October
18
2021
     14:46

Ada Potensi Cuan Besar di Minyak Atsiri, Kemenperin Optimalkan Hilirisasi

Ada Potensi Cuan Besar di Minyak Atsiri, Kemenperin Optimalkan Hilirisasi

Oleh karena itu, melalui program edukasi mengenai potensi budidaya bahan baku dan peluang bisnis di sektor IHMA ini, Indonesia akan bisa menumbuhkan lebih banyak produsen olahan minyak atsiri yang andal di kancah global. “Perlu sosialisasi atau kampanye yang masif sehingga produk olahan minyak atsiri bisa menjadi tren gaya hidup di tengah masyarakat seperti produk olahan kopi,” tandasnya.

Vice President of Research & Development Division PT. Indesso Aroma Leo Seno Broto menyampaikan, perusahaan yang berdiri sejak tahun 1968 sebagai pabrik distilasi minyak cengkeh sederhana ini telah menjadi pemimpin pasar di Asia Tenggara dalam industri Flavor & Fragrance (F&F) serta Food and Wellness Solutions.

“Saat ini, kami adalah pemimpin pasar global untuk produk turunan minyak cengkeh, yang menguasai market share 60%. Selain itu, kami telah melayani lebih dari 2.000 pelanggan di Indonesia dan ekspor ke lebih dari 50 negara”, ungkapnya.

Leo menyampaikan, kinerja gemilang tersebut merupakan capaian perusahaan yang berfokus pada strategi bisnis yang konsisten dan berkelanjutan, dalam hal pengolahan sumber daya alam atsiri di Indonesia. “Jadi, kami fokus untuk memanfaatkan dan mengolah sumber daya alam kita yang kaya ini sebagai bahan baku menjadi beragam produk hilir yang bernilai tambah tinggi,” ujarnya.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan nilai tambah, perusahaan fokus terhadap peningkatan inovasi. “Sehingga produk kami berdaya saing tinggi, karena kami fokus pada pemenuhan pasar ekspor. Sebanyak 90% produk kami diekspor, meliputi sekitar 45% pasar Amerika Serikat, sekitar 35% di Eropa, dan sisanya menyebar ke negara-negara lain,” sebutnya.

Leo menambahkan, perusahaan juga fokus terhadap upaya kepedulian lingkungan dan proses yang berkelanjutan. “Kami menginisiasi model bisnis yang tertelusur, transparan, dan adil, menghubungkan petani dengan end-user melalui kontrak mutual jangka panjang. Lebih dari 3.600 petani telah kami bina dengan melibatkan 20 partner dalam hal penyediaan bahan baku dengan mendukung konsep ekonomi sirkular,” tandasnya.

PT. Indesso Aroma telah menjadi pemain ekspor produk industri hilir minyak atsiri berkelas dunia melalui cabang internasional yang beroperasi di Malaysia, Singapura, dan Tanzania (Afrika). Produsen hilir minyak atsiri ini mempunyai tiga pabrik pengolahan, yaitu di Purwokerto (first processing) serta di Cileungsi-Bogor dan Ungaran-Jawa Tengah (Second and further processing).

Perusahaan tersebut juga mempunyai perusahaan joint venture dengan Firmenich Swiss dalam memproduksi produk hilir flavor and fragrance, yang berlokasi di dekat pabrik Cileungsi. Dalam menjalankan operasionalnya, PT. Indesso Aroma mengedepankan mekanisme kemitraan bersama petani rakyat yang menjunjung tinggi aspek sustainability, equality, dan responsible collaboration.

Bahan baku minyak atsiri yang digunakan PT. Indesso Aroma adalah minyak cengkeh, minyak daun cengkeh, minyak gagang cengkeh, dan minyak serai wangi. Sumber atsiri lainnya, yaitu minyak kakao, merica hitam, minyak jeruk purut, minyak sereh dapur, dan minyak jahe. PT. Indesso Aroma juga menjalin kemitraan dengan pekebun atsiri rakyat, yaitu menyerap produksi minyak atsiri (hasil penyulingan bagian tanaman atsiri) dengan kontrak pasokan atau kualitas tertentu termasuk melalukan pembinaan sustainable/traceability agar sesuai dengan standar pasar internasional.

Langkah maju

Pada kesempatan tersebut, Plt. Dirjen Industri Agro menyaksikan berbagai langkah maju pengolahan minyak cengkeh dan minyak serai wangi menjadi aneka produk perasa, perisa, dan wewangian di PT. Indesso Aroma. Pengembangan riset inovasi produk hilir didukung oleh kegiatan R&D yang inovatif, kontinyu, dan berkualitas menyesuaikan dinamika tren konsumen global yang cenderung menghendaki kualitas tinggi, daur hidup yang pendek, namun tetap mengedepankan aspek keberlanjutan, ramah lingkungan, serta tanggung jawab sosial yang tinggi.

Plt Dirjen Industri Agro, Putu Juli Ardika mengapresiasi PT. Indesso Aroma yang telah secara konsisten melakukan upaya riset inovasi pengembangan produk perasa, perisa dan wewangian, dan produknya telah diekspor ke berbagai belahan negara di dunia. “Kemenperin telah memasukkan sektor IHMA sebagai kelompok industri pionir yang dapat memenfaatkan fasilitas perpajakan antara lain Super Deduction Tax Litbang dan Tax Allowance (pengurangan PPh Badan),” ujarnya.

Putu berharap agar PT. Indesso Aroma senantiasa menambah jumlah ragam aneka produk hilir atsiri sebagai indikator kemajuan kegiatan operasional industri yang terintegrasi dengan aktivitas riset inovatif untuk tetap menjadi pemain global sektor IHMA.

Oleh karena itu, Kemenperin mendorong terjadinya kolaborasi perusahaan besar, dengan Balai Riset dan/atau lembaga penelitian dalam bentuk Flavour and Fragrances House (FFH). Konsep FFH merupakan cikal bakal center of excellence hilirisasi minyak atsiri, sehingga ekspor minyak atsiri akan didominasi produk hilir dan menggeser ekspor bahan mentah.

“Kemenperin telah menyiapkan beberapa unit jasa industri seperti Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) Jakarta dan Baristand Padang, sebagai calon counterpart FFH, yang dapat digandeng perusahaan IHMA nasional,” tandasnya.

Kemenperin pun mengharapkan terjadinya sinergi dan kemitraan perusahaan besar IHMA dengan petani rakyat, tidak hanya sebagai sumber pasokan bahan baku saja, tetapi juga mengajarkan best practice perkebunan tanaman atsiri sehingga tercipta perbaikan kualitas yang paripurna dari hulu sampai hilir.

Terkait dengan operasional industri di saat masa pandemi, Plt. Dirjen Industri Agro memberikan apresiasi kepada PT. Indesso Aroma yang telah mematuhi ketentuan tentang Izin Operasional Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) sesuai Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 5 Tahun 2021. Kemenperin juga mengapresiasi vaksinasi bagi pegawai kantor dan lini produksi sehingga dapat mengurangi terjadinya klaster persebaran Covid-19 di Industri.

“Industri Essence, Flavor, and Fragrance sebagai pendukung industri makanan dan minuman harus dijaga keberlanjutan operasionalnya agar kinerja sektor tersebut tetap maksimal dan memberikan pasokan pangan modern bagi pasar domestik dan ekspor, khususnya di era pandemi ini,” pungkasnya.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2025 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved