Tambah Portofolio Bisnis, DRMA Kembangkan Battery Energy Storage System (BESS)
Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Jakarta, 3 Februari 2025 Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Tanah Air, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menambah portofolio bisnisnya dengan mengembangkan Battery Energy Storage System (BESS).
“Mengawali tahun 2025 ini, kami menyiapkan sejumlah strategi untuk meraih pertumbuhan penjualan. Salah satunya adalah menambah portofolio bisnis sebagai langkah diversifikasi bisnis. Penambahan portofolio bisnis baru ini bertujuan untuk menjaga pengembangan dan pertumbuhan bisnis Perseroan agar semakin tangguh dan berkesinambungan,” kata President Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso.
Sebagai portofolio bisnis baru, BESS telah dikembangkan di pabrik baru milik anak usaha Perseroan yaitu PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI). BESS adalah baterai penyimpan energi yang umumnya digunakan untuk menyimpan energi dari panel surya. Produk ini menambahkan portofolio bisnis Perseroan di luar sektor otomotif.
Dalam pengembangan bisnis baru ini, Perseroan berhasil memasok BESS sebanyak 600 unit kepada salah satu pengembang perumahan yang digunakan untuk pemasangan panel surya pada setiap rumah yang dibangun. Pemasangan perangkat tersebut nantinya akan menjadi sumber energi terbarukan (EBT) mandiri yang menyuplai kebutuhan listrik di setiap rumah.
Selain itu, intregrasi panel surya dan BESS ini dapat dikembangkan sebagai alternatif sumber energi untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL). Konsep ini telah diuji coba oleh PT DCI dengan spesifikasi energi yang dihasilkan sebesar 27.5 kWp dari panel surya dengan penyimpanan sebesar 50 kWh dari BESS, dan mampu menyuplai daya charger sebesar 30kW.
“Di tengah situasi industri saat ini yang masih penuh tantangan, diversifikasi bisnis menjadi pilihan DRMA untuk membangun mesin penghasil pendapatan yang baru. Dengan tambahan sumber pendapatan yang baru ini, kita harapkan kinerja tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya,” kata Irianto.
Industri kelistrikan di Tanah Air mulai menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh kebijakan pemerintah yang semakin mendukung. Indonesia telah menjalin perjanjian ekspor listrik dengan negara tetangga, yang menandakan langkah maju dalam sektor ini. Selain itu, dalam rangka COP 29 (Konferensi Iklim PBB), Indonesia mengumumkan komitmennya untuk memproduksi 75 gigawatt energi terbarukan dalam 15 tahun ke depan. Salah satu strategi untuk mencapai target tersebut adalah dengan memanfaatkan panel surya sebagai sumber pembangkit listrik. Mengingat bahwa BESS adalah komponen penting dalam sistem panel surya, jelas bahwa peluang pertumbuhan pasar BESS sangat menjanjikan.*
Untuk mendukung strategi diversifikasi tersebut, DRMA telah memiliki ekosistem kolaboratif yang lengkap bernama Dharma Connect (DC). DC terdiri dari lima segmen yaitu DC Battery (battery pack, battery energy storage system & Auxiliary Battery), DC Power (slow & fast charging station), DC Motor (BLDC Hub & Mid Drive Motor), DC Solar, dan DC Cross (2W & 4W EV Conversion).
Per 30 September 2024, DRMA telah mencatatkan penjualan sebesar Rp4 triliun. Meskipun menghadapi tantangan dalam lanskap industri di 2024, Perseroan mampu membukukan pertumbuhan penjualan 20% di kuartal III 2024, dibandingkan kuartal sebelumnya. Selain itu, laba usaha tercatat sebesar Rp548 miliar, dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp412 miliar per 30 September 2024.
Selanjutnya: Inilah Deretan Investor Korea Selatan yang Bercokol di Industri Perbankan Indonesia
Menarik Dibaca: 14 Cara Menurunkan Gula Darah dengan Cepat dan Alami, yuk Terapkan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News