TBS Energi Utama Optimis Menatap Kinerja Perseroan di 2024, Bisnis Hijau 2023 Menguat
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Perusahaan energi terintegrasi yang berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan dan percepatan transisi energi di Indonesia, PT TBS Energi Utama Tbk (IDX: TOBA) ("Perseroan") mengumumkan kinerja keuangan dan berbagai capaian positif dalam bisnis berkelanjutan di tahun 2023 pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Berdasarkan keputusan yang diambil dalam pemungutan suara pada RUPST tersebut, telah disetujui penggunaan laba bersih serta dilakukan pengangkatan kembali tiga Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir untuk mendukung transisi Perseroan menuju bisnis yang lebih ramah lingkungan dan solusi rendah karbon.
Selama tahun 2023, TBS mencatat peningkatan total aset sebesar USD 947,8 juta, naik 5,4% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, Perseroan mencatat total pendapatan sebesar USD 501,3 juta atau mengalami perubahan 21,2% dari tahun sebelumnya, sedangkan laba bersih Perseroan tercatat sebesar USD 20,8 juta atau mengalami perubahan 77,8% dari tahun sebelumnya.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan usai RUPST, Mufti Utomo, Direktur TBS, menyampaikan bahwa Perseroan terus menunjukkan komitmen kuat dalam transisi menuju bisnis yang lebih hijau. Meski menghadapi tantangan perlambatan ekonomi global dan penurunan harga batubara di tahun 2023, Perseroan berhasil memperkuat fundamental usahanya dan mengakselerasi pengembangan portofolio bisnis hijau.
“Tahun 2023, kami berhasil mengembangkan dan menambah portofolio hijau kami di sektor pengelolaan limbah melalui akuisisi AMES dan ARAH, mendapatkan kontrak jual beli listrik energi baru terbarukan melalui proyek PLTS Terapung (46 MWp) di Batam, meluncurkan motor listrik Electrum H5, dan mencatat performa keuangan yang sehat dari sektor pembangkit listrik”, jelas Mufti.
Mufti menambahkan, “Strategi diversifikasi bisnis TBS telah membuahkan hasil yang positif. Sektor pembangkit listrik kami mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 25,53% YoY, mencapai USD 59,17 juta. Kontribusi dari segmen ini sangat penting dalam menstabilkan kondisi keuangan Perseroan di tengah fluktuasi harga batubara.
Sementara itu, pendapatan dari penyewaan kendaraan listrik meningkat signifikan sebesar 189,2% menjadi USD 217,99 ribu dan bisnis pengelolaan limbah menghasilkan pendapatan sebesar USD 3,18 juta pada tahun 2023.” Sementara itu, pada RUPST juga telah disepakati penggunaan laba bersih Perseroan tahun 2023.
Direktur TBS, Juli Oktarina menyampaikan bahwa sejumlah USD 790.651 akan disisihkan sebagai dana cadangan, sedangkan sisa laba bersih sebesar USD 7.115.865 akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan jangka panjang serta mendukung rencana pertumbuhan bisnis dan investasi Perseroan.
Juli menambahkan, “Alokasi laba bersih ini juga untuk mendukung diversifikasi bisnis Perseroan, termasuk investasi di sektor ketenagalistrikan yang berfokus pada energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, dan pengelolaan limbah.
” Di saat yang bersamaan, Nafi Sentausa, SVP Corporate Strategy & Investor Relations TBS turut menyampaikan optimisme terhadap prospek Perseroan di tahun 2024, mengacu pada hasil positif dari akuisisi dan ekspansi bisnis baru yang mulai terlihat di awal tahun.
“Dari sektor pengelolaan limbah, akuisisi AMES yang menguasai 75% pangsa pasar limbah medis di Singapura, dan ARAH dengan kapasitas pengolahan lebih dari 38 ton sampah per hari, hingga peluncuran motor Electrum H5 dan pengembangan proyek Mini Hidro di Lampung serta PLTS Waduk Tembesi, memberikan kami kepercayaan untuk menatap tahun 2024 dengan optimisme tinggi," tutur Nafi.
Berdasarkan keputusan pemegang saham pada RUPST, Perseroan mengumumkan pengangkatan kembali Bacelius Ruru sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, Djamal Attamimi sebagai Komisaris, dan Dr. Ahmad Fuad Rahmany sebagai Komisaris Independen. Pengangkatan kembali ini dilakukan seiring dengan berakhirnya masa jabatan mereka sebelumnya, dan dimaksudkan untuk memperpanjang masa tugas mereka di jajaran Dewan Komisaris. Pengangkatan kembali para Komisaris ini diharapkan akan terus mendukung Perseroan dalam mencapai visi berkelanjutan yang terangkum dalam komitmen ‘Towards a Better Society 2030’ (TBS2030).
Sekilas TBS
PT TBS Energi Utama Tbk ("TBS") saat ini sedang menjalani transisi strategis menuju model bisnis yang lebih berfokus pada keberlanjutan lingkungan. TBS aktif dalam berbagai sektor usaha yang mencakup pembangkitan listrik, pertambangan, perkebunan, energi terbarukan, kendaraan listrik, dan pengelolaan limbah, yang semuanya dioperasikan oleh anak-anak perusahaannya.
Dengan komitmen yang kuat, TBS berupaya mengurangi jejak karbonnya dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan demi kesejahteraan generasi mendatang. TBS bertujuan untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2030, sejalan dengan komitmen global terhadap lingkungan yang lebih baik.
Dalam rangka memajukan sektor energi terbarukan dan berkelanjutan, TBS bersama PT PLN Nusantara Power (PLN NP) telah mengumumkan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan PLN Batam untuk jangka waktu 25 tahun.
Perjanjian ini berkaitan dengan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung pertama di Batam, yang berkapasitas 46 MWp dan berlokasi di Waduk Tembesi. Langkah ini menegaskan komitmen TBS dalam pengembangan energi hijau dan menempatkannya dalam posisi strategis sebagai pemimpin inovasi dalam sektor energi terbarukan, sekaligus mewujudkan visi keberlanjutan mereka.
Sebagai bentuk nyata dari komitmen terhadap keberlanjutan, TBS memprioritaskan reinvestasi keuntungannya ke dalam proyek-proyek ramah lingkungan dan secara bertahap mengurangi keterlibatan perusahaan dalam bisnis batu bara.
Baca Juga: TOBA Berharap Program Hilirisasi Nikel Dipertahankan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News