May
15
2018
     12:44

117 Tahun Pegadaian Semakin Muda(h)

117 Tahun Pegadaian Semakin Muda(h)

Sunarso menambahkan belum lama ini perusahaan meluncurkan Pegadaian Digital Service (PDS) yang merupakan jawaban dari kebutuhan milenial yang sudah sangat akrab dengan layanan keuangan berbasiskan digital. “Ini merupakan salah satu strategi Pegadaian untuk bisa melebarkan pangsa pasarnya terutama kepada generasi muda yang menginginkan layanan keuangan serba cepat.”

Selain fokus pada layanan konvensional, Pegadaian juga tetap berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis syariah, antara lain, Murabahah yakni akad untuk transaksi jual beli dan Rahn yaitu akad yang digunakan dalam proses gadai barang. “Bahkan kami baru saja meluncurkan produk baru untuk menjawab tuntutan pasar dan zaman, yaitu Produk Rahn Hasan berupa pinjaman hingga Rp500 ribu tanpa biaya titipan.

“Rahn Hasan adalah produk Pegadaian yang bisa menjangkau mahasiswa dan masyarakat menengah kebawah yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan, jadi kami harapkan layanan ini bisa membantu mereka dan juga meningkatkan rasio inklusi keuangan di Indonesia”, lanjut Sunarso.

Transformasi Model G-Star Generation

Sunarso menambahkan untuk bisa terus tumbuh dan berinovasi, Pegadaian juga saat ini sedang giat melakukan transformasi demi bisa mewujudkan cita-cita Pegadaian menjadi perusahaan keuangan terkemuka di Indonesia. Konsep yang diusung Pegadaian adalah G-Star Generation. Filosofi menciptakan G-Star Generation melalui strategi 5G’s: Grow Core (menumbuhkan bisnis utama), Grab New (menangkap peluang baru), Groom Talent (mengembangkan talenta internal), Gen-Z Tech (teknologi generasi terkini) dan Great Culture (budaya perusahaan yang hebat).

Salah satu yang menjadi fokus utama transformasi Pegadaian adalah di sektor IT. Karena Pegadaian menganggap IT bukan lagi sebagai sektor pendukung saja di dalam strutktur perusahaan, namun IT sudah menjadi salah satu pilar utama perusahaan. “Dengan transformasi ini, Pegadaian mencoba mengubah paradigma lama yang menganggap value perusahaan haruslah dihitung dari aset tangible (tanah, gedung) menjadi aset intangible (Big Data Costumer).”

Dengan perubahan paradigma tersebut, tambah Sunarso Pegadaian dapat melakukan efisiensi dengan tidak perlu mempunyai kantor fisik yang banyak dan juga nasabah tidak perlu lagi untuk hadir di kantor fisik, ketika mereka membutuhkan layanan dari Pegadaian, semua bisa dilakukan secara digital dengan didukung oleh SDM yang handal dan prima.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved