July
22
2021
     08:30

APBN untuk Prioritas Penanganan Kesehatan dan Perlindungan Kesejahteraan Masyarakat

APBN untuk Prioritas Penanganan Kesehatan dan Perlindungan Kesejahteraan Masyarakat

Dalam perkembangannya, Program PEN untuk tahun 2021 kembali ditingkatkan menjadi Rp744,75 triliun, terutama untuk memberikan tambahan dukungan penanganan kesehatan dan perlindungan sosial di tengah peningkatan kasus Covid-19.

Rincian alokasi anggaran dan pemanfaatan dari Program PEN dalam APBN 2021 meliputi sektor: (i) Kesehatan dengan pagu Rp214,95 triliun, yang dimanfaatkan untuk Testing dan Tracing, biaya perawatan, insentif dan santunan kematian nakes, obat dan APD, bantuan iuran JKN, insentif perpajakan kesehatan, serta  pengadaan vaksin; (ii) Perlindungan Sosial dengan pagu Rp187,84 triliun, dimanfaatkan antara lain untuk program PKH, Kartu Sembako, BST, BLT Desa, Kartu Pra Kerja, dan Bantuan Kuota Internet, serta subsidi listrik; (iii) Dukungan UMKM dan Korporasi dengan pagu Rp161,20 triliun, dimanfaatkan antara lain untuk pemberian Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM), IJP UMKM dan Korporasi, Penempatan Dana pada bank, dan Subdisi Bunga; (iv) Program Prioritas dengan pagu Rp117,94 triliun, digunakan untuk  program Padat Karya K/L, Pariwisata antara lain untuk KSPN, Ecowisata, serta  pelatihan SDM, Ketahanan Pangan antara lain program food estate dan irigasi, ICT antara lain penyediaan infrastruktur TIK serta penyiaran publik, Kawasan Industri antara lain untuk pengembangan kawasan strategis serta program penanaman modal; (v) Insentif Usaha dengan pagu Rp62,83 triliun, antara lain digunakan untuk pemberian insentif PPh 21 DTP, PPh Final UMKM DTP, Pembebasan PPh 22 Impor, Pengurangan Angsuran PPh 25, Pengembalian Pendahuluan PPN, penurunan Tarif PPh Badan manfaat untuk seluruh WP, PPN DTP Properti, dan PPnBM Mobil.

Dalam konferensi pers hari ini, Menteri Keuangan menjelaskan bahwa “Kartu Pra Kerja ini akan difokuskan untuk pekerja yang mengalami PHK. Sedangkan kita sekarang sedang membuat desain untuk memberikan bantuan subsidi upah bagi para pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja atau dirumahkan.

Kita sedang membahas dengan Kemenko Perekonomian dan Kementerian Tenaga Kerja di dalam rangka untuk membantu segmen yaitu kelompok pekerja yang dirumahkan atau jam kerjanya berkurang."

Selanjutnya, untuk memperkuat penanganan pandemi di derah, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya percepatan pelaksanaan Dana Desa dan BLT Desa. Total anggaran untuk BLT Desa adalah Rp28,8 triliun dan telah terealisasi sebesar Rp6,1 triliun atau 21,2 persen, serta memberikan manfaat sebesar Rp300.000 setiap bulan untuk 5,2 juta KPM dari 8 juta KPM sasaran.

Selain itu, Pemerintah Daerah juga menggelontorkan bantuan untuk masyarakat terdampak melalui program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi dengan total alokasi sebesar Rp25,46 triliun dan telah terealisasi sebesar Rp4,7 triliun, terdiri dari penyaluran bantuan sosial, pemberian makanan tambahan dan perlindungan sosial lainnya, pemberdayaan UMKM, serta subsidi pertanian dan pemberdayaan ekonomi lainnya.

Realisasi program PEN hingga 16 Juli 2021 mencapai Rp277,36 triliun atau 37,2 persen pagu sebesar Rp744,75 triliun. Percepatan realisasi program perlindungan sosial sebesar Rp440 triliun pada Triwulan I 2021 terbukti berhasil melindungi konsumsi dasar  masyarakat miskin dan rentan terdampak Covid-19. Tingkat kemiskinan turun menjadi 10,14 persen per Maret 2021 dari 10,19 persen pada September 2020, sementara menurut Bank Dunia, tingkat kemiskinan Indonesia dapat mencapai 11,2 persen pada tahun 2021 tanpa perluasan program perlindungan sosial.

Pelaksanaan APBN Dalam Merespon Dinamika Kasus Covid-19

Di tengah peningkatan kasus Covid-19, Pemerintah berupaya untuk menahan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan, APBN difokuskan untuk peningkatan penanganan sektor kesehatan dan perlindungan sosial yang saat ini dibutuhkan masyarakat. Pemerintah menambah alokasi penanganan sektor kesehatan dan perlindungan sosial, masing-masing menjadi Rp214,95 triliun dan Rp187,84 triliun dengan total penambahan sebesar Rp55,21 triliun.

Penambahan alokasi penanganan sektor kesehatan dan perlindungan sosial tersebut bersumber dari pemanfaatan dana cadangan serta refokusing dan realokasi Belanja K/L. Selain itu, Pemerintah juga berkomitmen untuk menjaga nominal defisit agar tidak melebihi target APBN 2021, seiring optimalisasi pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih (SAL) untuk mendukung efisiensi penerbitan SBN.

Pelaksanaan APBN hingga Semester I tahun 2021 terjaga sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi. Realisasi Pendapatan Negara mencapai Rp886,9 triliun atau tumbuh 9,1 persen (yoy), didukung pertumbuhan semua jenis Pendapatan Negara, antara lain Penerimaan Pajak mencapai Rp557,8 triliun atau tumbuh 4,9 persen (yoy), Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp122,2 triliun atau tumbuh 31,1 persen (yoy), dan PNBP mencapai Rp206,9 triliun, atau 11,4 persen (yoy).

Selanjutnya, belanja negara diakselerasi untuk mendukung pengendalian Covid-19 dan program PEN, terealisasi sebesar Rp1.170,1 triliun atau tumbuh 9,4 persen (yoy), terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp796,3 triliun dan realisasi TKDD sebesar Rp373,9 triliun. Sementara itu, pembiayaan memegang peran penting untuk mendukung akselerasi pelaksanaan PEN, defisit APBN masih terjaga, mencapai Rp283,2 triliun atau 1,72 persen terhadap PDB hingga akhir Semester I, sejalan dengan kebijakan countercyclical yang dilakukan pada semester pertama.

Realisasi pembiayaan anggaran hingga Juni 2021 mencapai Rp419,2 triliun atau 41,7 persen target APBN. Kebutuhan pembiayaan utang melalui penerbitan SBN menurun sebagai dampak dari penurunan nominal defisit, optimalisasi penggunaan SAL, dan penyesuaian utang jatuh tempo.

Seiring kondisi pasar SBN yang membaik, sejak lelang SUN tanggal 27 April dan lelang SBSN tanggal 4 Mei, penerbitan SBN melalui lelang tambahan (Green Shoe Option/GSO) tidak dilakukan. Selanjutnya, kontribusi Bank Indonesia dalam pembelian SBN sesuai SKB I hingga akhir Semester I telah mencapai Rp120,1 triliun, yang terdiri dari SUN SKB I sebesar Rp79,66 triliun dan SBSN SKB I sebesar Rp40,49 triliun. ?

Hasil dari G20 FMCBG Meeting

Telah dilakukan pertemuan antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara Anggota G20 (G20 FMCBG Meeting) pada tanggal 9-10 Juli 2021 dengan hasil sebagai berikut:

1.Outlook perekonomian global menunjukkan perbaikan namun tidak merata antar negara, dan masih dibayangi downside risk, serta dipengaruhi kecepatan vaksinasi maupun penyebaran varian bar Covid-19.
2.Menegaskan kembali untuk mencegah premature withdrawal atas kebijakan yang dilakukan dan melakukan penyesuaian bentuk dukungan kebijakan dengan perkembangan pandemi dan pemulihan ekonomi.
3.Memperkuat kerjasama internasional dalam penanganan pandemi melalui peningkatan akses vaksin yang merata dan terjangkau, peningkatan kapasitas produksi vaksin, dan penguatan sistem kesehatan.
4.Meningkatkan kesiapan global dalam menghadapi pandemi di masa depan.
5.Meneruskan dukungan terhadap negara miskin melalui implementasi Common Framework for Debt Treatment beyond the DSSI dan mendorong peningkatan penyaluran pembiayaan oleh Bank Pembangunan Multilateral.
6.Mendukung penerapan solusi berbasis konsensus.
7.Menyiapkan G20 Roadmap on Sustainale Finance yang akan menjadi panduan global dalam pembiayaan pembangunan berkelanjutan.
8.Membahas potensi kebijakan fiskal melalui carbon pricing dalam mendukung penurunan emisi.
9.Menjaga stabilitas sektor keuangan.?

Pemulihan perekonomian global menghadapi risiko dan ketidakpastian, terutama sejak kemunculan variasi baru virus Corona. Sementara itu, kondisi ekonomi domestik cukup positif di beberapa sektor namun Pemerintah tetap mewaspadai volatilitas akibat lonjakan kasus Covid-19, serta melanjutkan momentum pemulihan ekonomi di tengah upaya meredam penambahan kasus. Pemerintah terus melanjutkan upaya pemulihan ekonomi yang ditopang oleh kerja keras APBN, di mana terjadi tren perbaikan pada semua jenis penerimaan seiring optimalisasi belanja negara bagi kesejahteraan masyarakat secara merata.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved