Tiga Hari Bogasari Mengajar di SMKN 2 Pandeglang-Banten
Reporter: Adv Team | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pendidikan “Bogasari Mengajar” merambah ke wilayah Provinsi Banten, tepatnya di Kabupaten Pandeglang. Kali ini selama 3 hari, Bogasari Mengajar hadir di SMKN 2 Kabupaten Pandeglang yang memiliki jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP). Kegiatan CSR pendidikan yang digelar PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills ini dalam rangka mendukung peningkatan program Teaching Factory (TEFA) yang ditetapkan Pemerintah di SMKN 2 Pandeglang mulai tahun 2025 ini.
Program TEFA di SMKN 2 Pandeglang ini fokus kepada pengembangan bakeri. Untuk itulah, Bogasari sebagai produsen tepung terigu yang menghasilkan bahan utama produk bakeri menjadi pilihan mitra industri strategis dalam pengembangan produk TEFA SMKN 2 Pandeglang.
“Ini kesempatan yang sangat berharga buat menambah pengetahuan teoritis dan kemampuan produksi para guru dan siswa-siswi dalam pengembangan produk TEFA ke depan. Kalau selama ini produk bakeri kami lebih banyak dijual ke internal sekolah. Semoga dengan adanya Bogasari Mengajar ini, kami dapat meningkatkan potensi pasar produk TEFA ke luar sekolah,” ucap Ade Firdaus, Kepala Sekolah SMKN 2 Pandeglang dalam penutupan Bogasari Mengajar di SMKN 2 Pandeglang, Jumat (24/10/20205).
Dalam siaran pers yang diedarkan kepada media Jumat (24/10/2025), dijelaskan bahwa program Bogasari Mengajar ini melibatkan seluruh siswa jurusan APHP kelas XI dan para guru. Tidak hanya praktik langsung membuat berbagai produk bakeri, tapi juga paparan ilmiah tentang bahan baku gandum hingga proses penggilingannya menjadi tepung terigu.
Pengetahuan baru bagi para siswa khususnya adalah, prinsip dan tips pengolahan tepung terigu yang tepat untuk menghasilkan produk bakeri yang berkualitas dan memiliki nilai jual. “Makanya kita memberikan pengetahuan teori yang lebih mendalam sampai dengan cara perhitungan keuntungan atau harga pokok penjualan kepada para siswa dan guru,” kata Anwar, Vice President Human Resources Divisi Bogasari dalam siaran pers yang diedarkan kepada media.
Kegiatan Bogasari Mengajar di SMKN 2 Pandeglang berlangsung sejak Rabu sampai Jumat, tanggal 22 sampai 24 Oktober 2025. Hari pertama seluruh paparan teori termasuk tips dan trik yang diikuti 70 siswa dan guru APHP. Paparan teori di hari pertama berlangsung selama hampir 3 jam dan disambut antusias oleh para siswa. Tidak sedikit pertanyaan yang mereka lonatrkan, mulai dari faktor penyebab kegagalan produk yang selama ini dibuat, hingga cara memasarkan dan menentukan harga produk.
Dalam rangka pengembangan produk bakeri, ada 6 resep produk yang dilatih oleh Chef Irfan Indrayana selama 3 hari di Pandgelang, yakni Roti Taiwan, Mini Pizza, Fuity Bomboloni, Donut, Pandan Chiffon Cake, dan Black Forrest. Dasar pemilihan keenam resep ini adalah produk yang disukai banyak orang, harga terjangkau khususnya untuk siswa, dan punya potensi untuk jadi peluang usaha termasuk pengembangan produk TEFA SMKN 2 Pandeglang,
Kabupaten Pandeglang merupakan wilayah terjauh dari Provinsi Banten yang disasar program Bogasari Mengajar. Di Kabupaten Pandeglang sendiri ada sekitar 103 SMKyang 18 diantaranya adalah sekolah negeri. Dari ratusan SMK tadi hanya 4 yang memiliki jurusan di bidang kuliner atau APHP. Selain SMKN 2 Pandeglang, ada SMKN 1, SMKN 12 dan SMKN 18. Yang terbesar adalah SMKN 2 Pandeglang. Selain luas lahan sekolah 8 hektar juga memiki 8 jurusan dengan jumlah murid sekitar 1900 siswa.
“Semoga dengan dukungan Bogasari Mengajar ini, para siswa tidak hanya tertarik menjadi pekerja tapi juga siap untuk pelaku usaha selepas lulus nanti. Kalaupun menjadi pekerja, setidaknya pengetahuan dan kompetensi mereka, lebih dibanding lulusan SMKN jurusan tata boga atau kuliner lainnya,” jelas Anwar, VP HR Bogasari.
Bagi para siswa, kelas Bogasari Mengajar selama 3 hari sangat memberikan tambahan pengetahuan secara teori dan praktik di bidang bakeri. Apalagi ada resep produk yang disukai banyak orang dan potensial untuk dipasarkan belum pernah mereka pelajari dan praktikkan, yaitu produk Black Forest dan Chiffon Cake.
“Alhamdulillah senang banget, karena belum pernah bikin produk cake. Apalagi teknik pound cake, sponge cake, dan chiffone cake. Ilmu yang benar-benar baru buat kami siswa kelas 11. Kren banget dan senang dapat kesempatan. Baru tahu ada banyak tips dan trik yang membutuhkan kesebaran dan ketekunan dalam membuat cake,” ungkap Elena dan Aira, siswa kelas XI SMKN 2 Pandeglang setelah pelatihan.
Para siswa juga sangat senang karena di sela-sela kelas Bogasari Mengajar ini ada unsur kompetisi yang diselipkan serta hadiah bagi para juara. Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mendorong siswa berkarakter maju dan selalu berinovasi.
Anwar menambahkan, dalam perjalanan bisnisnya, Bogasari yang bulan November nanti akan berusia 54 tahun, terus berupaya mendorong pertumbuhan mutu pendidikan di tingkat SMK maupun mahasiswa baik secara kerja sama formal maupun secara reguler. Mulai dari kesempatan magang atau praktik kerja lapangan, sesi praktisi mengajar, pelatihan khusus di Bogasari Baking Center (BBC), kesempatan penelitian skripsi, dan masih banyak lagi, yang semuanya dijalankan dalam kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) bernama Bogasari Mengajar.
Selain ilmu seputar pengolahan tepung terigu jadi makanan, Bogasari juga berbagi di displin keilmuan lainnya, seperti teknologi pangan, manajemen, teknik permesinan, kelistrikan, dan masih banyak lagi ilmu terapan di industri yang bisa dibagi kepada siswa dan mahasiswa. “Bogasari berkomitmen tidak hanya tumbuh dalam industri makanan, tapi juga tumbuh bersama dengan dunia pendidikan,” ucap Anwar.
Selanjutnya: PT So Good Food Perkuat Kolaborasi dengan BPOM untuk Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan
Menarik Dibaca: Harga Emas Mengakhiri Reli Sembilan Minggu, Terpangkas 3% Pekan Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


