariah dalam menyebarkan kebaikan melalui insan hasanah dan produk / layanannya. Cita – cita mulia yang ingin disampaikan melalui nilai Hasanah adalah kehadiran BNI Syariah dapat membawa kebaikan bagi seluruh pihak serta menjadi Rahmatan Lil’ Alamin. Hasanah didasari oleh Maqoshid Syariah yang berarti tujuan dari ditetapkannya syariah (hukum agama) yaitu untuk melindungi keyakinan, keberlangsungan hidup, dan hak asasi manusia terdiri dari lima hal yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta.

Tentang Hasanah Banking Partner

BNI Syariah sebagai mitra bisnis yang memberikan layanan terbaik sesuai dengan prinsip syariah. Sehingga bisnis yang dijalankan tidak hanya berorientasi terhadap keuntungan semata tetapi juga memperhatikan faktor keberkahan dengan nilai kebaikan. BNI Syariah berkomitmen untuk menjadi partner pada setiap tahapan kehidupan.  

Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Ah.Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H.

Dewan Komisaris: Komisaris utama: Fero Poerbonegoro; Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris Independen: Max Niode;  Komaruddin Hidayat

Direksi: Direktur Utama: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Kepatuhan: Tribuana Tunggadewi; Direktur Keuangan & Operasional: Wahyu Avianto; Direktur Bisnis Ritel & Jaringan: Iwan Abdi; Direktur SME & Bisnis Komersial: Babas Bastaman*

*) Belum efektif, menunggu proses fit & proper test OJK

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved