November
04
2021
     10:29

Berorientasi Ekspor, Industri Olahan Rumput Laut Sumbang Devisa USD 96 Juta

Berorientasi Ekspor, Industri Olahan Rumput Laut Sumbang Devisa USD 96 Juta

Putu menambahkan, Kemenperin terus mendorong pengoptimalan penggunaan produk olahan rumput laut dalam negeri bagi para industri penggunanya. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor sekaligus mendukung kebijakan substitusi impor.

“Selanjutnya, meningkatkan hilirisasi komoditas rumput laut melalui diversifikasi produk olahan rumput laut, mendorong kerja sama antara industri pengolahan rumput laut dengan industri pengguna, serta mendorong kerja sama riset dan pengembangan produk olahan rumput laut dengan lembaga riset dalam dan luar negeri,” tandasnya.

Putu optimistis, kebijakan hilirisasi industri rumput laut akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir terutama bagi nelayan budidaya dan petani rumput laut. “Bahkan, industri berbasis agro ini dapat memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional, seperti dari hasil ekspornya,” ucapnya.

Plant Manager PT Hydrocolloid Indonesia, Budhi Sugiharto menyampaikan, pihaknya saat ini fokus untuk memproduksi olahan rumput laut berupa karaginan yang digunakan untuk industri pangan. Tetapi tidak menutup kemungkinan, perusahaan lokal ini akan mengembangkan inovasi dalam rangka menambah diversifikasi produknya guna memenuhi kebutuhan industri lainnya.

“Dengan basis produksi food grade, kami menerapkan standar yang berlaku dengan memiliki berbagai sertifikasi nasional dan internasional, seperti Halal, Kosher, dan FSSC22000. Kami yakin, produk olahan rumput laut asal Indonesia mampu bersaing di kancah global,” tuturnya.

Oleh karena itu, dalam upaya memacu produktivitas industri pengolahan rumput laut, Budhi berharap kepada pemerintah dapat menerbitkan regulasi atau menjalankan kebijakan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif. Misalnya, perlu menjaga ketersediaan bahan baku, kestabilan harga rumput laut, dan adanya integrasi sektor hulu-hilir untuk memperkuat rantai pasoknya.

“Menurut kami, kunci keberlangsungan usaha industri pengolahan rumput laut, salah satunya adalah tata niaga rumput laut yang baik. Kalau dari segi kualitas, rumput laut kita bisa bersaing. Selain itu, kalau dari segi teknologinya, proses ekstraksi karaginan kita sudah menguasai,” ujarnya.

Budhi menyebutkan, perusahaan mendapatkan bahan baku dari sejumlah wilayah di Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. “Kebutuhan rumput laut kami per tahun sekitar 1800-2000 ton, dengan produksi karaginan mencapai 450-500 ton per tahun,” sebutnya.

Saat ini, PT Hydrocolloid Indonesia memulai diversifikasi produk karaginan untuk memenuhi kebutuhan industri pasta gigi. “Ini pangsa pasarnya cukup besar, karena produknya digunakan setiap hari oleh masyarakat,” imbuhnya. Bahkan, produk karaginan yang digunakan industri pasta gigi dapat mendukung substitusi impor.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2025 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved